🐽 Apa Yang Dikehendaki Allah Dalam Keluarga

Berapalama nabi saw berdakwah di madinah. Dakwah Nabi Muhammad Saw. di Makkah selama tiga belas tahun penuh dengan rintangan dan Allah Swt. dalam Q.S. An-Najm ayat 62 pernah memerintahkan Rasul agar hijrah ke Abasya pada tahun keempat kenabiannya. “Nabi Muhammad Saw. melakukan dakwah secara terang-terangan di Makkah selama
Pak Ato memiliki luas lahan 60 m2. Beliau akan membuat sebuah rumah berbentuk minimalis, yang memiliki 3 kamar tidur yaitu kamar utama yang memiliki u … kuran panjang 4 m dan lebar 3 m, kemudian 2 kamar anak tidur anak yang memiliki ukuran panjang satu meter kurangnya dari ukuran panjang kamar utama. Kamar mandi dengan ukuran 2 m x 1,5 m, tempat cuci dengan ukuran sama seperti kamar mandi, ruang dapur dan ruang keluarga memiliki ukuran sama yaitu 3 m x 2,5 m, kemudian ruang tamu memiliki ukuran panjang sama dengan ruang keluarga dan lebarnya setengah kurangnya dari ruang keluarga, sedangkan teras berukuran 3 m x 1 m. Tentukan rasio desain denah rumah tersebut!
Ayattentang keluarga sakinah tersebut mencantumkan bahwa keluarga sakinah yang dikehendaki fitrah manusia dan agama ialah terwujudnya suasana keluarga yang satu tujuan. Apa yang dimaksud satu tujuan adalah selalu berkumpul dengan baik, rukun, dan akrab dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan Jawaban Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus dan Allah Bapa adalah Satu Yohanes 11-4, dan bahwa Ia adalah satu-satunya Anak Tunggal Allah Ibrani 11-4. Istilah kekeluargaan ini mengajar bahwa Allah memandang Yesus sebagai anggota keluarga. Orang percaya yang telah lahir baru diberitahu bahwa kita, juga, merupakan bagian dari keluarga ini Roma 98; 1 Yohanes 31-2. Bagaimana caranya menjadi anggota keluarga Allah? Ketika kita mendengar injil, mengakui dosa kita, dan menempatkan iman dan kepercayaan kita dalam Yesus Kristus, di saat itu kita dilahirkan ke dalam kerajaan Allah sebagai anak-anakNya dan menjadi ahli waris kekal bersama-Nya Roma 814-17. Meskipun Yesus Kristus dijuluki sebagai satu-satunya Anak Tunggal Allah, orang percaya disebut sebagai anak yang lahir ke dalam keluarga Allah yang perlu bertumbuh dewasa dalam iman Efesus 411-16, dan sebagai anak dan ahli waris yang diangkat ke dalam keluarga-Nya Galatia 44-7. Kasih karunia Allah yang tak terbatas, serta kemurahan-Nya diungkapkan di dalam Efesus 15-6, yang berkata bahwa Ia menebus orang berdosa, yang telah Ia "telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." Sebagai anak-anak Allah, warisan apa yang akan kita terima? Tidak kurang dari kerajaan Allah Matius 2534; 1 Tesalonika 212; Ibrani 1228! Efesus 13 mengajar bahwa orang percaya telah diberkati dengan semua berkat rohani di alam surgawi di dalam Kristus. Berkat rohani ini tak terbatas, kekal, dan berdiam di dalam Kristus, dan oleh karena kasih karunia Allah kita diberi berkat-berkat ini sebagai anak-anakNya. Sebagai anak jasmani tentunya kita akan menerima warisan yang ditinggalkan orang tua kita. Namun dalam kasus rencana Allah, umat percaya telah memperoleh imbalan warisan-Nya karena dapat menikmati perdamaian dengan-Nya melalui pengorbanan Anak-Nya di atas salib. Adapun warisan lain yang berupa kediaman Roh Kudus di dalam hati kita ketika kita percaya di dalam Kristus Efesus 113-14, yang memampukan kita untuk hidup bagi-Nya sekarang juga, dan meyakinkan kita bahwa keselamatan kita sudah terjamin untuk selamanya Ibrani 724-25. Menjadi anggota keluarga Allah adalah berkat terbesar yang dilimpahkan atas orang percaya, yang seharusnya menimbulkan keharuan dan cinta yang mendalam. Kita tidak mampu melakukan apapun juga untuk melayakkan diri menerima kasih, kemurahan, dan kasih karunia-Nya; namun, kita dipanggil menjadi putra dan putri Allah yang Hidup Roma 925-26. Semoga kita menerima undangan-Nya dengan iman! English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah artinya menjadi bagian dari keluarga Allah?
\n \n apa yang dikehendaki allah dalam keluarga
Keluargadalam Pandangan Islam. Syaithan begitu berambisi dalam merusak sebuah keluarga. Berbagai upaya ditempuh untuk mencapai ambisinya itu. Ini disebabkan keluarga merupakan pondasi bagi terbentuknya masyarakat muslim yang berkualitas. Setiap manusia tentu mendambakan keamanan dan mereka berlomba-lomba untuk mewujudkannya dengan setiap
Many problems occur in Christian marriages and families. One of the main causes of the many problems that plague Christian marriages and some divorces is the lack of understanding of the meaning of the vision and mission of marriage as God's design. Christian marriage vocation should reflect a holistic unity. Christian families must be alert to the challenges they face. The method in this research is a qualitative methodology with a literature study approach. As for the results of this study, there are five implications of understanding the meaning of the vision and mission of the family designed by God in Christian family education, namely First, the means for parents to help children's perspective. Second, build a strong and healthy and successful marriage vision. Third, make wise marriage choices. Fourth, take root, grow, and bear fruit with a partner. Fifth, serve the permasalahan terjadi dalam pernikahan dan keluarga Kristen. Salah satu penyebab utama banyaknya persoalan yang melanda pernikahan Kristen dan beberapa perceraian karena kurangnya memahami makna visi dan misi pernikahan sebagai rancangan Allah. Panggilan pernikahan Kristen seharusnya dapat mencerminkan kesatuan yang besifat holistis. Keluarga Kristen harus waspada terhadap tantangan yang dihadapi. Metoda dalam penelitian ini adalah dengan metodologi kualitatif pendekatan studi pustaka. Adapun hasil dari penelitiam ini adanya lima implikasi dari pemahaman makna visi dan misi keluarga rancangan Allah ini dalam pendidikan keluarga Kristen yaitu Pertama, Sarana orang uua membantu cara pandang anak. Kedua, Membangun visi pernikahan yang kuat dan sehat serta berhasil. Ketiga, Membuat pilihan pernikahan yang bijak. Keempat, Berakar, bertumbuh, dan berbuah bersama pasangan. Kelima, Melayani pasangan Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 120 Edisi Volume 2 Nomor 2 Deember 2021 Jurnal Teologi Praktika Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong p-ISSN 2722-8916, e-ISSN 2722-8908 Edisi Volume 2, Nomor 2, Desember 2021 halaman 120-131 Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pedidikan Keluarga Kristen Tri Astuti Yeniretnowati Sekolah Tinggi Teologi Ekumene, Jakarta triastuti Yakub Hendrawan Perangin Angin Sekolah Tinggi Teologi Ekumene, Jakarta yakubhendrawan Abstract Many problems occur in Christian marriages and families. One of the main causes of the many problems that plague Christian marriages and some divorces is the lack of understanding of the meaning of the vision and mission of marriage as God's design. Christian marriage vocation should reflect a holistic unity. Christian families must be alert to the challenges they face. The method in this research is a qualitative methodology with a literature study approach. As for the results of this study, there are five implications of understanding the meaning of the vision and mission of the family designed by God in Christian family education, namely First, the means for parents to help children's perspective. Second, build a strong and healthy and successful marriage vision. Third, make wise marriage choices. Fourth, take root, grow, and bear fruit with a partner. Fifth, serve the couple. Keywords Vision, Mission, Christian Marriage, Christian Education, Family Education Abstrak Banyak permasalahan terjadi dalam pernikahan dan keluarga Kristen. Salah satu penyebab utama banyaknya persoalan yang melanda pernikahan Kristen dan beberapa perceraian karena kurangnya memahami makna visi dan misi pernikahan sebagai rancangan Allah. Panggilan pernikahan Kristen seharusnya dapat mencerminkan kesatuan yang besifat holistis. Keluarga Kristen harus waspada terhadap tantangan yang dihadapi. Metoda dalam penelitian ini adalah dengan metodologi kualitatif pendekatan studi pustaka. Adapun hasil dari penelitiam ini adanya lima implikasi dari pemahaman makna visi dan misi keluarga rancangan Allah ini dalam pendidikan keluarga Kristen yaitu Pertama, Sarana orang uua membantu cara pandang anak. Kedua, Membangun visi pernikahan yang kuat dan sehat serta berhasil. Ketiga, Membuat pilihan pernikahan yang bijak. Keempat, Berakar, bertumbuh, dan berbuah bersama pasangan. Kelima, Melayani pasangan. Kata-kata kunci Visi, Misi, Pernikahan Kristen, Pendidikan Kristen, Pendidikan Keluarga Article History Tri Astuti & Yakub, Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Keluarga Kristen 121 Pendahuluan Berbagai macam alasan yang membuat seseorang memutuskan menikah. Diantaranya adalah karena Pertama, ingin berbagi hidup dengan seseorang. Kedua, ingin ada seseorang yang membahagiakan dirinya. Ketiga, ingin menghabiskan hidup dengan seseorang yang dicintai dan mencintai dirinya. Keempat, tidak ingin menjalani hidup ini seorang diri. Kelima, ingin mendapatkan rasa aman dalam hubungan yang permanen. Semua itu adalah hal-hal yang menguntungkan yang dapat diperoleh dari pernikahan, namun tak satu pun yang dapat menjadi landasan yang kuat bagi pernikahan. Banyak orang tertarik menikah tanpa benar-benar menyadari konsekuensinya bagi hidupnya. Akibatnya, banyak pasangan yang terkejut dan kecewa setelah menikah Wright 2004a. Fakta terjadinya serta persentase tingkat perceraian yang terjadi diantara orang Kristen menunjukkan betapa sangat pentingnya persiapan dilakukan dengan baik sebelum pernikahan berlangsung Parapak 2019. Perceraian, kawin lagi, kurangnya komunikasi, dan kompleksitas dalam kehidupan sehari-hari merusak rancangan Tuhan untuk pernikahan dan keluarga orang percaya juga berada dalam keadaan yang menyedihkan Family 2003. Konsep dan lembaga pernikahan dan keluarga sedang menghadapi tantangan berat. Perceraan meningkat tajam. Pernikahan antar sesama jenis diperbolehkan dan dilaksanakan termasuk oleh bebeapa gereja. Perselingkuhan sudah merajalela. Dalam situasi seperti inilah orang percaya perlu kembali kepada Alkitab, guna memahami hakikat pernikahan dan keluarga yang diciptakan, dirancang oleh Allah sendiri. Langkah pertama, orang percaya seyogianya memahami manusia itu sendiri, yang terlibat dalam pernikahan Parapak and LIFE 2019. Sayang sekali, kebanyakan pria tidak banyak memiliki visi untuk hidupnya Don and Meredith 2006. Banyak pasangan memasuki pernikahan tanpa visi, tanpa tujuan yang jelas, hal ini mungkin karena jatuh cinta, tidak menggumuli tujuan hidup pribadi dan keluarga. Ada juga pasangan yang memasuki pernikahan dengan idealisme akan menikah dengan orang yang sempurna. Ternyata kenyataan berbicara lain, banyak kekecewaan karena pasangannya tidak sempurna Parapak and LIFE 2018. Dalam 20 atau 30 tahun, visi keluarga dapat membuat perbedaan antara keluarga bahagia dan keluarga yang hancur Slayton and Slayton 2016. Cara terbaik untuk mulai merancang masa depan bersama adalah memutuskan sekarang visi untuk pernikahan suami dan istri Mathis and Mathis 2010. Ada ungkapan klise yang masih sama benarnya hingga saat ini, yaitu Sebuah pernikahan yang manis adalah jarak paling dekat dari dua orang dengan sorga tetapi sebuah pernikahan yang buruk adalah jarak paling dekat dari dua orang dengan neraka. Masalah-masalah semacam ini biasanya muncul dari upaya membangun hidup tanpa visi, tanpa misi, dan tanpa sesuatu yang sebenarnya bukan saja memapankan sebuah hubungan, tetapi juga menjaga setiap individu tetap saling mengasihi satu sama lain hingga lima puluh dan enam puluh tahun berikutnya. Hal ini tidak akan tercapai jika menikah tanpa berbagi visi, misi yang sama Thomas 2014. Pernikahan diciptakan untuk persekutuan, penyatuan dua orang, dua kehidupan, dan dua tujuan hidup. Pernikahan tidak diciptakan untuk stabilitas ekonomi atau sosial, kepuasan emosional atau jasmaniah, atau bahkan untuk kelangsungan dari ras manusia, meskipun ini adalah produk 122 Edisi Volume 2 Nomor 2, Desember 2021sampingan yang indah dari pernikahn yang sehat, sama seperti tujuan untuk berbagi keintiman Paul and Tsika 2012. Alkitab mengajarkan bahwa pernikahan adalah komitmen public antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menjadi satu dan tetap saling setia hingga ajal. Sebuah keluarga baru dimulai pada saat seorang laki-laki dan perempuan menikah. Allah merencanakan pernikahan dan keluarga untuk menjadi fondasi seluruh masyarakat di sepanjang sejarah. Saat ini, dalam setiap budaya dunia, terdapat pernikahan dan keluarga. Keluarga masih sering keluar dari rencana Allah Goodall and Goodall 2010. Keluarga kini berada di bawah tekanan, ancaman, dan bahkan serangan, Di satu sisi, karena berbagai alasan sosio-ideologis dan bahkan teologis, banyak orang yang menganggap keluarga sebagai sekadar institusi sosial peninggalan zaman dulu yang tidak perlu dipertahankan lagi. Di sisi lain, karena kesibukan karir atau kenyataan-kenyataan hidup lainnya, banyak orang yang tetap menjalani kehidupan keluarga namun mulai mengacuhkan dan tidak lagi menganggap serius arti penting keluarga. Keluarga ditolak, diabaikan, dan dilecehkan karena berbagai alasan Hidayat, Cunningham, and Cunningham 2006. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Pertama, mengupas konsep makna visi dan misi keluarga rancangan Allah dari berbagai teori dan para ahli pernikahan Kristen. Kedua, menganalisis tentang implikasi dari makna visi dan misi keluarga rancangan Allah dalam pendidikan keluarga Kristen. Sumber utama dari pembahasan konsep dan analisis implikasinya judul penelitian ini berasal dari beberapa sumber yang relevan, hasil penelitian dari jurnal dan buku teks yang sesuai. Semua sumber selanjutnya dianalisis dengan cara mencermati hubungan dan kecocokan dengan tema penulisan. Hasil analisis selanjutnya diuraikan secara deskriptif dan sistematis Zaluchu 2020. Hasil dan Pembahasan Rancangan Allah Untuk Pernikahan Lembaga pernikahan adalah salah satu karunia ajaib dan abadi dari Sang Pencipta bagi umat manusia. Tuhan mengumumkan penahbisan keluarga, jauh sebelum Allah menetapkan dua lembaga besar manusia yang lain, yaitu gereja dan pemerintahan Dobson 2007. Alkitab menyatakan bahwa Allah melaksanakan kehendak-Nya melalui dan di dalam pembentukan keluarga Tong 2011. John Piper dengan tegas menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dapat disaksikan di Alkitab terkait pernikahan adalah bahwa pernikahan itu karya Allah. Dan hal utama yang dapat dilihat di Alkitab tentang pernikahan adalah bahwa pernikahan itu untuk kemuliaan Allah Piper 2012. Ketika Allah menciptakan pernikahan yang pertama, Adam dan Hawa, Allah berkata bahwa tidak baik bagi seorang manusia untuk hidup sendiri Kej. 218. Karena semua manusia dibuat serupa dengan gambar-Nya, gambar Tuhan yang memiliki hubungan satu sama lain, Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang bekerja sama tanpa mementingkan diri sendiri demi kepentingan umat manusia dan tercapainya rencana Bapa. Oleh Tri Astuti & Yakub, Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Keluarga Kristen 123 karena itu manusia diciptakan untuk menjadi serupa dengan Allah, ada kerinduan di lubuk hati yang dalam untuk memiliki hubungan yang mendalam dan intim. Pernikahan mendekatkan dua orang yang unik dan menyatukan jiwa serta tubuh masing-masing untuk sebuah tujuan yang sama sepanjang sisa hidup keduanya. Pernikahan adalah kontrak secara resmi, sosial, dan rohani antara seorang pria dan seorang wanita. Pernikahan merupakan janji ilahi yang dibuat di hadapan Allah. Ini adalah komitmen satu sama lain, ikrar untuk hidup bersama, saling melayani, dan tetap setia satu sama lain. Pernikahan juga merupakan cara Allah untuk menunjukkan kasih-Nya bagi manusia dan rencana-Nya bagi pernikahan kepada dunia, dan membantu pasangan suami istri menjadi lebih serupa dengan Dia. Pernikahan adalah bekerja dengan karakter, cinta, kasih karunia, dan pengampunan dari masing-masing pasangan pasangan yang bertumbuh melalui kesalahan keduanya. Pernikahan melibatkan dua orang yang tidak sempurna dan menempatkan keduanya dalam hubungan yang berkomitmen agar keduanya data bertumbuh bersama dengan aman serta dewasa sementara keduanya menangani ketidaksempurnaan dan permasalahan. Pernikahan mengejawantahkan tindakan memberi, menolong, memercayai, mengampuni, memerhatikan, mempelajari, dan menjalani suka duka kehidupan Mathis and Mathis 2010. Sebab sejatinya peran keluarga harus memperlengkapi diri dan membawa keluarga untuk bertumbuh dalam pengharapan kepada Tuhan Arifianto 2020. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah Kej. 126. Allah juga menciptakan lembaga perkawinan sebagai institusi pertama untuk melengkapi kesempurnaan ciptaan-Nya karena Allah melihat tidak baik bagi manusia seorang diri Kej. 218. Allah pencipta institusi keluarga dengan visi Allah sendiri, yaitu anak cucu manusia Kej. 128. Sebab sejatinya keluarga lahir dari rencana yang sangat indah dari Tuhan yang membawa dampak baik bagi manusia itu sendiri Angin, Yeniretnowati, and Arifianto 2020. Oleh Karena itu dalam keluarga yang dinyatakan sama seperti hubungan suami istri seperti Kristus dan jemaat, jemaat sangat dikasihi dan Kristus rela berkurban untuknya; dan masing-masing pihak suami dan istri agar semakin serupa dengan Kristus Flp. 310. Karena natur dosa manusia, maka kehidupan perkawinan yang kudus, yang diciptakan Tuhan, pada kenyataannya jauh dari visi Allah. Hubungan antara suami istri yang banyak bermasalah adalah antara orang tua dan anak Kej. 2519-31. Paulus dalam suratnya Efesus 522-31, menegaskan kembali system keluarga Kristen dan menggarisbawahi hubungan cinta kasih antara suami dan istri, di mana suami berperan sebagai kepala keluarga. Oleh karena natur keberdosaan manusia, maka cinta kasih gampang luntur oleh usia, komitmen kemenyatuan mejadi renggang, maka Paulus ke jemaat di Roma menasihatkan “berubahlah oleh pembaharuan budimu” Rm. 122. Atas prinsip pembaruan inilah keluarga seharusnya terus-menerus menggelorakan semangat dan komitmen pembaruan untuk mewujudkan visi dan misi perkawinan sesuai dengan amanat Firman Tuhan bagi keluarga orang percaya Parapak and LIFE 2018. Perkawinan terbentuk dalam suasana kudus tanpa dosa, dan disanalah manusia Adam begitu bersyukur mendapatkan seorang penolong yang sepadan. Dalam suasana demikianlah Adam berseru penuh syukur, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku,” yang diikuti oleh pernyataan Allah bahwa seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging Kej. 223-24, Adam dan Hawa diberi mandat untuk beranak cucu dan memenuhi bumi, berkuasa atas ciptaan dan 124 Edisi Volume 2 Nomor 2, Desember 2021menaklukan bumi ciptaan Tuhan. Visi Allah akan keluarga pertama adalah menjadi kawan sekerja Allah dalam mengelola ciptaan tuhan dan setia kepada Sang Pencipta. Namun karena dosa, hubungan indah dan kudus antara manusia dan Allah terputus, sehingga manusia dan keluarganya harus menanggung akibat dosa. Visi Allah untuk menyelamatkan manusia, keluarga berdosa, tidak lenyap. Allah membuka jalan keselamatan dengan menyatakan kasih-Nya yang begitu besar dengan mengaruniakan Yesus sebagai Juru Selamat bagi manusia Parapak and LIFE 2017. Jonathan Parapak menyatakan banyak ayat dalam Alkitab terkait pentingnya pemahaman visi dan misi keluarga rancangan Allah, diantaranya dalam Kejadian 126-28; Kejadian 218-25; Kejadian 2519-31; Yosua 241-18; Efesus 522-31; Roma 121-2 dan Filipi 31-16, beberapa ajaran pokoknya, adalah Pertama, Visi mulia keluarga rancangan Tuhan, adalah keluarga kudus, yang terus memuliakan Allah dan menikmati anugerah dan penyertaan Tuhan. Kedua, Visi Allah tentang keluarga jelas, keluarga yang bersatu menjadi kawan sekerja Allah dalam mengelola ciptaan Tuhan. Keluarga dibentuk dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, bukan sesame jenis, keduanya menjadi satu dalam keintiman, satu tulang satu daging. Ketiga, Walaupun keluarga dibangun oleh manusia berdosa, Allah membuka jalan penyelamatan asalkan keluarga bertobat dan mengenyahkan berhala-berhala lain dan kembali hanya menyembah Allah dalam Kristus. Keempat, Karena keberdosaan, keluarga menghadapi banyak cobaan dan tantangan. Yosua menegaskan keyakinan dan pilihannya untuk beribadah kepada Allah saja bersama keluarganya apapun tantangannya. Kelima, Paulus menjadi contoh hamba Tuhan yang visinya jelas dan tegas serupa dengan Kristus, termasuk dalam kematian-Nya Parapak and LIFE 2017. Keenam, Visi keluarga rancangan Allah adalah keluarga yang memuliakan Allah, kesatuan yang paripurna untuk menghasilkan keturunan dan ikut bersama Allah dalam mengelola ciptaan. Hal itu selaras dengan pernyataan Sibarani bahwa rancangan Allah bagi rumah tangga Kristen dapat diwujudnyatakan untuk kemuliaan-Nya Sibarani and Arifianto 2020. Ketujuh, Sistem keluarga dengan ordo yang dikehendaki Tuhan terlaksana dalam suatu hubungan kasih yang luar biasa seperti kasih Kristus akan Jemaat-Nya. Kedelapan, Karena natur dosa manusia, maka keluarga dapat terpuruk dalam berbagai persoalan hubungan anak dengan ayah, anak dengan ibu, bahkan antar saudara. Oleh karena itu, Firman Tuhan mengingatkan agar setiap anggota keluarga untuk terus mengalami pembaruan, supaya dapat kembali mempersembahkan keluarga sebagai ibadah yang hidup, kudus dan diperkenankan Allah. Kesembilan, Keluarga terus berupaya supaya getaran visi terus hidup untuk mendorong keluarga terus semakin diperkaya dan disempurnakan untuk memuliakan Tuhan. Kesepuluh, Pengalaman Ishak dengan istri dan anak-anaknya menjadi pelajaran bagi keluarga sekarang ini untuk tidak membiarkan keluarga rusak oleh karena perilaku yang tidak diperkenankan Allah Parapak and LIFE 2018. Keterlibatan Allah merupakan faktor penting dalam pernikahan dan keluarga. Allah adalah mitra senior di dalam janji nikah orang Kristen yang akan menolong orang percaya untuk memenuhi janji pernikahan dan menolong pernikahan dan keluarga dalam situasi untuk kebaikan. Bagian orang percaya adalah taat kepada Allah dan hukum-hukum-Nya. Kegagalan untuk menjadi setia akan membawa keluarga kepada kehancuran. Ketika keluarga diserang, ketika media dan segmen lainnya dari budaya bertolak belakang dengan ajaran Alkitab tentang Tri Astuti & Yakub, Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Keluarga Kristen 125 pernikahan dan keluarga, orang Kristen harus tetap antusias terhadap institusi pernikahan yang merupakan ciptaan Allah sendiri Fernando 2019. Visi setiap pasangan tidak akan sama, tentu saja, tetapi visi yang jelas untuk pernikahan akan memandu, mengilhami, dan memotivasi ketika pasangan suami istri bertumbuh melalui segala tekanan hidup. Bila memiliki visi hidup bersama yang positif dan menyenangkan, pasangan suami istri dapat berupaya untuk meraih sasaran itu sekalipun kondisinya sulit. Sebuah visi pernikahan lebih dari sekadar mempelajari serta mempraktikkan kecakapan dalam membina hubungan. Memahmi perspektif Allah sangat penting demi keberhasilan pernikahan. Allah sudah memberi orang percaya visi melalui firman-Nya. Allah telah memberi orang percaya definisi kasih, cetak biru-Nya untuk komitmen yang mengikat, dan rencana-Nya untuk pernikahan yang penuh anugerah Mathis and Mathis 2010. Pernikahan Sebagai Simbol Kristus dan Gereja Keagungan suami atau istri didasarkan pada bagaimana system persatuan ini mampu melambangkan hubungan antara Kristus dan Gereja Ef. 532. Kristus menyerahkan diri, dibunuh, disalibkan, dan mengalirkan darah, barulah dari situ dilahirkan gereja yang ditebus oleh darah-Nya. Demikian pula Adam, ditidurkan, dioperasi, mengalirkan darah, harus berkorban, barulah dari tulang rusuk Adam, Allah menciptakan Hawa. Jadi, bagaimana suami mencintai istri adalah seperti Kristus mencintai Gereja, rela berkorban dan rela mati. Cinta adalah menyerahkan diri demi menggenapi yang lain. Itulah cinta yang sejati Tong 2011. Pernikahan yang melambangkan hubungan Kristus dan jemaat menunjukkan suatu relasi yang bersifat eksklusif. Relasi ini tidak boleh diinterupsi oleh pihak ketiga. Alkitab menyatakan bahwa Allah sangat marah kepada segala bentuk perzinahan baik perzinahan rohani maupun jasmani, karena itu melecehkan pribadi Allah sendiri berdasarkan hubungan yang eksklusif ini Subeno 2012. Pernikahan Kristiani Adalah Sebuah Komitmen Firman Allah menunjukkan bahwa komitmen pernikahan itu kudus sekaligus praktis. Allah menggunakan hubungan pernikahan untuk menggambarkan hubungan-Nya dengan Gereja sebagai mempelai wanita-Nya. Allah berkomitmen untuk mencintai tanpa syarat. Janji pernikahan suami istri merupakan komitmen seorang kepada yang lain, sangat penting bagi Allah Ef. 521-31; Why. 2217; Mat. 915. Pernikahan kristiani adalah sebuah komitmen yang mencakup tiga pribadi, yakni suami, istri, dan Yesus. Pernikahan adalah ikrar untuk saling setia dan tunduk. Pernikahan adalah kesempatan bagi masing-masing pribadi untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimilikinya.Wright 2013 Hidup pernikahan kristiani adalah kehidupan yang berciri berkomitmen secara total. Hubungan pernikahan Kristiani adalah hubungan pernikahan seumur hidup berdasarkan komitmen secara total. Hubungan ini digambarkan rasul Paulus dalam Efesus 521-23 seperti hubungan Kristus dengan jemaat-Nya. Kristus rela berkurban demi jemaat-Nya. Kasih Kristus adalah kasih tanpa pamrih, bahkan Yesus berjanji untuk senantiasa menyertai umat-Nya. Rasul Paulus mengajarkan suami istri perlu saling mengasihi seperti Kristus telah mengasihi orang percaya. Kasih itu seperti kasih yang tertera dalam 1 Korintus 134-7. Kristus telah mencintai seseorang meskipun seseorang itu telah tidak setia dalam mengikuti-Nya. Menurut Paulus 126 Edisi Volume 2 Nomor 2, Desember 2021orang yang percaya bersatu bersama Kristus Soesilo 2010. Pernikahan dimaksudkan untuk menjadikan sebuah hubungan antar manusia yang merefleksikan komitmen Tuhan kepada orang percaya Janssen 2010. Pentingnya Visi Misi Keluarga Kitab Amsal 2918 mengatakan, “Bila tidak ada wahyu visi, menjadi liarlah Demikian juga sebuah keluarga yang tidak berbagi visi untuk masa depan berisiko menjadi liar dan akhirnya binasa. Visi keluarga membantu melewati badai yang menerjang keuarga. Visi keluarga juga membantu untuk mengutamakan komitmen antar anggota keluarga dan mendorong untuk tidak terlalu patah semangat., ketika ada kesalahan yang anggota keluarga lakukan. Melalui visi bersama, suami istri telah menempatkan diri dalam perjanjian, karena Perjanjian Lama mengajarkan, “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Am. 33. Dan seperti Yesus sendiri katakana, “dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan” Mrk. 325. Sebuah visi bersama adalah kekuatan pemersatu yang kuat untuk keluarga. Hal ini dapat membantu keluarga melewati masa sulit bersama-sama. Sebuah visi keluarga mengingatkan anggota keluarga pada apa yang benar-benar penting, dan apa yang tidak. Visi keluarga dapat berfungsi sebagai pemersatu dan jarring pengaman Slayton and Slayton 2016. Visi keluarga adalah rencana tindakan berdasarkan keyakinan dan harapan bersama akan di mana orang ingin berada sebagai sebuah keluarga. Visi ini menguatkan filosofi keluarga dan mengartikulasikan tujuan dan aspirasi bersama setiap orang Slayton and Slayton 2016. Visi, dalam keadaan baik maupun buruk, membuat keluarga dapat terus begerak maju bersama-sama. Visi tersebut membantu keluarga menjaga pandangan pada tujuan akhir. Dalam cara yang sama, visi bersama dapat membantu keluarga menjadi sukses. Visi yang dibagikan memberi setiap anggota keluarga rasa saling memiliki yang lebih kuat, karena menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Hal ini terutama membantu di masa-masa yang sulit. Sebuah visi keluarga bersama membantu setiap anggota keluarga untuk tidak putus asa dan tidak menyerah pada diri sendiri atau terhadap satu sama lain. Sebuah visi keluarga berfungsi untuk menjaga keluarga fokus pada apa yang penting dalam hidup, dan apa yang tidak Slayton and Slayton 2016. Sebuah rumah yang dibangun di atas dasar Matius 633, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” adalah rumah yang kokoh. Sementara ayat ini mengandung perintah, ayat ini pun memiliki janji luar biasa bagi hidup penuh kelimpahan dan makna. Ketika sepasang suami istri berkomitmen pada Kristus, bertumbuh bersama di dalam Tuhan, saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan rohani, membesarkan anak-anak dalam takut akan Tuhan, saling mengasihi satu sama lain karena mengasihi Tuhan, maka sukacita akan berlimpah dan mujizat terjadi. Orang-orang egois berubah menjadi sekumpulan pelayan. Anak-anak yang mementingkan diri sendiri bertumbuh menjadi pekerja-pekerja kerajaan sehari-hari dipenuhi dengan lakon menggairahkan dalam membangun sebuah kerajaan. Memang ada banyak kesalahan, banyak pertobatan, berkali-kali frustasi, rasa sakit, dan bahkan keraguan. Tetapi pada akhirnya, hadirat Allah manang, orang-orang diubahkan, pekerjaan Allah diselesaikan, dan ujian berhasil Tri Astuti & Yakub, Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Keluarga Kristen 127 dilewati. Jika dua orang berdiri bersama disekeliling misi ini dan jika keduanya membuat pilihan pernikahan berdasarkan pada pribadi terbaik dengan siapa keduanya dapat mewujudkan misi ini, kemungkinan terbesar keduanya akan mengalami pernikahan yang memenuhkan dan membangun jiwa Thomas 2014 Visi orang percaya bagi keluarga harus berasal dari hati Allah sendiri, karena itulah yang akan menyukakan hati Allah. Karena itu, kini orang percaya perlu melihat lebih jauh dasar alkitabiah bagi keluarga Hidayat et al. 2006. Misi sebuah keluarga dibentuk saat keluarga Kristen menetapkan apa yang dianggap berharga dalam pernikahan, dalam mengasuh anak, cara mendapatkan dan mengelola uang, etika kerja, tradisi, hubungan dengan orang-orang di luar keluarga inti, terutama saat menjangkau orang lain dengan kasih Yesus Stoop and Stoop 2008. Menemukan misi sebuah keluarga membantu pasangan Kristen untuk menetapkan prioritas-prioritas dan membuat pilihan-pilihan yang menentukan bagaimana keluarga Kristen memanfaatkan waktu dan uang, dan apa yang akan diajarkan kepada anak-anak. Hal ini juga memberikan pasangan kristiani tujuan melampaui keadaan dirinya. Misi keluarga memantapkan dan menguatkan bahtera rumah tangga orang percaya Stoop and Stoop 2008. Keluarga Beribadah Kepada Allah Dalam keberdosaan, umat pilihan Tuhan yang mengalami anugerah dan penyertaan tuhan, dibebaskan dari perbudakan di bawah pimpinan Musa dan Yosua. Umat Tuhan sering memberontak, memilih menyembah allah lain, namun Tuhan terus mengasihi dan melepaskannya dari berbagai bahaya dan kehancuran. Yosua mengumpulkan umat Israel di Sikhem dan menantang untuk hanya beribadah kepada Allah. Allah mengingatkan umat tentang visi Allah untuk umat Yidup beribadah di tanah perjanjian. Yosua menyatakan visi hidupnya dengan menegaskan bahwa Yosua dan keluarganya akan beribadah kepada Allah Israel. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi juga menyatakan apa yang menjadi visi hidupnya, yaitu semakin serupa dengan Kristus Parapak and LIFE 2017. Implikasinya Bagi Pendidikan Kristen Sarana Orang Tua Membantu Cara Pandang Anak Sebuah visi keluarga membantu orang tua menciptakan cara pandang yang membuat anak-anak merasa punya tempat dan tujuan. Orang tua ingin anak-anaknya tahu kalau anak-anak merupakan bagian integral dari keluarga, dengan peran yang hanya dapat dilakukan oleh dirinya saja. Berkomunikasi dengan anak-anak untuk membahas tujuan dan rencana keluarga membantu memberikan anak-anak perasaan bahwa anak-anak memiliki peran dalam kehidupan, bahwa hidup ini berharga, dan bahwa anak-anak adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Saat anak-anak tumbuh dewasa, anak-anak akan memiliki lebih banyak masukan untuk membentuk visi keluarga. Akhirnya anak-anak akan mengembangkan visi keluarganya sendiri, proses ini akan jauh lebih mudah dibuat jika anak-anak telah mengalami hidup dalam sebuah keluarga yang memiliki satu visi Slayton and Slayton 2016. Membangun Visi Pernikahan Yang Kuat dan Sehat serta Berhasil Semua anggota keluarga dapat bersama mengambil waktu untuk mulai mengembangkan visi keluarga. Kesempatan ini dapat membantu anggota keluarga untuk mengingat mengapa 128 Edisi Volume 2 Nomor 2, Desember 2021awalnya ingin menjadi keluarga dan apa yang akan keluarga lihat di masa depan Slayton and Slayton 2016. Pernikahan yang kuat, intim, dan menghormati Tuhan, yang mengarah pada kemitraan jangka panjang serta hubungan yang menumbuhkan rasa kesatuan, itu adalah sesuatu yang dibangun dan memerlukan jangka panjang. Intinya sebuah pernikahan yang baik bukanlah sesuatu yang begitu saja ditemukan, melainkan sesuatu yang pasangan suami istri harus bangun. Sebuah hubungan, menurut definisnya, tidak dapat ditemukan; hubungan harus dibangun. Membangun hubungan membutuhkan dua orang yang saling mengenal satu sama lain dan kemudian setiap hari keduanya harus memilih untuk tetap terhubung. Keintiman dianyam serajut demi serajut, melalui waktu berbagi secara verbal, doa bersama, tindakan kasih, saling melayani, pernyataan komitmen, dan membangun pemahaman melalui komunikasi secara teratur, serta menempuh pengalaman bersama Thomas 2014. Pernikahan yang berhasil selalu merupakan proses pertumbuhan yang menuntut komunikasi yang jujur, terbuka, transparan, dan berani.Paul and Tsika 2012 Membuat Pilihan Pernikahan Yang Bijak Imbalan dari membuat pernikahan yang bijak sungguh mengagumkan. Jika pasangan tetap berakar di dalam Kristus, sepenuhnya menetapkan pikiran, dan menggunakan sumber daya yang ada, baik bimbingan Allah, Firman Tuhan, keluarga, gereja, dan rekan-rekan yang bijak, kemudian mendekati keputusan ini dengan sepenuh maksud, tujuan, dan hikmat, maka kemungkinan terbesar adalah pasangan suami istri Krosten akan memasuki pernikahan yang kaya, memuaskan, serta menumbuhkan jiwa. Sebuah pernikahan yang membuahkan hidup, semangat, keintiman, memori sepanjang usia bersama pasangan sebagai sobat terdekat, dan sukacita melimpah dalam membangun sebuah keluarga bersama-sama. Hidup berkeluarga adalah hidup yang manis dan pernikahan yang intim bagaikan hadiah yang menakjubkan. Persahabatan yang dihasilkan dari menghadapi semua musim kehidupan bersama-sama, berdoa bersama, merawat anak-nak bersama, melayani Tuhan bersama, bersenang-senang, bercinta, pusing dan patah hati, mengatasi kemunduran dan belajar menangani kekecewaan, serta bertumbuh bersama melalui semuanya itu, mampu menciptakan ikatan yang tidak bisa ditandingi daya tarik seksual atau ketergila-gilaan romantic awal mana pun Thomas 2014. Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah Bersama Pasangan. Bersatu dalam pernikahan merupakan suatu proses Daugherty 2006. Banyak pasangan yang telah memiliki pernikahan yang memuaskan, bahkan yang sangat istimewa tidak terjadi dengan sendirinya dan kebetulan namun harus diusahakan. Pasangan dalam pernikahan yang baik dan kuat selalu bertekad untuk belajar dan bertumbuh, mengembangkan sikap positif dan alkitabiah, serta terus-menerus mencari tahu bagaimana berbicara dengan bahasa pasangan dengan juga berusaha selalu menghargai perbedaan dan keunikan masing-masing pribadi Wright 2004b Pernikahan bukanlah sekadar suatu peristiwa dalam hidup, melainkan jalan hidup. Pernikahan mencakup keintiman di segala aspek yang harus terus dibina. Keintiman ini harus menyentuh aspek rohani, intelektual, sosial, emosi, dan fisik Wright 2004a. Rumah tangga dengan Kristus sebagai Tuhan adalah rumah tangga yang utuh di mana hal-hal rohani bukan hanya memanifsetasikan diri dalam bentuk tingkah laku rohani yang formal, bersifat agamawiah, tetapi dalam setiap aspek kehidupan termasuk dalam pekerjaan, studi, Tri Astuti & Yakub, Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Keluarga Kristen 129 pergaulan, hobi, dan sebagaimnya. Oleh karena itu persoalan apa saja yang muncul dalam kehidupan keluarga Kristen tidak perrnah menjadi persoalan yang semata-mata rohani atau semata-mata perbedaan watak dan kepribadian. Penanganan persoalan apa saja selalu harus menjadi manifestasi dari kehidupan rohani yang sesungguhnya dari individu-individu dengan keunikan watak dan kepribadiannya Susabda 2008. Melayani Pasangan Pernikahan adalah panggilan untuk melayani, sebagaimana perintah Alkitab, “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama” Flp. 24-9. Yesus rela merendahkan diri-Nya menjadi “hamba” karena Dia lebih memperhatikan kepentingan orang yang dikasihi-Nya daripada kepentingan-Nya sendiri. Dengan cara yang sama Rasul Paulus juga menasihati orang percaya supaya merendahkan diri seorang kepada yang lain dalam takut akan Yesus Kristus Ef. 521. Pelajaran penting janganlah pernah pasangan suami istri menuntut untuk dilayani oleh pasangannya Wright 2004a. Kristus mengasihi seseorang dengan memberikan diri-Nya sendiri, Kristus telah menyerahkan diri-Nya dengan komitmen secara total dalam hidup dan kematian-Nya. Komitmen seperti Kristus itulah yang diharapkan dalam pernikahan kristiani. Komitmen untuk mengasihi pasangannya dengan memberi dirinya, tetap saling memperhatikan dan saling mengasihi biar apa pun yang terjadi. Kasih semacam iyu hanya untuk kebaikan pasangan Soesilo 2010. Kesimpulan. Orang percaya dipanggil untuk sepadan dan menyatu dalam pernikahan. Keluarga Kristen harus berusaha mengupayakan kesatuan yang besifat holistis, yang mencakup kesepadanan spiritual, intelektual, emosional, kultural, fisik untuk memperkaya dan memperindah pernikahan. Keluarga Kristen harus waspada terhadap tantangan yang menggiurkan akan jabatan, sukses duniawi, dan mengabaikan aspek mendasar seperti kesepadanan spiritual, cinta kasih, dan pertumbuhan untuk semakin serupa dengan Kristus. Implikasi dari pemahaman makna visi dan misi keluarga rancangan Allah ini dalam pendidikan keluarga Kristen paling tidak mengandung lima hal, yaitu Pertama, Sarana orang uua membantu cara pandang anak. Kedua, Membangun visi pernikahan yang kuat dan sehat serta berhasil. Ketiga, Membuat pilihan pernikahan yang bijak. Keempat, Berakar, bertumbuh, dan berbuah bersama pasangan. Kelima, Melayani pasangan. Daftar Pustaka Angin, Yakub Hendrawan Perangin, Tri Astuti Yeniretnowati, and Yonatan Alex Arifianto. 130 Edisi Volume 2 Nomor 2, Desember 20212020. “Peran Keluarga Kristen Untuk Bertahan Dan Bertumbuh Dalam Menghadapi Tantangan Di Era Disrupsi Dan Pandemi JURNAL TEOLOGI RAHMAT 62128–41. Arifianto, Yonatan Alex. 2020. “Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Membangun Kerohanian Keluarga Di Masa Pandemi Regula Fidei Jurnal Pendidikan Agama Kristen 5294–106. Daugherty, Billy Joe. 2006. Pernikahan Yang Kokoh. 4th ed. Jakarta Metanoia. Dobson, James. 2007. Marriage Under Fire. 1st ed. Jakarta Immanuel. Don, and Sally Meredith. 2006. Keduanya... Menjadi Satu. 1st ed. Batam Gospel Press. Family, Tim Focus On The. 2003. The Communication Marriage Komunikasi Dalam Pernikahan. 1st ed. Jakarta Focus On The Family Indonesia. Fernando, Ajith. 2019. Aku Dan Seisi Rumahku Kehidupan Keluarga Pemimpin Kristen. 1st ed. Jakarta Literatur Perkantas. Goodall, Wayde I., and Rosalyn R. Goodall. 2010. Marriage & Family. 1st ed. Malang Gandum Mas. Hidayat, Paul, Janet Cunningham, and David Cunningham. 2006. Visi Allah Bagi Keluarga. 1st ed. Jakarta Persekutuan Pembaca Alkitab. Janssen, Al. 2010. Your Marriage Masterpiece. 1st ed. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Mathis, Dale, and Susan Mathis. 2010. Menuju Pernikahan Yang Sehat Dan Solid. 1st ed. Yogyakarta Andi Offset dan Focus On The Family. Parapak, Anne Atkinson. 2019. Hidup Bahagia Selama-Lamanya? Bahan Pembinaan Pranikah. 1st ed. Jakarta Scripture Union Indonesia. Parapak, Jonathan L., and Tim LIFE. 2017. Growing Together  Membangun Dan Memperkaya Keluarga Dalam Tuhan. 1st ed. Jakarta Literatur Perkantas. Parapak, Jonathan L., and Tim LIFE. 2018. Growing Together 3 Memperkuat Dan Memperkaya Hidup Perkawinan. 1st ed. Jakarta Literatur Perkantas. Parapak, Jonathan L., and Tim LIFE. 2019. Growing Together 1 Seni Memperkaya Dan Memperindah Hidup Perkawinan. 3rd ed. Jakarta Literatur Perkantas. Paul, and Billie Kaye Tsika. 2012. Get Married, Stay Married. 1st ed. Jakarta Immanuel. Piper, John. 2012. This Momentary Marriage. 1st ed. Bandung Pionir Jaya. Sibarani, Yosua, and Yonatan Alex Arifianto. 2020. “Studi Analisis Makna Kata ‘Berahi’ Dan ‘Berkuasa’ Dalam Kejadian 316 Dan Implikasinya Bagi Rumah Tangga Kristen Masa Sola Scriptura Jurnal Teologi 12118–34. Slayton, Marina, and Gregory W. Slayton. 2016. Be The Best Mom You Can Be - Panduan Praktis Untuk Membesarkan Anak Pada Generasi Yang Rusak. 1st ed. Jakarta Family First Indonesia. Soesilo, Vivian A. 2010. Bimbingan Pranikah. 4th ed. Malang Literatur SAAT. Stoop, David, and Jan Stoop. 2008. A to Z Pernikahan. 1st ed. Yogyakarta Andi Offset. Subeno, Sutjipto. 2012. Indahnya Pernikahan Kristen. 4th ed. Surabaya Momentum. Susabda, Yakub. 2008. Konseling Pranikah. 3rd ed. Jakarta STTRII. Thomas, Gary. 2014. The Sacred Search. 3rd ed. Surabaya Literatur Perkantas Jawa Timur. Tong, Stephen. 2011. Takhta Kristus Dalam Keluarga. 1st ed. Surabaya Momentum. Tri Astuti & Yakub, Keluarga Rancangan Allah Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Keluarga Kristen 131 Wright, H. Norman. 2004a. Komunikasi Kunci Pernikahan Harmonis. 2nd ed. Yogyakarta Gloria Graffa. Wright, H. Norman. 2004b. The Marriage Checkup. 1st ed. Jakarta Immanuel. Wright, H. Norman. 2013. So You ’Re Getting Married. 5th ed. Yogyakarta Gloria Graffa. Zaluchu, Sonny Eli. 2020. “Struktur Artikel Untuk Jurnal Ilmiah Dan Teknik Pp. 1–21 in Strategi Menulis Jurnal Untuk Ilmu Teologi, edited by S. E. Zaluchu. Semarang Golden Gate Publishing Semarang. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Pendidikan Kristen Dalam Membangun Kerohanian Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19Yonatan ArifiantoAlexArifianto, Yonatan Alex. 2020. "Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Membangun Kerohanian Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19." Regula Fidei Jurnal Pendidikan Agama Kristen 52 Pernikahan Yang Sehat Dan SolidDale MathisSusan MathisMathis, Dale, and Susan Mathis. 2010. Menuju Pernikahan Yang Sehat Dan Solid. 1st ed. Yogyakarta Andi Offset dan Focus On The Together Membangun Dan Memperkaya Keluarga Dalam TuhanJonathan L ParapakParapak, Jonathan L., and Tim LIFE. 2017. Growing Together Membangun Dan Memperkaya Keluarga Dalam Tuhan. 1st ed. Jakarta Literatur Together 3 Memperkuat Dan Memperkaya Hidup PerkawinanJonathan L ParapakTim LifeParapak, Jonathan L., and Tim LIFE. 2018. Growing Together 3 Memperkuat Dan Memperkaya Hidup Perkawinan. 1st ed. Jakarta Literatur Together 1 Seni Memperkaya Dan Memperindah Hidup PerkawinanJonathan L ParapakParapak, Jonathan L., and Tim LIFE. 2019. Growing Together 1 Seni Memperkaya Dan Memperindah Hidup Perkawinan. 3rd ed. Jakarta Literatur Analisis Makna Kata 'Berahi' Dan 'Berkuasa' Dalam Kejadian 316 Dan Implikasinya Bagi Rumah Tangga Kristen Masa KiniYosua SibaraniYonatan Alex ArifiantoSibarani, Yosua, and Yonatan Alex Arifianto. 2020. "Studi Analisis Makna Kata 'Berahi' Dan 'Berkuasa' Dalam Kejadian 316 Dan Implikasinya Bagi Rumah Tangga Kristen Masa Kini." Sola Scriptura Jurnal Teologi 12 The Best Mom You Can Be -Panduan Praktis Untuk Membesarkan Anak Pada Generasi Yang RusakMarina SlaytonGregory W SlaytonSlayton, Marina, and Gregory W. Slayton. 2016. Be The Best Mom You Can Be -Panduan Praktis Untuk Membesarkan Anak Pada Generasi Yang Rusak. 1st ed. Jakarta Family First Kunci Pernikahan HarmonisH WrightNormanWright, H. Norman. 2004a. Komunikasi Kunci Pernikahan Harmonis. 2nd ed. Yogyakarta Gloria WrightNormanWright, H. Norman. 2004b. The Marriage Checkup. 1st ed. Jakarta You 'Re Getting MarriedH WrightNormanWright, H. Norman. 2013. So You 'Re Getting Married. 5th ed. Yogyakarta Gloria Graffa.
Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” [at-Taubah/9:36] Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Tanya Jawab – Apakah Anda sedang mencari jawaban dari Jelaskan Apa yang Dikehendaki Allah Dalam Keluarga? Di bawah ini adalah jawaban dari team di himpun dari beberapa sumber. Semoga dapat membantu teman-teman dalam mengerjakan tugasnya dengan benar. Siapapun dimanapun anda berada, anda dapat memberikan jawaban yang lebih tepat di kolom komentar jika jawaban dari kami kurang memuaskan. Kunjungi Desain Keren Jelaskan Apa yang Dikehendaki Allah Dalam Keluarga? Jika jawaban di bawah ini belum tepat silahkan memberikan pendapat dan jawabanmu di kolom komentar ya. Kami sangat menghargai pendapat dan masukan para ahli. Terima Kasih Semoga Bermanfaat. Jawaban dari Jelaskan Apa yang Dikehendaki Allah Dalam Keluarga Adalah Jawaban yang benar dari pertanyaan “Jelaskan Apa yang Dikehendaki Allah Dalam Keluarga?” adalah Allah menghendaki sebuah keluarga yang mendasarkan diri pada ajaran agama. Istri tunduk kepada suami dan membantu suami dalam mendidik serta membesarkan anak yang merupakan titipan dari Allah. Suami menjaga, melindungi serta bertanggung jawab atas keluarga. Anak harus menghormati dan taat kepada orang tua. Pertanyaan terkaitapa yang dimaksud dengan, apa yang dimaksud dengan google form, apa yang dimaksud dengan problem solving, apa yang dimaksud dengan domain kodomain dan range, apa yang dimaksud dengan website atau situs di internet, apa yang dimaksud dengan lan wan intranet dan internet, apa yang dimaksud dengan ide bisnis, apa yang dimaksud dengan internet lokal telkomsel, apa yang dimaksud dengan internet vaganza, apa yang dimaksud dengan paket internet lokal, apa yang dimaksud dengan emisi gas rumah kaca, apa yang dimaksud dengan lipstik matte, apa yang dimaksud dengan pin konveksi, jelaskan apa yang dimaksud dengan internet banking, apa yang dimaksud dengan printer laser, apa yang dimaksud dengan istilah internet, apa yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih, sebutkan 4 kitab yang di turunkan allah swt, sebutkan 4 kitab yang diturunkan allah swt, jelaskan pengertian iman kepada kitab kitab allah, kitab injil diturunkan kepada nabi,gambar keren, gambar keren 3d, gambar keren untuk profil wa, gambar keren untuk wallpaper, gambar keren hd, gambar keren kartun, gambar gambar keren, download gambar keren, gambar keren ff, gambar keren anime, gambar keren simple, gambar keren hitam putih, wallpaper gambar keren, anime gambar keren, gambar keren wa, gambar keren dan menarik, gambar keren terbaru, foto gambar keren, gambar keren wallpaper, gambar keren 2020, gambar keren 3d bergerak untuk wallpaper, sketsa gambar keren, gambar keren 3d bergerak, gambar keren bgt, gambar keren 2021, gambar keren 3d kartun, poto gambar keren, gambar keren 3d hitam putih, gambar keren hacker smoke, gambar keren buat wallpaper, gambar keren pensil, gambar keren free fire, logo gambar keren, gambar keren naruto, stiker gambar keren, gambar keren 3d terbaru, motif gambar keren untuk baju kelulusan, gambar keren 3d bergerak untuk wallpaper wa, gambar keren mudah, gambar keren pemandangan, gambar keren di tembok kamar, gambar keren 3d untuk profil wa, gambar keren dan mudah, gambar keren sekali, Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Adalah, Shopee Affiliate Program Login, Daftar Shopee Affiliate Program, Cara Daftar Shopee Affiliate Program, Apa Itu Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Daftar, Shopee Affiliate Program Indonesia, Syarat Shopee Affiliate Program, Cara Mendaftar Shopee Affiliate Program, Login Shopee Affiliate Program, Cara Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program 2020, Shopee Affiliate Program Itu Apa, Cara Kerja Shopee Affiliate Program, Apa Itu Shopee Affiliate Program Indonesia, Cara Mendaftar Shopee Affiliate Program Auto Diterima, Shopee Affiliate Program Link, Link Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Dashboard, Shopee Affiliate Program Komisi, Apa Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Tipe Kemitraan, Shopee Affiliate Program Ambassador, Gaji Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Cara Kerja, Shopee Affiliate Program Review, Apa Sih Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Ph, Shopee Affiliate Program Philippines, Shopee Affiliate Program Malaysia, Shopee Affiliate Program Web, Shopee Affiliate Program Singapore, Cara Daftar Shopee Affiliate Program Terbaru, Shopee Affiliate Program Penipuan, Panduan Lengkap Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Dibekukan, Shopee Affiliate Program Apa, Syarat Shopee Affiliate Program Adalah, Shopee Affiliate Program Thailand, Shopee Affiliate Program Pdf, Shopee Affiliate Program Seller, Shopee Affiliate Program Syarat, Cara Kerja Di Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Penjual, Syarat Shopee Affiliate Program 2021, Cara Menggunakan Shopee Affiliate Program, Shopee Affiliate Program Indonesia Adalah, gambar keren 3d untuk wallpaper, download gambar gambar keren gratis, gambar keren spongebob, gambar keren mudah ditiru, spongebob squarepants gambar keren, gambar keren untuk wallpaper hp, gambar keren png, mentahan gambar keren, download gambar keren 3d, kaos gambar keren, desain gambar keren, gambar keren banget, gambar keren grafiti, gambar keren di tembok, tulisan gambar keren, gambar keren tengkorak, gambar keren ml, gambar keren tato, gambar keren di tembok kamar simple, gambar keren animasi, gambar keren simple dan mudah, gambar keren untuk profil, gambar keren buat profil, gambar keren untuk profil mobile legend, pixabay gambar keren, gambar keren terbaru 2018, contoh gambar keren, gambar keren doraemon, gambar keren mobile legends, gambar keren sasuke, gambar keren simple hitam putih, gambar keren mobile legend, gambar keren untuk di gambar, gambar keren yang mudah digambar, gambar keren untuk dinding kamar, gambar keren tapi mudah, gambar keren mobile legend 3d, walpaper gambar keren, gambar keren dan simpel, gambar keren mobile legend hd, gambar keren untuk wa, gambar keren lucu, gambar keren hitam putih simple, gambar gambar keren 2020, gambar keren hacker, kumpulan gambar keren, gambar keren buat kamar, gambar keren untuk profil wa perempuan, gambar keren pensil mudah, hitam putih gambar keren, cara gambar keren, gambar keren wanita, gambar jorok jadi gambar keren, gambar keren untuk baju kelulusan, gambar keren tapi simple, gambar keren hd kartun, gambar keren one piece, bingkai gambar keren, grafiti gambar keren, gambar keren untuk kamar, gambar keren buat editor, gambar keren kata kata, gambar keren buat baju kelulusan, gambar gambar keren 3d, gambar keren perempuan, gambar keren anak muda, gambar keren di buku tulis, gambar keren editan, gambar keren untuk foto profil, gambar keren 4d, sketsa gambar keren simple, gambar keren dari pulpen, gambar keren pubg hd, gambar keren editor, gambar keren untuk baju, gambar keren pubg 3d, gambar keren persija, gambar keren hd anime, gambar keren naga, gambar keren hitam putih 3d, gambar keren buat edit video, gambar keren pubg, gambar keren instagram, gambar keren wallpaper wa, gambar keren dari pensil, gambar keren pake pensil, gambar keren di dinding kamar, gambar keren persib, gambar keren di buku gambar, gambar keren orang, gambar keren 3d ff, gambar keren joker, gambar keren abis, gambar keren keren, gambar keren islami, gambar keren untuk case hp, gambar keren 2017 3d, gambar keren naruto sasuke, gambar keren baju kelulusan, gambar keren di dinding, gambar keren jepang, gambar keren untuk wallpaper wa, gambar keren warna hitam, gambar keren untuk sablon kaos, gambar keren naruto dan sasuke, wallpaper gambar keren 3d, gambar keren 2020 3d, gambar keren itachi, gambar keren black, gambar keren anime naruto, gambar keren sedih, tato gambar keren, gambar keren unik, animasi gambar keren, gambar keren wallpaper hp, gambar keren psht, gambar keren buat wallpaper hp, download gambar gambar keren bergerak, gambar keren persebaya, gambar keren buat foto profil wa, gambar keren simple di tembok, gambar keren anonymous, gambar keren bergerak untuk wallpaper, gambar keren anime 3d, gambar keren untuk profil ml, gambar keren jaman sekarang, gambar keren mudah dibuat, gambar keren buat status wa, gambar keren di sandal swallow, gambar keren hd 3d, gambar keren logo, gambar keren bunga, gambar keren kekinian, gambar keren untuk keyboard, gambar keren 3 dimensi, gambar keren samurai, gambar keren pubg mobile, gambar keren yang mudah ditiru, gambar keren tulisan, gambar keren minion, gambar keren untuk menggambar, kata kata gambar keren, gambar keren mobil, gambar keren pake pulpen, gambar keren buat profil fb, gambar keren islam, download gambar keren ff, gambar keren 3d 2020, gambar gambar keren untuk wallpaper, gambar keren 2019, gambar keren untuk edit video, gambar keren sekali 2020, gambar keren romantis, gambar keren bergerak, gambar keren di baju, gambar keren mikey, gambar keren buat wa, download gambar keren anime, gambar keren untuk edit video, gambar keren polosan, gambar keren 2020 terbaru, gambar keren panda, gambar keren pinterest, gambar keren di kamar, gambar keren buat foto profil, gambar keren korea, gambar keren dan lucu, gambar keren di buku, gambar keren hewan, ok google gambar keren, gambar keren untuk profil wa wanita, download gambar keren 2019, gambar keren 3d 2019, gambar keren dan bagus, gambar keren tanpa warna, gambar keren tato di tangan, gambar keren untuk profil fb, latar belakang gambar keren, gambar keren motor, skotlet gambar keren, gambar keren untuk logo, gambar keren buat di tembok kamar, gambar keren pemandangan alam, gambar keren love, gambar keren cinta, gambar keren untuk hiasan dinding kamar, gambar keren abstrak, gambar keren spiderman, gambar keren dan unik, gambar keren buat stiker, gambar keren distro, gambar keren sepak bola, gambar keren alan walker, gambar keren bagus, download gambar keren hd, gambar keren vektor, gambar keren sandal swallow, gambar keren 3d wallpaper, download gambar keren wallpaper, gambar keren api, gambar keren 3d pemandangan, gambar keren sedunia, kaos hitam gambar keren, gambar keren full hd, gambar keren kartun 3d, gambar keren nama, gambar keren ff 2020, editan gambar keren, gambar keren barcelona, gambar keren muslim, gambar keren banget ff, edit gambar keren, gambar keren banget buat wallpaper, gambar keren warna kuning, gambar gambar keren ff, editor gambar keren, softcase gambar keren, gambar keren download, aplikasi gambar keren, gambar keren sablon kaos, gambar keren metal, unduh gambar keren, gambar keren galau, gambar keren hd wallpaper, download gambar gambar keren, gambar keren pemain bola, download gambar keren 3d bergerak, gambar keren 2018 terbaru, gambar keren buat tato di tangan, gambar keren kata kata bijak, gambar keren di dunia, gambar keren di cafe, gambar keren monster, gambar keren foto profil, dp gambar keren, gambar keren terbaru 2019, gambar keren untuk sampul facebook, gambar keren untuk dp bbm, gambar keren wanita berhijab, gambar keren laki laki, gambar keren buat kaos, desain gambar keren untuk kaos, gambar keren buat sablon, gambar keren untuk kaos, kaos putih gambar keren, gambar keren stik ps, kumpulan gambar gambar keren, gambar gambar keren terbaru, gambar keren indonesia, gambar keren untuk fb, gambar keren untuk background, gambar gambar keren buat wallpaper, gambar keren untuk foto sampul fb, gambar keren sepakbola, gambar keren tumblr, gambar keren buat foto profil facebook, gambar keren naruto 3d, gambar keren 2018, gambar keren buat wallpaper wa, gambar keren gaul, gambar keren alam, gambar keren motivasi, gambar keren buat sampul facebook, gambar keren 3d pensil, gambar keren gif, gambar keren dengan kata kata, gambar keren doraemon zombie, gambar keren untuk sampul fb, cara membuat gambar keren, gambar keren buat foto profil fb, gambar keren sampul fb, gambar keren buat sampul fb, gambar keren gitar, gambar keren racing, gambar keren 3d graffiti, gambar keren reggae, gambar keren jokowi, gambar keren tni, gambar keren 2018 wallpaper, png gambar keren, gambar keren tapi lucu, gambar keren 3d di tembok, gambar keren ronaldo, gambar keren cr7, gambar keren ninja samurai, gambar keren untuk sandal swallow, koleksi gambar keren, gambar keren untuk foto profil facebook, gambar keren untuk wallpaper laptop, gambar keren kata2, video gambar keren, download gambar keren untuk wallpaper, cari gambar keren, gambar keren dan gaul, situs gambar keren, gambar keren untuk power point, gambar keren case hp, gambar keren ff season 1, gambar keren art, gambar keren profil fb, gambar keren dp bbm, gambar keren liverpool, gambar keren foto sampul, gambar keren fotografer, gambar keren one piece 3d, gambar keren kemerdekaan, gambar keren kartu remi, download gambar keren bergerak, efek gambar keren, download gambar keren terbaru, gambar keren juventus, gambar keren coc, gambar keren buat dp, gambar keren real madrid, baju sablon gambar keren, gambar keren buat jaket levis, gambar keren buat foto sampul, gambar keren motor rx king, gambar keren idul fitri, gambar keren fb, gambar keren dan menarik untuk wallpaper, gambar keren gokil, gambar keren vespa, gambar keren sepatu, gambar keren ramadhan, gambar keren foto profil fb, gambar keren wallpaper 3d, gambar keren untuk sablon, gambar keren anak gaul, gambar keren neymar, gambar keren manchester united, download gambar keren buat wallpaper, gambar keren resolusi tinggi, gambar keren untuk wallpaper android, gambar keren untuk foto profil fb, tulisan berbentuk gambar keren, gambar keren untuk hp, gambar keren dp, gambar keren gerak, hoodie gambar keren, gambar keren di tembok kamar tidur, aplikasi edit gambar keren, gambar keren mu, gambar keren banget 2018, gambar keren zilong, perang gambar keren, gambar keren motor drag, gambar keren jawa, gambar keren untuk garskin, gambar keren iron man, gambar keren android, gambar gambar keren dan gaul, gambar keren buat fb, lihat gambar keren, gambar keren untuk garskin hp, gambar keren kaos, gambar keren futsal, foto dan gambar keren, gambar keren buat garskin, gambar keren rasta, gambar keren masa kini, gambar keren kreatif, kumpulan gambar keren untuk wallpaper, gambar keren cristiano ronaldo, gambar keren valentino rossi, gambar keren sablon baju, gambar keren emo, kumpulan gambar keren untuk profil wa, gambar keren buat sablon kaos, gambar keren 17 agustus 2018, gambar keren 2018 hd, gambar keren boboiboy, gambar keren buat sampul, gambar keren 2017, dp bbm gambar keren, gambar keren tentang cinta, gambar keren untuk sampul, gambar keren untuk wallpaper iphone, download gambar keren untuk android, gambar gambar keren abis, gambar keren taekwondo, download gambar keren banget, gambar keren untuk laptop, kaos distro gambar keren, download gambar keren mobile legends, gambar keren naruto dan kurama, galeri gambar keren, gambar keren terbaru 2017, baju gambar keren, gambar keren garskin, gambar gambar keren lucu, download gambar keren full hd, gudang gambar keren, gambar keren lukisan, download gambar keren png, download gambar keren gratis, gambar keren baju distro, gambar keren emoji, gambar keren buat topi, gambar keren 17 agustus, gambar keren garuda indonesia, gambar keren jomblo, membuat gambar keren, gambar keren kualitas hd, gambar keren baru, gambar keren untuk bbm, gambar keren untuk desktop, desain kaos gambar keren, website gambar keren, gambar keren superman is dead, gambar keren buat dp bbm, gambar keren 2016, download gambar keren 2017, gambar keren valentine day, gambar keren untuk facebook, download gambar keren 2018, gambar keren untuk desain baju, gambar keren bbm, gambar keren hd pubg, aplikasi download gambar keren, gambar keren facebook, gambar keren viking, gambar keren vino g bastian, kumpulan gambar keren terbaru, gambar keren chelsea fc, download gambar keren dan lucu, gambar gambar keren anime, gambar keren buat bbm, gambar keren arema, gambar keren menarik, gambar keren untuk foto sampul, gambar keren naruto vs sasuke, gambar keren yang gampang digambar, gambar keren untuk quotes polosan, gambar keren orang bertato, gambar keren 86, gambar keren untuk profil instagram, gambar keren jaman now, gambar keren orang merokok, gambar keren evos, gambar keren anime laki laki, gambar keren untuk profil wa kapelan, gambar keren untuk profil wa hd, animasi gambar keren bergerak, gambar keren joker kartun, gambar keren naruto di kertas, gambar keren pixellab, gambar keren merokok, gambar keren buat quotes, gambar keren cool, gambar keren alam hdi, membuat gambar keren online, gambar keren ff 2021, gambar keren ff anime, gambar keren ff alok Landasantauhid dalam kehidupan keluarga menumbuhkan perasaan tenteram, mendorong motivasi keberhasilan, meluruskan arah dalam kebingungan, serta meredam frustasi dalam kehidupan. Landasan tauhid juga menghindarkan munculnya orientasi egoistis, materialistis, maupun mistis (syirik) dalam kehidupan keluarga. The role of the family in the educational process, is an inevitable necessity, this is because the important role of the family as the environment of origin, and also the first environment for humans. This shows, the existence of the family is very important, in supporting the achievement of educational goals. Facts and reality in the field show that, the role of the family today, has not shown its maximum effort as the main educational institution, so that there is a practice of violence in the family, both against wife and child, which is certainly very contradictory basic principles in the process of education. The presence of this article, intended to explore the important role of the family, in the educational process based on the perspective of the Qur'an and Hadith. This exploration is intended to gain a fundamental essence in the process of family education, so as to provide a new perspective on the perceiving of the family as an important part of the humanizing process. Abstrak Peran keluarga dalam proses pendidikan, adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, hal ini sebabkan peran penting keluarga sebagai lingkungan asal, dan sekaligus lingkungan pertama bagi manusia. Hal ini menunjukkan, eksistensi keluarga yang sangat penting artinya, dalam menunjang ketercapain tujuan pendidikan. Berbagai fakta dan realitas dilapangan menunjukkan bahwa, peran keluarga dewasa ini, belum menampilkan usaha maksimalnya sebagai lembaga pendidikan utama, sehingga terjadilah praktik kekerasan dalam keluarga, baik terhadap istri maupun anak, yang tentunya sangat bertentangan prinsip-prinsip dasar dalam proses pendidikan. Hadirnya artikel ini, dimaksudkan untuk mengekslorasi peran penting keluarga, dalam proses pendidikan berdasarkan sudut pandang Al-Qur’an dan Hadis. Pengeksplorasian ini, dimaksudkan untuk mendapatkan esensi mendasar dalam proses pendidikan keluarga, sehingga dapat memberikan sudut pandang baru dalam mempresepsikan keluarga, sebagai bagian penting dari proses pemanusian manusia humanisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 52 KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN DAN HADIS Syahrial Labaso’ Program Pascasarjana Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakrata e-mail DOI Abstract The role of the family in the educational process, is an inevitable necessity, this is because the important role of the family as the environment of origin, and also the first environment for humans. This shows, the existence of the family is very important, in supporting the achievement of educational goals. Facts and reality in the field show that, the role of the family today, has not shown its maximum effort as the main educational institution, so that there is a practice of violence in the family, both against wife and child, which is certainly very contradictory basic principles in the process of education. The presence of this article, intended to explore the important role of the family, in the educational process based on the perspective of the Qur'an and Hadith. This exploration is intended to gain a fundamental essence in the process of family education, so as to provide a new perspective on the perceiving of the family as an important part of the humanizing process. KeywordsEducation, Family, Qur'an, and Hadith. Abstrak Peran keluarga dalam proses pendidikan, adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, hal ini sebabkan peran penting keluarga sebagai lingkungan asal, dan sekaligus lingkungan pertama bagi manusia. Hal ini menunjukkan, eksistensi keluarga yang sangat penting artinya, dalam menunjang ketercapain tujuan pendidikan. Berbagai fakta dan realitas dilapangan menunjukkan bahwa, peran keluarga dewasa ini, belum menampilkan usaha maksimalnya sebagai lembaga pendidikan utama, sehingga terjadilah praktik kekerasan dalam keluarga, baik terhadap istri maupun anak, yang tentunya sangat bertentangan prinsip-prinsip dasar dalam proses pendidikan. Hadirnya artikel ini, dimaksudkan untuk mengekslorasi peran penting keluarga, dalam proses pendidikan berdasarkan sudut pandang Al-Qur’an dan Hadis. Pengeksplorasian ini,dimaksudkan untuk mendapatkan esensi mendasar dalam proses pendidikan keluarga, sehingga dapat memberikan sudut pandang baru dalam mempresepsikan keluarga, sebagai bagian penting dari proses pemanusian manusia humanisasi. Kata Kunci Pendidikan, Keluarga, Al-Qur’an, Hadis. Pendahuluan Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Sebab melalui pendidikanlah, manusia dapat belajar untuk mengenali potensi dirinya, dan kemudian memanfaatkannya. sehingga dengannya, akan menghasilkan Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 53 kemaslahatan baik bagi dirinya sendiri, maupun secara luas bagi lingkungan yang ada disekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa, proses pendidikan membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak dan kalangan, karena output dari proses pendidikan akan turut mempengaruhi lingkungan, baik dalam skala mikro sosial keluarga, maupun dalam skala makro sosial lingkungan/masyarakat.Sehingga dari hal tersebut, terlihat dengan jelas bahwa dalam proses penyelengaraan pendidikan, meniscayakan perlunya keterpaduan yang holistik dan sekaligus simultan, dari berbagai pihak dalam mengawal jalannya proses pendidikan, sehingga dapat mewujudkan harapan dan tujuan dari proses pendidikan yang dimaksud. Secara teoritis proses penyelengaraan pendidikan dibangun diatas tiga pilar utama, yakni keluarga, masyarakat, dan sekolah/pemerintah. Dari ketiga hal tersebut, keluarga dipandang sebagai pilar pendidikan yang sangat berpengaruh dalam proses pembentukan anak itu sendiri. Hal ini disebabkan peran masyarakat dan sekolah/pemerintah, hanya sebagai lembaga pendidikan lanjutan, untuk memperkuat lembaga pendidikan utama, sementara lembaga pendidikan utama dalam hal ini, ialah keluarga itu sendiri Yohana, 20172. Keberadaan keluarga sebagai lembaga sosial pertama yang terbentuk dalam pranata kehidupan manusia, dipandang sangat memberikan pengaruh dalam mendesain kepribadian manusia sebagai individu, dan sekaligus makhluk sosial yang baik dilingkungannya. Keluarga sebagai lembaga pendidikan utama, tentunya diharapkan dapat menjadi motor pengerak dalam proses pendidikan. Hal ini berarti, oreantasi utama dalam keluaraga, seyognya mencerminkan nilai-nilai pendidikan, sehingga seluruh rutinitas dalam keluarga tersebut, akan berdampak pada proses pemanusian manusia Humanisasi, sebagai tujuan utama dalam proses pendidikan. Namun beberapa fakta yang dihimpun oleh penulis, menyatakan hal yang sebaliknya. Hal ini misalnya, dapat dilihat dari laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI yang diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2017 tentang kenakalan Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 54 remaja yang semakin meningkat, sementara dilain pihak laporan Badan Pusat Statistik BPS, menyatakan satu dari tiga perempuan usia 15–64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual selama hidupnya, dan terakhir laporan CNN Indonesia tanggal 21 Desember 2016 yang menyatakan bahwa 25,86 persen kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia berupa pemukulan yang dilakukan oleh suami terhadap istri. Sajian fakta ini memperlihatkan bahwa keluarga belum dapat memainkan peran pentingnya sebagai lembaga pendidikan awal, yang diharapkan dapat membentuk watak dan kepribadian manusia seutuhnya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan peninjauan kembali mengenai konteks pendidikan keluarga, yang dilihat dari perspektif Al-Qur’an dan Hadis, sebagai solusi yang sangat relevan dengan kondisi saat ini. Posisi Al-Qur’an dan Hadis sebagai wahyu diyakini dapat memberikan sudut pandang baru, yang komprehensif dalam memaknai Pendidikan keluarga sebagai suatu fenomena sosial. Pendidikan keluarga dalam perspektif Al-Qur’an dan Hadis, tidak hanya memahami keluarga secara konservatif, namun berupaya melakukan reinterpretasi yang sesuai dengan kebutuhan dasar manusia, berdasarkan prinsip-prinsip kehidupan secara universal. Sehingga dengannya, keluarga diyakini dapat tampil sebagai lembaga pendidikan digarda terdepan, dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang handal dan kompetitif. Konsep Dasar Pendidikan Keluarga Kehadiran keluarga dalam diskursus pendidikan, merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari, hal ini berangkat dari adanya kesadaran mendasar, bahwa keluarga merupakan kelompok sosial pertama bagi manusia. Dalam keluargalah untuk pertama kalinya, manusia belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya, dalam keluarga pula manusia berupaya mengenal dirinya, dan kemudian berusaha mengkonstruksi kehidupannya. Keluarga menjadi referensi awal bagi manusia secara umum, untuk membentuk paradigma kehidupannya. Hal ini merupakan proses yang secara alamiah lahir Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 55 sebagai suatu kesatuan utuh dalam dimensi kehidupan manusia. Oleh karena proses sosial yang sedemikian penting tercipta untuk pertama kalinya dalam lingkaran keluarga, maka hal inilah yang menjadi dasar mengapa proses pembentukan kepribadian manusia berawal dari pendidikan keluarga. Berbagai sudut pandang yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendidikan keluarga. Misalnya pandangan Mansurmendefinisikan pendidikan keluarga merupakan proses pemberian nilai-nilai positif bagi tumbuh kembang anak sebagai fondasi pendidikan selanjutnya. Selain itu, Abdullah juga mendefinisikan pendidikan keluarga adalah segala usaha yang dilakukan oleh orang tua berupa pembiasaan dan improvisasi, untuk membantu perkembangan pribadi anak. Pendapat lain yang dikemukakan oleh an-Nahlawi dan Hasan Langgulung,yang memberikan batasan terhadap pengertian pendidikan keluarga, sebagai usaha yang dilakukan oleh ayah dan ibu sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk memberikan nilai-nilai, akhlak, keteladanan dan kefitrahan Jailani, 2014248. Dari defenisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga merupakan hal primer yang erat kaitannya dengan awal pembentukan jati diri manusia. Peran penting pendidikan keluarga dalam membentuk karakter anak juga diuraikan oleh Ki Hajar Dewantara,yang menyatakan bahwa alam keluarga bagi setiap orang anak adalah alam pendidikan permulaan. Untuk pertama kalinya, orang tua ayah maupun ibu berkedudukan sebagai penuntun guru, sebagai pengajar, sebagai pendidik, pembimbing dan sebagai pendidik yang utama diperoleh anak. Berbagai pendapat para ahli di atas, menunjukkan konsep pendidikan keluarga, Tidak hanya sekedar tindakan proses, akan tetapi ia hadir dalam praktek dan implementasi, yang dilaksanakan oleh orang tua ayah-ibu melalui penanaman nilai-nilai pendidikan dalam keluarga. Adapun secara konstitusional, urgensi pembangunan keluarga telah diuraikan dalamUndang-Undang Nomor 52 Tahun 2009,tentang perkembangan kependudukan dan Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 56 pembangunan keluarga Bab II, Pasal 4 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Pembangunan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik, dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.” Landasan konstitusional diatas, menegaskan pandangan bangsa Indonesia bahwa peran penting keluarga menjadi sangat vital dalam pembangunan sumber daya manusia, tidak hanya dalam lingkup domestik, namun juga diharapkan dapat menjadi penyanggah stabilitas sosial dalam arti yang lebih luas, yakni mewujudkan kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin. Hal ini sejalan dengan konvensi United Nation tahun 1993, yang menyatakan bahwa fungsi keluarga meliputi fungsi pengukuhan ikatan suami istri, prokreasi dan hubungan seksual, sosialisasi dan pendidikan anak, pemberian nama dan status, perawatan dasar anak, perlindungan anggota keluarga, rekreasi dan perawatan emosi, serta pertukaran barang dan jasa Puspitawati, 20132. Eksistensi keluarga dalam pranata sosial, juga dipahami sebagai sebuah proses pembelajaran. Mengingat manusia adalah makhluk sosial, dan keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang menyangkut hubungan antara pribadi dan hubungan antara manusia dengan lingkungan di sekitarnya Puspitawati, 20134. Secara ideal komunikasi dan pola interaksi yang terjadi dalam internal keluarga menjadikan setiap individu dalam keluarga tersebut menyadari tugas dan tangungjawabnya masing-masing, kesadaran akan tugas dan tanggungjawab tersebut, yang akan melahirkan kedewasaan berpikir dan bertindak, sehingga pada gilirannya nanti, akan melahirkan individu yang memiliki integritas, dan kapabiltas yang handal di masyarakat. Pada titik inilah keluarga memiliki ruang yang sangat luas untuk memainkan peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan awal yang sangat strategis. Pentingnya pendidikan keluarga dalam proses pendidikan, juga disebabkan karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenali oleh seorang anak. Dalam lingkungan tersebut, anak akan belajar mengenali kararakter dari anggota keluarganya, sehingga akan Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 57 membentuk pola perilaku yang kemudian akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya sehingga pada gilirannya nanti akan menjadi karakter yang melekat pada anak tersebut sebagai bagian dari ciri khas kepribadiannya. Model inilah yang sesungguhnya menjadi esensi utama dalam pendidikan, yang sebahagian besar proses pembentukannya terjadi dalam keluarga. Dalam proses pertumbuhan anak, keluarga merupakan hal terpenting yang menjadi pusat perhatian, hal ini disebabkan karenakeluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktoryang sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian anak Wahyu, 2012253. Berdasarakan uraian dan deskripsi diatas, dapatlah dipahami bahwa konsep pendidikan keluarga, merupakan substansi utama dalam pendidikan. Dari lingkungan keluargalah anak akan mendapatkan gambaran awal yang menjadi representasi dalam kehidupannya. Representasi awal yang diterima dan diyakini anak sebagai kebenaran dalam keluarganya, akan membentuk paradigma mendasar, yang kelak akan menentukan perilaku dan karakter sang anak, hingga menjadi dewasa di lingkugan sosialnya. Sehingga pada hakekatnya, pendidikan keluarga baik yang dilakukan secara langsung melalui pengajaran dan pembiasaan, maupun secara tidak langsung melalui keteladan orang tuanya, tidak hanya bertujuan sebagai proses pemindahan pengetahuan transfer of knowledge, melainkan juga sebagai penanaman nilai transfer of values. Esensi pendidikan keluarga sebagai bentuk penanaman nilai transfer of values adalah hal yang sangat fundamental dalam proses pendidikan. Pandangan Al-Qur’an Mengenai Pendidikan Keluarga ayat 6 Terjemahnya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu; Diatasnya malaikat yang kasar-kasar, yang keras-keras, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan”. Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 58 Pada ayat di atas terdapat kata qu anfusakum yang berarti, buatlah sesuatu yang dapat menjadi penghalang datangnya siksaan api neraka dengan cara menjauhkan perbuatan maksiat. Memperkuat diri agar tidak mengikuti hawa nafsu, dan senantiasa taat menjalankan perintah Allah swt. Selanjutnya kata wa ahlikum, maksudnya adalah keluargamu yang terdiri dari istri, anak, saudara, kerabat, pembantu dan budak, diperintahkan kepada mereka agar menjaganya, dengan cara memberikan bimbingan, nasehat, dan pendidikan kepada mereka. Perintahkan mereka untuk melaksanakannya dan membantu mereka dalam merealisasikannya. Bila melihat ada yang berbuat maksiat kepada Allah swt maka cegah dan larang mereka. Ini merupakan kewajiban setiap muslim, yaitu mengajarkan kepada orang yang berada di bawah tanggung jawabnya, segala sesuatu yang telah diwajibkan dan dilarang oleh Allah swt Srifariyati, 2016231. Adapun menurut tafsiran Shihab dalam kitab tafsir Al-Misbahnya, menyatakan bahwa QS. At-Tahrim ayat 6 merupakan gambaran bahwa dakwah dan pedidikan harusah berawal dari rumah. Walaupun secara redaksional ayat tersebut tertuju kepada kaum pria ayah, namun hal tersebut bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Istilah Ayat tersebut juga meliputi perempuan dan lelaki ibu dan ayah sebagaimana ayat-ayat yang serupa misalnya ayat yang memerintahkan berpuasa yang juga tertuju kepada lelaki dan perempuan. Fakta tersebut mengindikasikan adanya pertangung jawaban moril orang tua untuk bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dan juga kepada pasangannya masing-masing, sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya Shihab, 2005237. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk menciptakan keadaan rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agama, serta diliputi oleh hubungan yang harmonis, melainkan harus terjalin kerjasama sebagai relasi yang setara untuk mewujudkan hal tersebut . QS. Thaaha ayat 132 Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 59 Terjemahnya “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat danbersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezkikepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat yang baikitu adalah bagi orang yang bertakwa”. Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad saw, dan setiap kepala keluargamuslim, untuk memerintahkan keluarganya melaksanakan sholat secara baik danberkesinambungan, pada setiap waktunya dan bersungguh-sungguhlah engkau wahaiNabi Muhammad saw dalam bersabar atasnya, yakni dalam melaksanakannya. Kami tidak meminta kepadamu rezekidengan perintah shalat ini, atau Kami tidakmembebanimu untuk menanggung rezeki bagi dirimu atau keluargamu, Kami-lah yang memberi jaminan rezeki kepadamu. Dan kesudahan yang baik di dunia dan diakhirat adalah bagi orang-orang yang menghiasi dirinya dengan ketakwaan Ni’mah, 201135. Ayat di atas QS. Thaaha ayat 132 dan sebelumnya QS. At-Tahrim ayat 6 memiliki korelasi perintah, dimana Allah swt menyuruh Nabi Muhammad sawuntuk memelihara keluarganya, yaitu dengan cara menyuruh ahlinya keluarganyamelaksanakan shalat dan bersabar dalam melaksanakannya. Maka dapatlah kitamemahami bahwa pengaruh da’wah yang beliau lakukan akan lebih besar jika ahlinyakeluarga yang terdekat, anak-anak dan istri-istrinya bersembahyang bertauhid sepertibeliau pula. Dan terlihat dari ayat tersebut, beliaulah Muhammad saw yang diperintahkan lebih dahulu,supaya mengamalkan sembahyang bertauhid untuk dirinya, kemudian supaya disuruhnya pulapara ahlinya keluarganya Ni’mah, 201136. QS. Asy-Syu’ara ayat 214 Terjemahnya “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu Muhammad yangTerdekat”. Ayat tersebut diatas memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk menghindarikemusyrikan yang dijelaskan pada ayat sebelumnya, maka pada ayat ini Allah swt berpesan kembali kepada Nabi Muhammad saw, untuk menghindari segala hal Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 60 yangdapat mengundang murka Allah swt, dan berilah peringatan-peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat tanpa pilih kasih. Dan rendahkanlah dirimu yakni berlaku lemah lembut, dan rendah hatilah terhadap orang-orang yang bersungguh-sungguh mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin baik itu kerabatmu atau bukan Ni’mah, 201138. QS. Ali-Imran ayat 33 Terjemahnya “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dankeluarga 'Imran melebihi segala umat di masa mereka masing-masing.” Ayat diatas mengimformasikan bahwa sesungguhnya Dia Allah telah memilih beberapa keluarga atas penghuni bumi lainnya. Allah swt memilih Adam, Diamenciptakannya dengan tangannya, meniupkan kepadanya sebagian dari ruh-Nya, menjadikan para malaikat bersujud kepada-Nya, mengajarkan nama-nama setiap benda, menempatkannya di surga. Dalam semua perbuatan terdapat hikmahnya. Allah swt juga memilih Nuh sebagai Rasul pertama yang diutus-Nya bagi penghuni bumi, tatkala manusia mulai menyembah berhala dan syirik kepada Allah swt. Allah swt juga memilih keluarga Ibrahim, yang diantaranya ada junjungan manusia, yaitu Muhammad saw sebagai bagian dari keturunan ibrahim. Allah swt juga memilih keluarga Imran. Yang dimaksud Imran di sini ialah ayahanda Maryam binti Imran, dan ibundanya Isa bin Maryam, ia juga merupakan keturunan Ibrahim Ni’mah, 201139. QS. Al-Saffaat ayat 102 Terjemahnya “Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Ayat di atas menggambarkan perintah penyembelihan lewatmimpi yang datang dari Allah swt. Maka Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 61 Ibrahim harus percayaterlebih dahulu dan Isma’il juga harus mempercayainya bahwa mimpi bapaknya adalah wahyu yang turun dari Allah swt. Di sini dapatditarik kesimpulan bahwa ayat di atas mengandung materi pendidikankeimanan atau aqidah terhadap wahyu para Nabi saw. Selanjutnya sikapIbrahim meminta pendapat Isma’il dengan lapang dada mengandung materi pendidikan berupa pendidikan akhlak, yaitu sikap sabar danikhlas yang dimiliki Ibrahim karena ia mempunyai hati yang ada bantahan dan kemarahan sedikitpun dari Ibrahim, dalammenyampaikan mimpi yang dialaminya kepada Isma’il Nasihah, 201578. Ayat diatas juga mengandung metode dialogis dan demokratis, dilihat dari percakapan antara Ibrahim dan Isma’il, dengan mengedepankan sikap bijak agar menghasilkan kesepakatan diantara keduanya. Dan Ibrahim tidak memaksa sedikitpun kepada Isma'il agar sanggup untuk disembelih tetapi Ibrahim menggunakan hak Isma’il sepenuhnya. Dalam ayat ini, sikap Ibrahim digambarkan sebagai pendidik dan Ismail digambarkan sebagai peserta didik,sangat jelas ditampilkan dengan membawa sikap patuh dan tunduk sepenuhnya terhadap kebenaran. Pandangan Hadis Mengenai Pendidikan Keluarga At-Tirmidzi                       Artinya Dari Abdan dari Abdullah dari Musa bin Uqbah dari Nafi’ dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma dari Nabi SAW bersabda Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya itu. Kepala negara adalah pemimpin, laki-laki adalah pemimpin atas anggota keluarganya, wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, maka setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinanmu itu. At-Tirmidzi Hadis tersebut menjelaskan bahwa, peran orang tua dalam keluarga baik ayah maupun ibu terhadap anak-anak sangatlah mendasar. Hal terlihat dari pentingnya tanggung jawab orang tua,dalammemastikan Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 62 bahwa lingkungan keluarga telah mendukung proses tumbuh kembang anak, menjadi pribadi yang dewasa dan keluarga secara tidak sadar merupakan alat pendidikan meskipun peristiwa disekeliling anak tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan, namun keadaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap pendidikan baik positif maupun negatif Padjrin, 20165. HR. Abu Dawud                     ,            Artinya “Berkata Mu’ammal ibn Hisyam Ya’ni al Asykuri, berkata Ismail dari Abi Hamzah, berkata Abu Dawud dan dia adalah sawwaru ibn Dawud Abu Hamzah Al Muzanni Al Shoirofi dari Amru ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata, berkata Rasulullah SAW Suruhlah anakmu melakukan sholat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena mereka meninggalkan sholat ketika berumur sepuluh tahun. Dan pisahlah mereka anak laki-laki dan perempuan dari tempat tidur.” Abu Dawud Dari hadits di atas tampak sebuah metode pendidikan anak yaitu Pertama, memerintahkan anak untuk melakukan sholat pada usia 7 tahun. Kedua, setelah usia 10 tahun, bila seorang anak masih terlihat belum melaksanakan sholat, padahal orang tua sudah mengingatkannya orang tua boleh dengan peringatan yang agak keras yakni memukul anak tersebut pada bagian yang tidak membahayakan. Ketiga, pada masa ini anak menginjak usia puber baligh, maka diantara mereka harus sudah dipisahkan tempat tidurnya. Pada fase ini pendidikan dan pengarahan orang tua berkenaan dengan pembinaan ibadah dan agama yang difokuskan sejak anak-anak untuk membentuk mentalitas keluarga Daradjat, 1995 122. Konsep Pendidikan Keluarga Dalam Telaah Al-Qur’an dan Hadis Berdasarkan telaah terhadap teks al-Qur’an dan Hadis mengenai pendidikan keluarga, maka dapat dikelompokkan tiga periodesasi yang terjadi dalam proses pendidikan keluarga, yaitu Zuhairini, 2006157 1. Periode Konsepsi Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 63 Terbentuknya keluarga yang sakinah serta anak-anak yang Shalih/shalihah sebagai representasi keberhasilan pendidikan keluarga, memerlukan proses yang sangat panjang. Proses tersebut bahkan harus diawali saat pemilihan pasangan hidup sampai dengan saat-saat menjelang kelahiran sang anak. Hal ini dipandang penting, sebab suami dan isteri dalam komunitas keluarga merupakan pelaku pendidikan yang berperan sebagai ayah dan ibu dalam keluarga. Berhasil ataupun gagalnya proses pendidikan dalam keluarga, akan sangat bergantung pada kualitas suami dan istri, serta pola kerjasama yang terbangun di dalamnya. Hal inilah yang menjadikan, periode konsepsi dalam pemilihan pasangan hidup menjadi bagian yang turut menentukan kualitas keluarga yang nantinya akan terbentuk. Secara eksplisit, Rasullulah saw, telah memberikan gambaran mengenai hal tersebut, yakni melalui hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim “Perempuan itu dinikahkan karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi pilihlah berdasarkan agamanya niscaya selamat dirimu.”HR. Bukhari dan Muslim. Hadis tersebut mengambarkan bahwa, proses pernikahan yang dilaksanakan untuk membentuk ikatan keluarga, tidak hanya terjadi secara natural, namun memiliki standarisasi yang harus dipenuhi. Standarisasi tersebut merupakan upaya konstruktif yang bertujuan untuk memastikan bahwa keluarga tersebut dapat menjadi keluarga yang sakinah, sehingga pada gilirannya nanti akan mampu mencetak generasi-generasi emas yang produktif serta berakhlaqul karimah. Mengingat pentingnya periode ini sebagai awal pembentukan keluarga, maka Islam melalui tuntunan Al-Qur’an dan Hadisnya sangat memberikan perhatian penuh dalam periodesasi ini, adapun cakupan dalam periode konsepsi ini ialah memilih suami, memilih istri, dan proses pernikahan. 2. Periode Pra Natal/ Prenatal Ajaran Islam menyebutkan bahwa masa kehamilan prenatal, Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 64 merupakan masa yang menentukan bagi kehidupan masa depan anak. Apa yang dirasakan anak ketika masih berada dalam kandungan, digambarkan sebagai situasi yang akan dialami dalam kehidupan selanjutnya Istigfaroh, 201242. Dalam QS. Ali Iman ayat 6 Allah swt berfirman “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. QS. Ali Iman ayat 6 Dahulu para ahli pendidikan berpendapat, bahwa pendidikan anak secara aktif dimulai setelah anak tersebut berumur 7 tahun. Kemudian berkembang pendapat baru, bahwa pendidikan anak secara akif dimulai setelah anak berumur 4 tahun yakni pendidikan Taman Kanak-kanak TK. pendapat tersebut lama bertahan. Namun muncul pendapat baru yang menyatakan bahwa pendidikan anak secara aktif dimulai sejak anak tersebut lahir. Hasil temuan terbaru dewasa ini, mengantarkan pada kenyataan bahwa pendidikan anak sebenarnya secara aktif telah dimulai saat istri positif mengandung, terutama saat bayi yang ada dalam kandungannya telah dapat bergerak, sebagai pertanda telah mendapat ruh nyawa. Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa ruh nyawa yang ditiupkan malaikat, berdasarkan izin dan perintah dari Allah swt. Dalam Al-Qur’an telah tergambarkan bahwa anak yang berada dalam kandungan memiliki kemampuan kognitif yang tinggi. Hal ini tergambarkan pada firman Allah swt dalam QS. Al-A’raf ayat 172 “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab "Betul Engkau Tuban kami, kami menjadi saksi." Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan "Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan".QS. Al-A’raf ayat 172. Menurut Abul A’la al-Maududi dalam tafsirnya, ayat diatas menjelaskan bahwa Allah akan mengumpulkan seluruh manusia, membariskan mereka berdasarkan kumpulan, kelompok atau zaman- Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 65 zaman tertentu memberikan mereka bentuk akal pikiran dan kemampuan berbicara. Lalu Allah mengambil perjanjian dan kesaksian bahwa Allah sebagai Tuhannya. Mereka menjawab dan membenarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa Mar’atussholihah, 200743. Ruh yang mengaku bertuhan kepada Allah swt dalam proses pembaitan tersebut mengindikasikan bahwa anak yang dalam kandungan sudah dapat didik dan telah beriman. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa anak yang berada dalam kandungan prenatal sudah dapat didik. Karena ia sendiri, sebenarnya sudah hidup berkat ruh yang diberikan Allah swt kepadanya. Nyawa ruh inilah yang sesungguhnya membuat janin menjadi responsive terhadap rangsangan-rangsangan yang diberikan. Pendidikan prenatal menjadi salah satu bagian penting dari rangkaian pendidikan keluarga yang turut menentukan karakter dan kepribadian anak yang dihasilkan tersebut. 3. Periode Post Natal Pendidikan keluarga pada periode post natal, dipahami oleh penulis sebagai pola pendidikan keluarga yang dilakukan setelah anak lahir ke dunia, pendidikan keluarga pada periode ini oleh penulis diaplikasikan kepada masing-masing pihak yang terlibat secara aktif di dalam proses pendidikan tersebut. Hal ini berangkat dari kesadaran penulis yang menyakini bahwa, pendidikan keluarga sesungguhnya merupakan proses pendidikan, yang dilakukan kepada semua pihak yang menjadi komponen pelaku utama dalam keluarga, yang meliputi 1 Pendidikan suami dalam konteks pendidikan keluarga, dimaksudkan sebagai proses pendidikan yang menyangkut hal-hal yang menjadi tanggung jawab suami untuk diupayakan menyangkut hubungannya dengan hak istri. Dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman QS. An-Nisa ayat 34 “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebahagian dari hata mereka.QS. An-Nisa ayat 34. Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 66 Adapun dalam sabda Nabi saw “seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluargannya dan ia bertanggung jawab atas mereka.”HR. At-Tirmizi. 2 Pendidikan pendidikan suami diatas, pendidikan kepada Istri juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya, hal ini berangkat dari adanya kesadaran bahwa tugas penting seorang istri dalam rumah tangga sangat menentukan kualitas keluarga tersebut. Hal ini disebabkan karena secara umum waktu perempuan lebih banyak dihabiskan dilingkungan keluargannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Dian Lestari bahwa dibalik seorang laki-laki suami yang hebat terdapat perempuan istri yang hebat pula. Hal ini dicontohkan oleh salah satu tokoh istri yang sangat luar biasa dalam sejarah umat Islam yakni Siti Khadijah istri Rasulullah saw, kesetian dan pengorbanannya yang tulus menjadi salah satu pendorong utama sprit dan motivasi dakwah Rasulullah saw Lestari, 2016262. Hal ini memperlihatkan bahwa seorang istri memiliki andil yang sangat besar dalam mewujudkan keluarga yang tentram dan bahagia. Dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman QS. An-Nisa ayat 34 “...Wanita yang shaleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah telah memelihara mereka..”QS. An-Nisa ayat 34 Hal ini didukung pula oleh hadis Nabi saw Istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas mereka yang dipimpinnya 3 Pendidikan Orang orang tua dalam konteks pendidikan keluarga dipahami sebagai pendidikan yang menitik beratkan pada tugas serta tanggungjawab ayah dan ibu sebagai orang tua, yang menyangkut hubungan dengan anak-anaknya. Hal ini penting sebab dalam keluarga, orang tua merupakan sumber keteladanan bagi anak-anaknya, sehinggga peran orang tua dalam keluarga turut menjadi penentu yang sangat berperan penting dalam menentukan kualitas output keluarga itu sendiri. mengingat Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 67 pentingnya peran orang tua dalam keluarga, maka dipandang perlu melakukan pendidikan orang tua sebagai bentuk proses penyadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua yang baik dalam keluarga. 4 Pendidikan Anak. Pendidikan anak dalam konteks pendidikan keluarga pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan yang menyangkut hubungannya dengan kedua orang tuanya, output yang diharapkan dari pendidikn anak ialah lahirnya anak-anak yang shalih dan shalihah dalam keluarga. Esensi dari pendidikan anak ialah mengupayakan terjadinya penyadaran secara komprehensif, sehingga sang anak akan memposisikan dirinya sebagaimana tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang anak dalam keluarga, yakni berbakti kepada orang penting keluarga sebagai basis pendidikan anak telah diuraikan oleh Mufatihatut Taubah, yang secara tegas menyatakan bahwa keluarga merupakan basis utama pendidikan anak. Dalam keluargalah untuk pertama kalinya seorang anak belajar untuk memahami lingkungan dan dirinya sendiri Taubah, 2015110. Sebagai basis utama tentunya pendidikan anak dalam keluarga lebih menitik beratkan pada aspek keteladan yang diberikan kepadanya. Keteladan yang diberikan oleh kedua orang tua menjadi dasar bagi seorang anak untuk mendeskripsikan nilai-nilai kehidupan yang diyakininya sebagai kebenaran, sehingga kelak menjadi prinsip hidup bagi anak hal-hal yang menyangkut pendidikan anak dalam keluarga untuk menjadikan seorang anak menjadi anak yang shalih dan shalihah, ialah sebagai berikut taat dan berbakti kepada orang tua, memberi nafkah orangtua dan memeliharannya, memberi nasehat kepada orang tua, serta mendo’akan kedua orang tua Miharso, 2004130. Kesimpulan Syahrial Labaso’, Konsep Pendidikan Keluarga dalam.. 68 Berdasarkan uraian dalam tulisan ini, dapat dipahami bahwa konsep dasar pendidikan keluarga secara umum bertujuan untuk melahirkan lingkungan pendidikan bagi anak sebagai peserta didik dalam keluarga, dimana orang tua ayah dan ibu berperan sebagai pendidik. Hasil dari proses pendidikan tersebut, ialah seorang anak diharapkan mendapatkan gambaran awal yang menjadi representasi dalam kehidupannya. Representasi awal yang diterima dan diyakini anak sebagai kebenaran dalam keluarganya akan membentuk paradigma mendasar, yang kelak akan menentukan perilaku dan karakter sang anak hingga menjadi dewasa di lingkungan sosialnya. Sehingga esensi yang sangat mendasar dalam pendidikan keluarga ialah melakukan proses penanaman nilai Values yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, sebagai proses reigenerasi dalam keluarga. Adapun dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadis, pendidikan keluarga dipahami sebagai bentuk proses pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai akidah Islam yang meliputi pendidikan suami, pendidikan istri, pendidikan orang tua, dan pendidikan anak. Dengan prinsip-prinsip dasar berupa kasih sayang, demokratis, kesabaran, kemandirian, kemanusian, dan kedisiplinan. Daftar Pustaka Daradjat Zakiah, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta Ruhana, 1995. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta Lentera Abadi, 2011. Istigfaroh, “Pendidikan Prenatal Dalam Perspektif Pendidikan Islam Kajian Buku Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan, Kado Buat Pengantin Baru, calon Ibu dan Ibu Hamil”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. Jailani “Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua”, Jurnal Nadwa, Volume 8, Nomor 2, Tahun 2014. Lestari Dian, “Eksistensi Perempuan Dalam Keluarga”, Muwazah, Volume 8, Nomor 2, 2016. Mar’atussholihah Siti, “Konsep Pendidikan Anak Prenatal Secara Islami Di Tinjau Dari Perspektif Biologi”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007. Miharso Mantep, Pendidikan Keluarga Qur’ani, Yogyakarta Safiria Insania Press, 2004. Nasihah Durotun, “Makna Pendidikan Keluarga Dalam Al-Qur’an Surah Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XV, No. 1, Juni 2018 69 Al-Saffat ayat 100-102”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang, 2015. Ni’mah Eni Shofiatun, “Konsep Pendidikan Keluarga Dalam Perspektif Al-Quran”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Padjrin, “Pola Asuh Anak Dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Intelektualita, Volume 5, Nomor 1, 2016. Puspitawati Herien, Gender dan Keluarga Konsep dan Realita di Indonesia, Bogor IPB Press, 2013. Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 14, Cet. III, Tangerang Lentera Hati, 2005. Srifariyati, “Pendidikan Keluarga dalam Al-Quran Kajian Tafsir Tematik”, Jurnal Madaniyah, Volume 2, Edisi XI, 2016. Taubah Mufatihatut, “Pendidik Anak Dalam Keluarga Perspektif Islam”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 3, Nomor 1, 2015. Timizi At, Sunan al-Tirmizi- Al Jami’ al-Shahih, Juz III, Semarang Toha Putra, 2003. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, Bab II, Pasal 4, Ayat 2. Wahyu Hasbi, “Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama dan Utama”, Jurnal Ilmiah Didaktika, Volume 12, Nomor 2, 2012. Yohana Neni, “Konsep Pendidikan Dalam Keluarga”, OASIS, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2017. Zuhairini, Islam dan Pendidikan Keluarg Dalam Qou Vadis Pendidikan Islam Pembacaan Realitas Pendidikan Islam, Sosial Keagamaan, Malang UIN Malang Press, 2006. diakses pada tanggal 12 Desember 2017, pukul Wib. pada tanggal 12 Desember 2017, pukul Wib. pada tanggal 12 Desember 2017, pukul Wib. ... " The verse explains that Allah SWT ordered Prophet Muhammad SAW to avoid polytheism and advised Prophet Muhammad SAW to avoid all things that could invite the wrath of Allah SWT, and give warnings to your closest relatives without favoritism. And humble yourself, that is, be gentle, and be humble towards those who truly follow you, namely the believers, whether they are your relatives or not Labaso, 2018. The conclusion of this verse contains educational material faith or belief in the Prophets' revelations. ...... Furthermore, the attitude of Prophet Ibrahim, asking Isma'il's opinion gracefully contained educational material in the form of moral education, namely patience and compassion sincerity that Prophet Ibrahim had because he had a pure heart. There is no rebuttal or anger from Prophet Ibrahim in conveying the dream he experienced to Isma'il Labaso, 2018. ...Eni KusriniAccording to the Islamic view, children's first and foremost education is education in the family. Following the Islamic view, education in the family is based on Islamic religious guidance applied in the family and intended to shape children into human beings who believe and are devoted to God Almighty and have a noble character in everyday life. The research method used is literature study, namely the study of books, articles, and other literature related to the researched theme i. Family education aims to create an educational environment for children as students in the family, where parents act as educators and have a crucial role in determining the future children's lives. So that the very essence of family education is to carry out the process of installing Islamic values in the form of faith, worship, and moral education carried out by parents to their children as a process of regeneration in the family.... Keluarga adalah kelompok sosial pertama bagi manusia, maka pusat pendidikan pertama dan yang paling utama ada pada Keluarga Wahy, 2012, Ki Hajar Dewantara menguraikan peran penting pendidikan keluarga, sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar, dan juga bisa menyebabkan kesulitan belajar. Faktor ini antara lain cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, bimbingan dari orang tua Labaso, 2018. ...Noor Fazariah HandayaniMahrita MahritaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar matematika pada siswa kela IV di Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Martapura Kabupaten Banjar. Subjek penelitian siswa dan siswi SDN Jawa 2 Martapura Kabupaten Banjar. Teknik pengumpulan data diambil melalui angket, dan observasi. Hasil penelitian menunujukan bahwa dari faktor internal, banyak 66% siswa mengatakan tidak pernah mempunyai kemauan dalam mengerjakan soal Matematika, cukup banyak 46,33% siswa mengatakan tidak pernah senang terhadap pembelajaran Matematika, banyak sekali 90% siswa mengatakan selalu kesulitan terhadap pembelajaran Matematika, cukup banyak 49,33% siswa mengatakan tidak pernah minat terhadap pembelajaran Matematika, sedikit 40% siswa mengatakan kadang-kadang siap mengikuti dalam pembelajaran Matematika. Sedangkan dilihat dari faktor eksternal, cukup banyak 48,66% siswa mengatakan tidak pernah senang terhadap cara mengajar Guru di kelas, sedikit 37,66% siswa mengatakan kadang-kadang saja Guru mata pelajaran Matematika menggunakan metode pembelajaran, cukup banyak 48% siswa mengatakan tidak pernah mendapatkan sarana pembelajaran Matematika yang memuaskan, banyak 63,5% siswa yang mengatakan selalu senang terhadap kondisi kelas yang tenang. Sehingga disarankan kepada semua pihak sekolah agar terus meningkatkan teknik dan kreativitas dalam mengajar, serta terus memberikan bimbingan dan motivasi para siswa dalam mengajar.... Keluarga adalah lembaga sosial terkecil yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Keluarga menjadi motor penggerak pendidikan Islam pada anak Labaso', 2018. Secara sosiologis, untuk menciptakan masyarakat aman, bahagia, tenteram dan sejahtera merupakan sebuah tuntutan dalam sebuah keluarga. ...Eva Wiji LestariIsa AnshoriThis research aims to uncover the religious understanding of Muslim families, religious education patterns of Muslim family children as well as looking for problems as well as the supporting capacity of parents in providing religious education to children in industrial era families in Jati Village. This research is a type of qualitative research with a phenomenological approach. The results of this study show that first, understanding the religion of Muslim communities only around the pillars of Islam and formal religious rituals coupled with the development of modernization has a shift in religious behavior in society; second, the pattern of religious education in children among the Muslim families of Jati Village, among others, educate with patience, compassion, habituation and educate with permissive patterns and democratic patterns; third, factors that become problems of Islamic education in the Muslim family environment in Jati Village, namely, the attention and example factors of parents, technology factors, factors lack interest in studying Islamic religious sciences and environmental factors; fourth, the support capacity of parents in providing religious education in the industrial era is that access to information is easier and does not cost much. AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengungkap pemahaman keagamaan keluarga muslim, pola pendidikan keagamaan anak keluarga muslim serta mencari problematika juga daya dukung orang tua dalam membekali pendidikan keagamaan pada anak dalam keluarga era industri di Desa Jati. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, pemahaman agama masyarakat muslim hanya seputar rukun Islam dan ritual formal keagamaan ditambah dengan perkembangan modernisasi berdampak pergeseran perilaku keagamaan pada masyarakat; kedua, pola pendidikan keagamaan pada anak di kalangan keluarga muslim Desa Jati antara lain mendidik dengan kesabaran, kasih sayang, pembiasaan serta mendidik dengan pola permisif dan pola demokratis; ketiga, faktor-faktor yang menjadi problematika pendidikan Islam dalam lingkungan keluarga muslim di Desa Jati yakni, faktor perhatian dan teladan orang tua, faktor teknologi, faktor kurangnya minat mempelajari ilmu agama Islam dan faktor lingkungan; keempat, daya dukung orang tua dalam memberikan pendidikan keagamaan di era industri adalah akses informasi semakin mudah dan tidak memerlukan banyak MaslanSalminawati SalminawatiParentah LubisNelly RahmitaTeaching the truth is a principal matter that must be given to children from an elementary age. Because, children will easily actualize the value of truth if it is imprinted from the foundation. This study aims to describe the efforts of teachers in increasing the understanding of elementary students aged 6-12 years about the concepts of Islamic teachings including bayani, 'irfani, and burhani. Of course, this theory of truth will be compared between the truth from Western and Islamic perspectives. This research uses a qualitative approach with the method of literature study. Obtaining and analyzing data comes from literature review materials in the form of books, scientific articles, proceedings, and final assignments thesis, thesis, dissertation. Research data analysis materials were obtained from credible websites such as Google Scholar and Sinta. The results of this study concluded that the teacher's efforts to increase elementary-age students' understanding of bayani, 'irfani and burhani as basic concepts of truth from an Islamic perspective were carried out well. This is based on 1 mainstreaming truth based on revelation/al-Qur'an the word of Allah swt. as the highest authority in measuring truth. Then 2 logic in the form of reason, empirical and intuition becomes a supporting factor for students in understanding the truth of Divine Wulan SariTechnological advances that continue to develop have a negative and positive affect on the world of Islamic education in the family. Previously, conversations could only be done person to person, but now it can be done online. As a result, families have to race against the media, which is difficult to control. The methods the authors used in this research is qualitative through a literature study research model that uses research data sources from documents in the form of books, scientific articles, reviews or previous research results. The study of Luqman's letter verses 12-19 was carried out as a way to sharpen the discussion regarding the relationship between Islamic education and the role of the family in facing the digital era. Based on Luqman's letter, verses 12-19, there are several values of Islamic education that need to be applied in the digital era, namely monotheism, morality, worship ubudiyah, social, mental and exemplary. The steps for planting education include; First, the cultivation of faith or faith education. Second, religious education such as prayer, fasting and reading the Koran. Third, moral education. The development of the digital era still places parents as the main actors in providing Islamic education in the family. The development of the digital era requires parents to consistently maintain their children's nature, instill faith, straighten and motivate children, and provide good information. So, no matter how strong the current, the child will remain strong and not fall into bad MunardiMuhammad Julfahmi NasutionIrham DongoranMany complaints from parents, educators, and the public regarding the behavior of teenagers that are difficult to control, naughty, stubborn, deviant behavior, and others. This problem also occurs in Bulu Bargut Village, Marbao, North Labuhan Batu, North Sumatra. Therefore, community service programs are used as a solution to solve juvenile delinquency by directing them to useful activities. This community service uses the Participatory Action Research PAR method, by being directly involved in extracting diverse information, then taking action as a solution to problems that have been identified, and by participating in building the design and implementation of actions based on research results. The basis for doing PAR is the need to get the desired changes. During the seventeen days of activities carried out, it has succeeded in instilling the love of Al-Qur'an in teenagers. With the love of the Qur'an, it is hoped that they can stay away from and reduce the existence of useless activities during the month of Ramadan such as wild racing playing social media, and games. Then the result of the community service program is that the community is enthusiastic to participate in the activities held such as training activities on the nature of the prophet's wudu, lectures before tarawih salat, Friday khatib, and iftar jama’i. So the program carried out is very effective in overcoming and handling juvenile delinquency in Pulo Bargot Village through intensive learning of the Qur'an and teaching Islamic morals. Then what is more important is that the community support is very positive in receiving this program. Likewise, teenagers are very enthusiastic about memorizing the Qur'an and participating in programs implemented during community service NingsihAsnil Aidah RitongaThis study aims to analyze the concept of children's education in the Qur'an through the study of thematic interpretation approaches. The terms of children's education discussed are the words tarbiyah and ta'lim. Researchers try to analyze this study with the help of thematic interpretation maudhu'i by searching for verses relevant to education. This research is a qualitative type with a library research method. The results of this study indicate that the concept of education for children in terms of tarbiyah and ta'lim is a procedure for developing, maintaining, and fostering children in order to provide scientific readiness and skills for students. This is intended so that the child has a complete and noble personality, and is able to carry out the mandate as a caliph and servant of Allah on RidwanSelamat PasaribuAmroeni DrajatSalminawati SalminawatiThis study aims to analyze the concept of children's education in the perspective of the Koran. In this context, the essence of the meaning of the term tarbiyah becomes the basic foundation of research. This research uses a qualitative approach with a literature study method. Data collection and analysis was carried out using scientific reference materials, including scientific articles, books, proceedings and final assignments thesis, theses, dissertations which were tracked via the internet on the google scholar indexer, DOAJ, science direct, and scimago JR. The results of this study found that the concept of child education in the Qur'an contains an element of "love" like parental education for children in the concept of tarbiyah. The elements of the concept of education for children in the perspective of the Qur'an describe learning obligations, educational goals, the role of educators, educational objects, educational methods, and educational materials for children. Thus, the education given to children is comprehensively based on the worldview of monotheism in realizing human beings perfect.Oki WitasariEducation is an effort to change people’s attitudes and ways of thinking for the better, education can be carried out with adult guidance who leads to become a good person in attitude and thinking based religion. The most important education is family education, because in the family the child first begins to learn everything from how to speak, read, write, and get to know various things in their environtment. This article describes family education in Qs. Luqman verses 12-19. In this verse contains various ways to educate the good character so that they become human beings with noble character. This research is research that uses a qualitative literature method,with a descriptive analyzed and presented in the form of a description. This study resulted in the findings that the verses 12-19 have the value of family education so that it can be used as a basis for parents and teachers in educating children. In the interpretation of verses12-19 it is very suuitable to be exspressed in the current mesa family education, this is because in Luqman family education teaches his children to always be grateful, monotheism, do good to parents, establish prayers, do not be arrogant, and soften their voices. ABSTRAK Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengubah sikap dan cara berfikir manusia menjadi lebih baik, pendidikan dapat dilaksanakan dengan bimbingan orang dewasa yang mengarahkan untuk menjadi pribadi yang baik dalam bersikap maupun berfikir dan berlandaskan pada agama. Pendidikan yang paling penting adalah pendidikan keluarga, karena dalam keluarga anak pertama kali mulai belajar segala hal dari cara berbicara, membaca, menulis, dan mengenal berbagai hal di lingkungannya. Artikel ini mendeskripsikan tentang pendidikan keluarga dalam QS. Luqman ayat 12-19. Dalam ayat ini berisi berbagai macam cara mendidik anak agar menjadi manusia yang berahlak mulia. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif pustaka, dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu sebuah pendekatan yang digunakan untuk menemukan apa-apa yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya, dideskripsikan dengan data-data yang diperoleh, kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskripsi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pada QS. Luqman Ayat 12-19 terdapat nilai pendidikan keluarga sehingga dapat dijadikan landasan bagi orangtua maupun guru dalam mendidik anak. Pada penafsiran ayat 12-19 sangat cocok diterapkan dalam pendidikan keluarga masa kini, Hal itu karena dalam pendidikan keluarga Luqman mengajarkan anak-anaknya untuk selalu bersyukur, menjauhi perbuatan syirik, berbuat baik kepada orangtua, mendirikan shalat, jangan sombong, dan melunakkan suara. Kata Kunci Pendidikan Keluarga dan QS. Luqman ayat 12-19 Islahuddin IslahuddinRoslan Bin YahyaZulkifli Bin Awang BesarEducation in a family with a muslim perspective is an education based on islamic religious guidance applied in the family that aims to shape children to become human beings who believe and fear Allah, as well as noble practices that include spiritual, ethical, ethical, moral, or understanding and experience of religious values in everyday life. This is one form of amar makruf nahi munkar in family life, namely by providing education to his daughter's son based on Islamic teachings. In getting to maturity, children need various processes played by their mothers and fathers in the family environment. The pattern of religious education in Islam is basically an example of the behavior of the Prophet Muhammad peace be upon him in building his family and friends, because everything done by the Prophet Muhammad peace be upon him is a form of manifestation of the content of the Qur'anic verse. As for the implementation, the Prophet Muhammad peace be upon him provided an opportunity for his followers in developing ways of education in children in the family as long as this method does not conflict with the principles of the implementation of education carried out by the Prophet Muhammad Padjrin PadjrinOrang tua dalam keluarga memiliki peran dan tanggung jawab terhadap anaknya. Setiap orang tua ingin mempunyai anak yang berkepribadian akhlak mulai atau yang saleh. Untuk mencapai keinginan tersebut, orang tua diharapkan untuk mengoptimalkan peran dan tanggung jawab sebagai orang tua terhadap anaknya. Mengasuh dan mendidik anak yang dilakukan orang tua dengan berbagai macam pola asuh seperti demokratis; otoriter; permisif; dan penelantar acuh tak acuh. Pola asuh yang menjadi sorotan saat ini adalah pola asuh otoriter yang identik dengan tanpa kasih sayang, kekerasan, mengengkang anak, dan memaksa. Pola ini akan menjadikan batin anak tersiksa, krisis kepercayaan, potensinya tidak berkembang secara optimal, hingga mengalami trauma dan sebagainya. Pola asuh seperti ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengawali konsep kasih sayang dalam mendidik anak. Islam sebagai agama solutif terhadap permasalahan yang terjadi dalam keluarga tentang bagaimana mendidik anak sesuai dengan usia dan masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh ini telah dipraktikkan oleh Rasulullah Saw. Adapun pola asuh tersebut, yaitu membimbing cara belajar sambil bermain pada jenjang usia 0-7 tahun; menanamkan sopan santun dan disiplin pada jenjang usia 7-14 tahun; dan ajaklah bertukar pikiran pada jenjang usia 14-21 tahun, dan sesudah itu lepaskan mereka untuk Taubahp> Bahasa Indonesia Pendidikan anak yang pertama dan paling utama dalam Islam adalah pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada tuntunan agama Islam yang diterapkan dalam keluarga yang dimaksudkan untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika, moral, budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu wujud amar makruf nahi munkar dalam kehidupan keluarga, yaitu dengan memberikan pendidikan kepada putra putrinya berdasarkan ajaran Islam. Anak dalam menuju kedewasaannya memerlukan bermacam-macam proses yang diperankan oleh bapak dan ibu dalam lingkungan keluarga. Pola atau metode pendidikan agama dalam Islam pada dasarnya mencontoh pada perilaku Nabi Muhammad SAW dalam membina keluarga dan sahabatnya. Karena segala apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan manifestasi dari kandungan al-Qur’an. Adapun dalam pelaksanaannya, Nabi memberikan kesempatan pada para pengikutnya untuk mengembangkan cara sendiri selama cara tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh Nabi SAW. English The first and the prime education for children in Islam is the Islamic family education. This family education is based upon Islamic guidance in purpose of building children’s faith, piety, highest endeavor –including ethics, morality, and spirituality, and the practice of religious values in daily life. This effort is a kind of amar makruf nahi munkar in family scope. Children needs family model for their future mental and spiritual development. The model and methods of Islamic education in the family scopes are adopted pretty much from the way of our prophet Muhammad taught his family and his companions. Muslim believes that whatever done by the prophet is the manifestation of Quranic essence. In the implementation level, the prophet let his companions and his follower to develop the teaching as long as the development itself in line with educational principles by the prophet. AdapunSifat Jaiz Bagi Allah SWT adalah bahwa Allah berbuat apa yang dikehendaki, seperti dalam Al-Qur’an disebutkan : وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَايَشَاءُ وَيَخْتَارُ “Dan Tuhanmu menjadikan dan memilih barang siapa apa yang dikehendaki-Nya. (Al-Qashash: 68) Allah menjadikan alam ini bukanlah suatu keharusan.
Oleh Najmah Saiidah ]لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرً KELUARGA – Sungguh melalui QS Al-Ahzab ayat 21 ini, Allah SWT menyampaikan kepada kita bahwa Rasulullah Saw. adalah contoh terbaik bagi kita. Beliau adalah orang mulia yang dipilih Allah SWT sebagai teladan bagi umat manusia dalam segala aspek kehidupan. Mencintai Rasulullah Saw. adalah meneladani dan melaksanakan semua syariat yang dibawa beliau tanpa kecuali. Dalam urusan rumah tangga pun tidak boleh luput. Keluarga muslim harus menjadikan Rasulullah Saw. sebagai teladan terbaik dalam hidup berkeluarga. Bagaimana beliau memperlakukan istrinya, anak-anaknya, mendidik istri dan anak-anaknya, dan berinteraksi dengan semua anggota keluarganya merupakan hal yang harus kita contoh. Sebagai bukti cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah Saw. merupakan pribadi yang penyayang, dikenal sebagai sosok pelindung dan amat mencintai keluarganya. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, Rasulullah Saw. bersabda, “Khayrukum, khayrukum li-ahlihi wa ana khayrukum li-ahlikum,”. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik kepada keluarga. Hadis ini menegaskan bagaimana perlakuan dan perhatian beliau terhadap keluarga sangatlah besar. Penuh cinta kasih, akhlak terpuji, hingga kebijaksanaan yang menaungi keluarga. Pernikahan Rasulullah, Saling Memberikan Ketenangan dan Ketenteraman Pada dasarnya, kehidupan pernikahan adalah kehidupan memberi ketenangan, sehingga terjalin persahabatan yang penuh kebahagiaan dan ketenteraman antara pasangan suami dan istri. Inilah yang terjadi dalam rumah tangga Rasulullah Saw. Hal ini tergambar dalam hadis Rasulullah Saw. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku akan berhias untuk istriku, sebagaimana ia berhias untukku. Aku suka jika ia menyampaikan secara bersih segala apa yang merupakan hakku atasnya sebagaimana aku menyampaikan secara bersih apa-apa yang menjadi haknya atasku.” Karenanya Allah berfirman, “Dan para wanita memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” Dari Ibnu Abbas, “Hak istri adalah persahabatan dan pergaulan yang baik dari suami terhadapnya setimbang dengan kewajibannya berupa ketaatan kepada suaminya.” Bergaul secara Makruf dengan Seluruh Anggota Keluarga Allah memerintahkan agar suami bergaul dengan istrinya dengan cara yang makruf, sebagaimana layaknya seorang sahabat secara sempurna. Memberikan hak-haknya, nafkah dan mahar baginya, tidak bermuka masam di hadapan istrinya dan sebaliknya, dan tidak menampakkan kecenderungan kepada wanita lain. Firman Allah, “ … Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” QS An-Nisaa’ 19. Rasulullah Saw. teladan terbaik, bergaul dengan makruf kepada keluarganya. Dari Muawiyah al-Qusyairi, Nabi pernah ditanya, “Apakah hak seorang wanita atas suaminya?” Rasulullah menjawab, “Engkau memberinya makan jika engkau makan, dan engkau memberi pakaian jika engkau berpakaian. Janganlah memukulnya pada wajah, jangan mencaci maki dan jangan menjauhinya, melainkan dalam rumah.” HR Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah. Rasulullah Saw. adalah sosok penyayang terhadap keluarganya dan ramah kepada anak-anak. Anas bin Malik berkata, “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih sayang kepada keluarga, selain Rasulullah.” Keakraban beliau kepada keluarga diabadikan dalam hadis. Pernah Rasulullah mencium cucunya, Hasan bin Ali. Kejadian itu disaksikan al-Aqra bin Habis, ia pun berkomentar, “Aku memiliki sepuluh orang anak, tapi tak ada satu pun yang biasa kucium.” Rasulullah Saw. menoleh ke arahnya dan menjawab, “Siapa yang tak sayang, maka tak disayang.” HR Bukhari dan Muslim Mendidik dan Membimbing para Istrinya untuk Tetap Berjalan Sesuai Syariat Rasulullah Saw. adalah sahabat bagi istri-istrinya. Bukan pemimpin otoriter terhadap istri-istrinya, sekalipun ia seorang kepala negara, bahkan seorang Nabi. Dari Abdullah bin Abbas, bahwa Umar bin Khaththab menceritakan, “Demi Allah sesungguhnya keadaan kami ketika masa jahiliah, kami tidak pernah menyerahkan satu urusan pun kepada wanita, sampai Allah menurunkan ayat-ayat tentang mereka dan hak mereka. Saat itu saya sedang melakukan pekerjaan, kemudian tiba-tiba istriku berkata begini dan begitu’, maka aku berkata kepadanya, Apa hakmu, mengapa engkau berkata seperti ini?’ Lalu ia berkata, Sungguh aneh engkau, ya ibnu Khaththab, apa yang engkau inginkan tidak bisa dibantah, bagaimana jika seandainya engkau diperlakukan istri sebagaimana Rasulullah sampai semalaman beliau marah?’ Lalu Umar mengonfirmasi kepada Hafshah, Hai Hafshah pernahkah engkau berdebat dengan Rasulullah, sehingga ia marah semalaman?” Lalu Hafshah membenarkan. Umar berkata, Wahai anakku, ketahuilah, aku peringatkan kalian tentang siksa Allah dan akibat kemurkaan Rasulullah terhadap kalian!’ Kemudian Umar menuju rumah Ummu Salamah, menanyakan hal yang sama. Dengan sinis Ummu Salamah berkata kepadanya, Bukan main tuan ini, berani-beraninya turut campur terhadap urusan rumah tangga orang lain, sampai-sampai persoalan Rasulullah dengan istri-istrinya.’ Mendengar ucapan Ummu Salamah ini, Bukan main malunya Umar, hingga tidak bisa berkata apa pun. Lalu bergegas meninggalkannya.” HR Muslim. Dalam riwayat lain dari Ibnu Sa’ad. Ummu Salamah berkata, “Camkanlah, kalau ada yang kami katakan kepada Rasulullah itu tidak benar, maka beliaulah yang lebih berhak menanggapinya, dan kalau beliau melarang kami, maka beliaulah yang lebih berhak kami taati daripada Anda.” Dari peristiwa ini bisa diambil pelajaran, bagaimana Rasulullah memberikan ta’dib pendidikan kepada para istrinya. Beliau tidak melarang istrinya mendebatnya, tapi mendiskusikannya dengan baik selama mereka tidak membangkang. Berdiskusi dan Meminta Pendapat Istrinya Semasa hidupnya, Rasulullah biasa berbincang dengan para istri beliau. Bahkan terkadang beliau membahas berbagai persoalan penting dengan mereka. Sesungguhnya Rasulullah hendak memberi pelajaran kepada umat Islam tentang posisi penting yang dimiliki kaum wanita. Ada sebuah peristiwa besar yang selalu kita ingat, yaitu Perjanjian Hudaibiyah. Perintah Allah yang berasal dari wahyu, yang tidak dapat dimungkiri terasa berat bagi Rasulullah dan juga sebagai hantaman bagi para Sahabat, sehingga mereka tidak bersegera menyambut perintah Rasulullah Saw. Ketika melihat para Sahabat enggan memenuhi perintahnya, Rasulullah pun masuk ke dalam tenda beliau dan meminta saran kepada Ummul Mukminîn, Ummu Salamah ra. Beliau menyampaikan pendapatnya dengan penuh hormat, “Wahai Nabiyullah Sebaiknya engkau keluar dan jangan bicara pada siapa pun, tetapi langsung sembelih saja hewan kurbanmu. Setelah itu panggillah orang yang biasa mencukur rambut dan bercukur.” Maka Rasulullah pun melakukannya, tidak lama kemudian para Sahabat yang melihatnya langsung bangkit untuk menyembelih kurban dan kemudian saling bercukur. Akhirnya para Sahabat menyadari ini merupakan wahyu dari Allah SWT. Bersikap Lembut dan Bersenda Gurau dengan Anggota Keluarganya Rasul menyapa istrinya dengan sapaan hangat dan baik. Rasul menyapa Khadijah dengan sebutan “ya habibi” Wahai kekasihku. Begitu juga dengan Aisyah yang disapa dengan “ya humaira'” Wahai wanita yang pipinya kemerahan. Rasulullah berpesan kepada para suami agar tetap bersabar menghadapi sikap para wanita yang kurang disukai. “Janganlah marah laki-laki muslim/suami kepada seorang wanita muslimah istri. Jika tidak menyukai perangai darinya, maka sukailah perangai lainnya.” Banyak pula periwayatan yang menggambarkan Rasulullah bergaul dengan sangat baik kepada keluarganya, bersenda gurau, dan lemah lembut terhadap mereka. Rasulullah sering kali bercakap-cakap sebentar dengan keluarganya selepas salat Isya, sebelum beliau tidur dengan percakapan yang menyenangkan. Mengajak para Istrinya Berperang Seperti biasanya, sebelum berangkat perang, Rasulullah mengundi istrinya yang akan menyertainya berperang. Aisyah ra. berkata, “Apabila Rasulullah Saw. hendak bepergian, beliau mengundi istri-istrinya, dan siapa pun yang keluar bagiannya, maka beliau keluar bersamanya. Pernah dalam suatu peperangan, beliau mengundi di antara kami, dan yang keluar adalah bagianku. Maka aku pun keluar bersama Rasulullah Saw.” Mutaffaq Alaih Semasa itu, kepergian Rasulullah biasanya adalah untuk urusan perang atau pembebasan suatu wilayah yang telah ditaklukkan. Setelah diangkat menjadi Rasul, beliau hanya sedikit sekali bepergian untuk urusan perdagangan. Khatimah Demikian sekelumit kehidupan pernikahan Rasulullah Saw., sebuah kehidupan pernikahan yang penuh dengan kecintaan dan kasih sayang, saling memberikan ketenangan dan ketenteraman yang satu dengan yang lainnya. Rasulullah sebagai suami tidak bertindak otoriter terhadap istri-istrinya, tetapi mempergaulinya dengan makruf. Demikian pula terhadap seluruh anggota keluarganya. Ini semua menjadi teladan bagi kita semua, semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk selalu berupaya dan mampu meneladani Rasulullah Saw. dalam segala hal, termasuk dalam kehidupan berumah tangga, sebagai bukti kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Aamiin. Wallahu a’lam bishshawwab. [MNews/Juan-Gz] Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!
Diantara yang dijadikan Islam sebagai tujuan berumah tangga dan dibentuknya sebuah keluarga adalah untuk memperbanyak umat Muhammad r. Karena itu ketika datang seorang pria menghadap beliau dan mengatakan: “Aku mendapatkan seorang wanita yang memiliki kecantikan dan keturunan namun ia tidak dapat melahirkan (mandul), apakah boleh Tanggung Jawab Orang Tua Tanggung jawab apa yang suami dan istri tanggung bersama dalam membesarkan anak-anak mereka? Setiap orang memiliki kedudukan yang penting dalam keluarganya. Melalui para nabi Tuhan telah menjelaskan bagaimana hendaknya perilaku dan perasaan para ayah, ibu, dan anak terhadap satu sama lain. Sebagai suami, istri, dan anak, kita perlu mempelajari apa yang Tuhan harapkan untuk kita lakukan untuk memenuhi tujuan kita sebagai sebuah keluarga. Jika kita semua melakukan bagian kita, kita akan dipersatukan secara kekal. Dalam tanggung jawab kudus peran sebagai orang tua, “para ayah dan ibu berkewajiban untuk saling membantu sebagai pasangan yang setara” “Keluarga Pernyataan kepada Dunia,” Liahona, Oktober 2004, 49. Mereka hendaknya bekerja bersama untuk memenuhi kebutuhan rohani, emosi, intelektual, dan jasmani keluarga. Beberapa tanggung jawab haruslah dipikul bersama oleh suami dan istri. Orang tua hendaknya mengajarkan Injil kepada anak-anak mereka. Tuhan memperingatkan bahwa jika orang tua tidak mengajari anak-anak mereka tentang iman, pertobatan, pembaptisan, dan karunia Roh Kudus, dosa akan dipikulkan ke atas kepala orang tua. Orang tua hendaknya juga mengajari anak-anak mereka untuk berdoa dan untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan lihat A&P 6825, 28. Salah satu cara terbaik orang tua dapat mengajari anak-anak mereka adalah melalui teladan. Suami dan istri hendaknya memperlihatkan kasih dan rasa hormat terhadap satu sama lain dan terhadap anak-anak mereka melalui baik tindakan maupun perkataan. Adalah penting untuk mengingat bahwa setiap anggota keluarga adalah anak Allah. Orang tua hendaknya memperlakukan anak-anak mereka dengan kasih dan hormat, bersikap tegas namun baik hati terhadap mereka. Orang tua hendaknya memahami bahwa kadang-kadang anak-anak akan membuat pilihan yang salah bahkan setelah mereka diajari kebenaran. Ketika hal ini terjadi, orang tua hendaknya tidak menyerah. Mereka hendaknya terus mengajari anak-anak mereka, menyatakan kasih bagi mereka, menjadi teladan yang baik bagi mereka, serta berpuasa dan berdoa bagi mereka. Kitab Mormon memberi tahu kita bagaimana doa-doa seorang ayah menolong putranya, yang pemberontak, kembali ke jalan Tuhan. Alma yang Muda telah menjauh dari ajaran-ajaran ayahnya yang saleh, Alma, dan berusaha untuk menghancurkan Gereja. Sang ayah berdoa dengan iman bagi putranya. Alma yang Muda dikunjungi oleh seorang malaikat dan bertobat dari jalan hidupnya yang sesat. Dia menjadi seorang pemimpin Gereja yang hebat lihat Mosia 278–32. Orang tua dapat menyediakan suasana kekhidmatan dan rasa hormat dalam rumah jika mereka mengajari dan membimbing anak-anak mereka dalam kasih. Orang tua hendaknya juga menyediakan pengalaman-pengalaman yang bahagia bagi anak-anak mereka. Bagaimana para suami dan istri dapat saling mendukung dalam peranan mereka? Ke mana para orang tua tunggal dapat berpaling meminta bantuan? Tanggung Jawab Ayah Apa teladan positif yang telah Anda lihat dari para ayah yang membesarkan anak-anak mereka? “Berdasarkan rancangan ilahi, para ayah hendaknya memimpin keluarga mereka dengan kasih dan kebenaran, serta bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan hidup dan perlindungan bagi keluarganya” Liahona, Oktober 2004, 49. Seorang ayah yang layak yang adalah anggota Gereja memiliki kesempatan untuk memegang imamat, yang menjadikannya pemimpin keimamatan keluarganya. Dia hendaknya membimbing keluarganya dalam kerendahan hati dan kebaikan alih-alih dengan paksaan atau kekejaman. Tulisan suci mengajarkan bahwa mereka yang memegang imamat hendaknya memimpin orang lain melalui bujukan, kelembutan, kasih, dan kebaikan hati lihat A&P 12141–44; Efesus 64. Ayah berbagi berkat-berkat keimamatan dengan anggota keluarganya. Ketika seorang pria memegang Imamat Melkisedek, dia dapat berbagi berkat-berkat ini dengan melayani yang sakit dan memberikan berkat-berkat imamat yang khusus. Di bawah arahan seorang pemimpin imamat ketua, dia dapat memberkati bayi, membaptis, menetapkan, serta melaksanakan tata cara keimamatan. Dia hendaknya memberikan teladan yang baik bagi keluarganya dengan menaati perintah-perintah. Dia hendaknya juga memastikan keluarga berdoa bersama dua kali sehari dan mengadakan malam keluarga. Ayah hendaknya meluangkan waktu dengan setiap anak secara individu. Dia hendaknya mengajari anak-anaknya asas-asas yang benar, berbicara dengan mereka mengenai masalah dan keprihatinan mereka, serta menasihati mereka dengan penuh kasih. Beberapa teladan yang baik ditemukan dalam Kitab Mormon lihat 2 Nefi 114–325; Alma 36–42. Adalah juga tugas ayah untuk menyediakan kebutuhan jasmani keluarganya, dengan memastikan mereka memiliki makanan, tempat tinggal, pakaian, dan pendidikan yang dibutuhkan. Bahkan jika dia sendiri tidak dapat menyediakan semua kebutuhan itu, dia tidak boleh mengalihkan tanggung jawab atas pemeliharaan keluarganya. Tanggung Jawab Ibu Apa teladan positif yang telah Anda lihat dari para ibu yang membesarkan anak-anak mereka? Presiden David O. McKay mengatakan bahwa peran sebagai ibu adalah pemanggilan yang paling mulia lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja David O. McKay [2003], 186. Itu merupakan sebuah pemanggilan sakral, suatu kerekanan dengan Allah dalam mendatangkan anak-anak roh-Nya ke dalam dunia. Melahirkan anak-anak merupakan salah satu yang terbesar dari semua berkat. Jika tidak ada seorang ayah di rumah, ibulah yang memimpin keluarga tersebut. Presiden Boyd K. Packer memuji para wanita yang tidak dapat memiliki anak-anak mereka sendiri namun berusaha untuk merawat orang lain. Dia mengatakan “Ketika saya berbicara tentang para ibu, saya berbicara bukan hanya tentang para wanita yang telah melahirkan anak-anak, namun juga tentang mereka yang telah mengasuh anak-anak yang dilahirkan orang lain, dan tentang banyak wanita yang, tanpa memiliki anak mereka sendiri, telah menjadi ibu bagi anak-anak orang lain” Mothers [1977], 8. Para nabi zaman akhir telah mengajarkan, “Para ibu terutama bertanggung jawab untuk mengasuh anak-anak mereka” Liahona, Oktober 2004, 49. Seorang ibu perlu meluangkan waktu bersama anak-anaknya dan mengajari mereka Injil. Dia hendaknya bermain dan bekerja bersama mereka agar mereka dapat menyingkapkan dunia di sekitar mereka. Dia juga perlu membantu keluarganya tahu bagaimana menjadikan rumah sebuah tempat yang menyenangkan. Jika dia hangat dan penuh kasih, dia menolong anak-anaknya merasa baik mengenai diri mereka sendiri. Kitab Mormon menjabarkan tentang sebuah kelompok yang terdiri dari remaja putra yang bangkit menjadi hebat karena ajaran ibu mereka lihat Alma 5316–23. Dipimpin oleh Nabi Helaman, mereka pergi berperang melawan musuh mereka. Mereka telah belajar untuk menjadi jujur, berani, dan dapat dipercaya dari ibu mereka. Ibu mereka juga mengajarkan kepada mereka bahwa jika mereka tidak ragu, Allah akan membebaskan mereka lihat Alma 5647. Mereka semua selamat dalam peperangan. Mereka mengungkapkan iman pada ajaran-ajaran ibu mereka, dengan mengatakan, “Kita tidak meragu-ragukan, dan ibu kita mengetahuinya” Alma 5648. Setiap ibu yang memiliki kesaksian dapat memiliki dampak yang besar terhadap anak-anaknya. Tanggung Jawab Anak-Anak Bagaimana anak-anak menolong orang tua mereka membangun sebuah rumah tangga yang bahagia? Anak-anak berbagi dengan orang tua mereka tanggung jawab dalam membangun sebuah rumah tangga yang bahagia. Mereka hendaknya mematuhi perintah-perintah dan bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya. Tuhan tidak senang ketika anak-anak bertengkar lihat Mosia 414. Tuhan telah memerintahkan anak-anak untuk menghormati orang tua mereka. Dia berfirman, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu” Keluaran 2012. Menghormati orang tua artinya mengasihi dan menghargai mereka. Itu juga berarti mematuhi mereka. Tulisan suci memberi tahu anak-anak untuk “[menaati] orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian” Efesus 61. Presiden Spencer W. Kimball mengatakan bahwa anak-anak hendaknya belajar untuk bekerja dan berbagi tanggung jawab di rumah dan di kebun. Mereka hendaknya diberi tugas untuk menjaga rumah rapi dan bersih lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball [2006], 146. Apa yang hendaknya anak-anak lakukan untuk menghormati dan menghargai orang tua mereka? Apa yang orang tua Anda lakukan yang menuntun Anda untuk menghormati dan menghargai mereka? Menerima Tanggung Jawab Mendatangkan Berkat Apa yang dapat setiap anggota keluarga lakukan untuk menjadikan rumah sebuah tempat yang bahagia? Sebuah keluarga yang penuh kasih dan bahagia tidak terjadi secara kebetulan. Setiap orang dalam keluarga itu haruslah melakukan bagiannya. Tuhan telah memberi tanggung jawab baik kepada orang tua maupun anak-anak. Tulisan suci mengajarkan bahwa kita harus bijaksana, gembira, dan bertimbang rasa terhadap orang lain. Ketika kita berbicara, berdoa, menyanyi, atau bekerja bersama, kita dapat menikmati berkat-berkat keharmonisan dalam keluarga kita lihat Kolose 3. Apa beberapa tradisi dan praktik yang dapat menjadikan rumah sebuah tempat yang bahagia? Tulisan Suci Tambahan dan Sumber Lainnya Amsal 226 didiklah anak Efesus 61–3 anak-anak harus mematuhi orang tua A&P 6825–28; Efesus 64 tanggung jawab orang tua “Keluarga Pernyataan kepada Dunia,” tersedia di dan di banyak terbitan Gereja, termasuk Liahona, Oktober 2004, hlm. 49; Untuk Kekuatan Remaja [nomor bahan 36550 299], hlm. 44; dan Teguh pada Iman [nomor bahan 36863 299], hlm. 76–77 Buku Penuntun Keluarga nomor bahan 31180 299 KonsiliVatikan II menamakan keluarga sebagai Ecclesia Domestica (Gereja rumah tangga). Sebagai Gereja mini, keluarga harus memberikan bekal iman yang mendalam bagi setiap anggotanya khususnya dalam hal ini adalah anak-anak. Bekal iman yang dimaksud yaitu mengenal Gereja dan menghayati nilai-nilai kristiani yang menjadi dasar untuk membangun وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًاArab-Latin wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrāArtinya Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَٰلِكَ فِى قُلُوبِكُمْ وَظَنَنتُمْ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ وَكُنتُمْ قَوْمًۢا بُورًاArab-Latin bal ẓanantum al lay yangqalibar-rasụlu wal-mu`minụna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulụbikum wa ẓanantum ẓannas-saụ`, wa kuntum qaumam bụrāArtinya Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Ayat Tentang KeluargaTerdokumentasikan pelbagai penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan kandungan ayat tentang keluarga, sebagiannya sebagaimana terlampirDan tidaklah benar sebagaimana yang kalian klaim, yaitu karena kesibukan kalian dengan harta dan keluarga kalian, akan tetapi sebaliknya kalian mengira bahwa rasulullah dan para sahabat yang bersamanya akan binasa, tidak pulang kepada kalian selamanya. Setan membaguskan hal itu dalam hati kalian. Kalian menduga dengan dugaan buruk bahwa Allah tidak akan menolong hambaNya, Muhammad dan para sahabatnya atas musuh-musuh mereka. Kalian memang orang-orang celaka yang tidak ada kebaikan pada kalian. Tafsir al-MuyassarApa yang kalian jadikan alasan berupa kesibukan menjaga harta dan anak-anak bukanlah sebab dari ketertinggalan kalian untuk keluar bersama Nabi, justru kalian mengira bahwa Rasul dan para shahabat akan binasa semuanya dan tidak kembali kepada keluarganya di Madinah. Setan telah menjadikan hal itu indah di hati kalian, kalian telah berprasangka buruk terhadap Rabb kalian bahwa Dia tidak akan menolong Nabi-Nya, dan kalian menjadi kaum yang binasa karena keberanian kalian berprasangka buruk terhadap Allah dan tidak mau keluar bersama Rasul-Nya.” Tafsir al-MukhtasharBahkan kalian menyangka wahai orang-orang munafik bahwa rasulallah dan orang-orang mukmin tidak akan pernah kembali ke negeri dan keluarga mereka, yaitu keluarga dan kerabat mereka selamanya, dan juga berharap mereka ditaklukkan oleh orang-orang musyrik. Setan menghiasi hati-hati kalian untuk mencegah kalian agar tidak keluar berperang. Kalian berprasangka buruk sebagaimana yang disebutkan bahwa mustahil Allah menyelamatkan rasulNya. Di sisi Allah kalian adalah kaum yang akan dikancurkan karena prasangka ini, kalian berakidah rusak dan berniat busuk. Tafsir al-Wajizبَلْ ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya Namun kalian mengira musuh akan membinasakan semua orang-orang beriman sehingga tidak ada yang akan kembali kepada keluarganya, oleh sebab itu kalian enggan untuk ikut pergi, dan bukan karena alasan-alasan palsu yang telah kalian sebutkan sebelumnya. وَزُيِّنَ ذٰلِكَ فِى قُلُوبِكُمْdan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu Yakni setan menghiasi prasangka yang ada di dalam hati kalian, lalu kalian menerimanya. وَظَنَنتُمْ ظَنَّ السَّوْءِdan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk Yakni mereka mengira Allah tidak akan menolong rasul-Nya. وَكُنتُمْ قَوْمًۢا بُورًا dan kamu menjadi kaum yang binasa Yakni orang-orang yang binasa di sisi Allah. Zubdatut Tafsirإِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ ۖ نَّجَّيْنَٰهُم بِسَحَرٍArab-Latin innā arsalnā 'alaihim ḥāṣiban illā āla lụṭ, najjaināhum bisaḥarArtinya Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu yang menimpa mereka, kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing,Sesungguhnya Kami mengirimkan kepada mereka angin yang kencang yang melempari mereka dengan batu kecuali keluarga Luth, Kami menyelamatkan mereka dari azab di akhir malam, sebagai nikmat Kami kepada mereka, sebagaimana Kami membalas Luth dan keluarganya dan memberi mereka nikmat, Kami juga menyelamatkan mereka dari azab Kami, Kami juga membalas siapa yang beriman kepada Kami dan bersyukur kepada Kami. Tafsir al-MuyassarSesungguhnya Kami mengirimkan angin yang melemparkan batu-batu kepada mereka, kecuali kepada keluarga Nabi Lūṭ, mereka tidak terkena siksa dan Kami telah menyelamatkan mereka dari siksa itu, saat mereka pergi pada malam hari sebelum terjadinya siksa itu di ujung malam. Tafsir al-MukhtasharKami mengirimkan untuk mereka angina kencang yang melmpari mereka bebatuan Pada awalnya Al-Hasib adalah angina yang melampari orang di sekitarnya dengan kerikil, yaitu bebatuan kecil, Akan tetapi Kami menolong keluarga Luth kecuali istrinya di malam hari sebelum waktu fajar, yaitu sepereman terakhir dari waktu malam Tafsir al-Wajizإِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًاSesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu Yakni angin yang melempari mereka dengan bebatuan kecil. إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ ۖ نَّجَّيْنٰهُم بِسَحَرٍkecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing Yakni kecuali Nabi Luth dan pengikutnya. Dan makna السحر yakni pada akhir malam. Zubdatut Tafsirوَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ ءَايَةَ مُلْكِهِۦٓ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلتَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَىٰ وَءَالُ هَٰرُونَ تَحْمِلُهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَArab-Latin wa qāla lahum nabiyyuhum inna āyata mulkihī ay ya`tiyakumut-tābụtu fīhi sakīnatum mir rabbikum wa baqiyyatum mimmā taraka ālu mụsā wa ālu hārụna taḥmiluhul-malā`ikah, inna fī żālika la`āyatal lakum ing kuntum mu`minīnArtinya Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang nabi mereka berkata kepada mereka, “sesungguhnya tanda kerajaannya adalah akan datang kepada kalian sebuah peti tempat Taurat diletakkan sebelumnya musuh-musuh mereka berhasil merampasnya dari mereka, didalamnya terdapat ketentraman dari Tuhan kalian dan peneguhan hati orang-orang yang ikhlas. dan didalamnya terdapat sisa-sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, seperti tongkat dan serpihan-serpihan lempengan-lempengan tanah yang berisi ayat-ayat Alquran yang dibawa oleh para malaikat. Sesungguhnya pada hal tersebut benar-benar ada kandung bukti besar bagi kalian atas terpilihnya Thalut sebagai raja yang memerintah kalian dengan perintah Allah, apabila kalian beriman kepada Allah dan rasul-rasul Nya. Tafsir al-MuyassarNabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda benarnya ketetapan Allah dalam memilih Ṭālut sebagai raja kalian ialah Allah akan mengembalikan Tabut kepada kalian. Tabut itu adalah sebuah peti yang sangat dihormati oleh orang-orang Bani Israil, kemudian hilang diambil orang. Peti itu selalu diiringi dengan ketenteraman. Di dalamnya terdapat sisa-sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, seperti tongkat dan lembaran-lembaran Taurat. Sesungguhnya di situ benar-benar terkandung tanda-tanda yang nyata bagi kalian, jika kalian benar-benar beriman. Tafsir al-MukhtasharNabi mereka Shamuel berkata “Sesungguhnya tanda-tanda Thalut menjadi raja, yaitu dia akan membawakan kalian Tabut, yaitu kotak penyimpanan Taurat yang dicuri dari kalian dan diambil oleh musuh kalian yaitu orang-orang Palestina zaman dahulu yang di dalamnya terdapat ketenangan, yaitu martabat, ketenangan dan ketetapan jiwa, yaitu sesuatu yang menjadi sebab tenangnya hati kalian yang gelisah terkait perkara Thalut. Dan di dalamnya terdapat sisa Taurat, yaitu beberapa lembar Taurat dan sisa-sisa keluarga Musa dan Harun, seperti tongkat Musa, yang dibawa para malaikat menuju rumah Thalut. Sesungguhnya dalam hal itu ada tanda-tanda bahwa Thalut akan menjadi raja, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah. Jadi dengarkan dan taatilah Thalut” Ibnu Abbas berkata “Raksasa telah membawa Tabut dari Bani Israil, lalu para malaikat membawa Tabut itu di antara langit dan bumi. Dan mereka melihat hal itu sampai para malaikat meletakkan Tabut di sisi Thalut. Ketika mereka melihat hal itu, mereka berkata “Benar sekali” Lalu mereka menerimanya dan menjadikannya raja. Para Nabi ketika akan menghadiri suatu peperangan, mereka membawa Tabut” Tafsir al-Wajizالتَّابُوتُ peti Dari Ibnu Abbas ia berkata dahulu kaum Amaliq kaum yang dulu tinggal di Palestina besar merampas peti dari Bani Israil. Kemudian para malaikat datang dengan membawa peti diantara langit dan bumi dan mereka melihat hal itu, hingga para malaikat meletakkan peti itu pada Thalut lalu mereka menyalami dia dan menjadikannya pemilik peti itu. Dan dahulu para nabi jika mendatangi peperangan mereka mendatangkan peti didepan mereka. سَكِينَةٌ ketenangan Makna السكينة yakni ketenangan dan kedamaian. Yakni dalam peti tersebut terdapat sebab ketenangan hati kalian dari apa yang kalian perselisihkan dalam urusan Thalut dan sebab keteguhan jiwa saat bertemu dengan para musuh. وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَىٰ وَءَالُ هٰرُونَ dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun Ada pendapat mengatakan ia adalah tongkat Musa dan sisa dari Alwah yang tertulis didalamnya kitab Taurat pertama kali. Ada pula pendapat yang mengatakan selain itu. Dan pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan keluarga Musa dan Harun adalah personal Musa dan Harun itu sendiri. Sehingga maknanya apa yang ditinggalkan oleh Musa dan Harun. Zubdatut Tafsirيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu 'alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya'ṣụnallāha mā amarahum wa yaf'alụna mā yu`marụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang menyiksa penghuninya adalah para malaikat yang kuat dan keras dalam perlakuan mereka. Mereka tidak menyelisihi perintah Allah, sebaliknya mereka senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka. Tafsir al-MuyassarWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan kepada mereka, buatlah perisai untuk diri dan keluarga kalian dari api besar Neraka yang dinyalakan dengan manusia dan bebatuan. Di atas Neraka ada Malaikat yang kasar terhadap orang-orang yang memasukinya dan keras, mereka tidak mendurhakai perintah Allah jika diperintahkan dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya tanpa malas dan enggan. Tafsir al-MukhtasharWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya, jauhkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka dengan meninggalkan kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan. Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia kafir dan batu-batu berhala yang disembah. Neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang jumlahnya ada 19 malaikat yang memiliki sikap kasar, badannya sangat keras. Mereka tidak pernah melakukan kemaksiatan terhadap perintah Allah sebelumnya dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya di masa yang akan datang Tafsir al-Wajizيٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu Yakni jagalah diri kalian dengan menjalankan apa yang diperintahkan kepada kalian dan menjauhi apa yang dilarang bagi kalian. وَأَهْلِيكُمْ dan keluargamu Dengan memerintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan melarang mereka berbuat maksiat. نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُdari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu Yakni dari api yang besar yang menyala dengan manusia dan batu, sebagaimana api lain yang menyala dengan kayu. Ibnu Jarir mengatakan maka wajib bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak kita agama dan perbuatan baik serta adab yang sangat mereka perlukan. عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌpenjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras Yakni di atas api neraka itu berdapat para penjaga dari golongan malaikat yang bertugas mengatur neraka dan mengazab penghuninya, mereka sangat bengis terhadap penghuni neraka, sama sekali tidak merasa kasihan jika penghuni neraka meminta belas kasihan, sebab mereka diciptakan untuk mengazab penghuni neraka. لَّا يَعْصُونَ اللَّـهَ مَآ أَمَرَهُمْdan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka Yakni tidak menyelisihi perintah Allah. وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Yakni melaksanakan perintah itu segera tanpa menundanya. Dan mereka mampu untuk menjalankan perintah itu. Zubdatut Tafsirوَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَٱبْعَثُوا۟ حَكَمًا مِّنْ أَهْلِهِۦ وَحَكَمًا مِّنْ أَهْلِهَآ إِن يُرِيدَآ إِصْلَٰحًا يُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَيْنَهُمَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًاArab-Latin wa in khiftum syiqāqa bainihimā fab'aṡụ ḥakamam min ahlihī wa ḥakamam min ahlihā, iy yurīdā iṣlāḥay yuwaffiqillāhu bainahumā, innallāha kāna 'alīman khabīrāArtinya Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha apabila kalian wahai para wali kedua suami istri,mengetahui adanya pertengkaran antara mereka berdua yang berpotensi mengakibatkan perceraian, maka utuslah oleh kalian kepada mereka berdua penengah yang adil dari keluarga suami,dan satu penengah yang adil dari keluarga istri, supaya mereka menganalisa dan menetapkan putusan yang mengandung kemaslahatan bagi pasangan suami istri tersebut. Dan dikarenakan niat baik dua penengah untuk mengadakan perdamaian, dan pemakaian ungkapan yang baik, Allah akan memberikan taufik bagi pasangan suami istri tersebut. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui,tidak ada satu urusan hamba-hambaNYA, juga Maha teliti terhadap apa yang dipendam oleh jiwa-jiwa mereka. Tafsir al-MuyassarJika kalian -wahai para wali pasangan suami-istri- merasa khawatir bahwa persengketaan yang terjadi di antara keduanya bisa berujung pada permusuhan dan pertentangan, kirimkanlah seorang laki-laki yang adil dari keluarga si suami dan seorang laki-laki yang adil dari keluarga si istri, agar kedua orang itu memutuskan sesuatu yang terbaik bagi pasangan suami-istri tersebut, baik berupa perceraian maupun kerukunan di antara keduanya. Namun kerukunan lebih disukai dan lebih diutamakan. Jika kedua utusan itu menginginkan kerukunan dan memilih jalan yang terbaik, niscaya Allah akan merukunkan pasangan suami-istri tersebut dan menghilangkan perselisihan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, tidak ada sesuatu pun yang tidak diketahui-Nya dari hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Tafsir al-MukhtasharJika kalian takut tentang berlanjutnya perselisihan antara suami-istri itu, maka utuslah seorang hakim dari keluarga suami dan keluarga istri yang bisa memperbaiki masalah itu dengan cara yang masuk akal dan sesuai agama. Jika dua hakim atau suami istri itu bekehendak untuk memperbaiki hubungan, maka Allah akan memberi taufik kepada dua hakim dan suami-istri tersebut sampai mereka bergaul dengan baik, atau sampai keduanya saling sepakat. Dan jika tidak maka sebaiknya bercerai. Dan jika dua hakim tersebut berselisih maka keputusan hukum suami-istri tersebut tidak bisa dilaksanakan. Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Memberitahu perkara hamba-hambaNya Tafsir al-Wajizوَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya Yakni apabila perselisihan diantara kedua belah pihak telah membesar dan menguat. فَابْعَثُوا۟maka kirimlah Yakni kepada kedua belah pihak suami istri حَكَمًاseorang hakim Yakni untuk memutuskan perkara diantara mereka berdua, dan hakim atau mediator ini dari orang yang memiliki kelayakan dalam masalah ini baik itu secara keilmuan, agama, dan sifat adil. Allah menuliskan bahwa kedua hakim atau mediator ini berasal dari kedua belah pihak suami dan istri, dan ini bisa jadi karena mereka lebih mengetahui ahwal dari suami istri, lebih dapat menjaga rahasia, dan lebih mengharapkan perdamaian diantara keduanya dan kebaikan hubungan keduanya; dan hal ini dilakukan apabila belum diketahui siapa yang bersifat buruk dan lalai diantara suami istri tersebut, adapun jika telah diketahui maka yang harus dilakukan adalah menyerahkan hak yang dilalaikan dari salah satu pasangan kepada yang berhak. Kedua hakim atau penengah tersebut harus mengerahkan seluruh kemampuannya dalam usaha memperbaiki dua pihak yang berselisih, jika mereka mampu memperbaikinya baik dengan mewajibkan pemberian nafkah baik itu sedikit atau banyak, menghentikan kelalaian yang terjadi, menahan pemberian nafkah, atau dengan hal lainnya. Dan apabila keduanya tidak mampu memperbaiki hubungan pasangan ini dan melihat bahwa perceraian lebih baik bagi mereka maka hal itu boleh mereka lakukan; namun pendapat lain mengatakan kedua hakim tersebut harus mengangkat permasalahannya ke qadhi terlebih dahulu dan perceraian pasangan ini tidak sah tanpa putusan dari qadhi. إِن يُرِيدَآ Jika keduanya Yakni kedua hakim atau penengah itu menghendaki إِصْلٰحًاperbaikan Yakni perbaikan diantara pasangan suami istri itu. يُوَفِّقِ اللهُ بَيْنَهُمَآ ۗ niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri Yakni Allah akan memberi taufik kepada pasangan itu hingga dapat kembali kepada keakuran dan pergaulan yang baik. Dan apabila kedua hakim itu saling berselisih maka putusan yang mereka ambil tidak boleh dilaksanakan. Zubdatut Tafsir۞ وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ ٱلْمَرَاضِعَ مِن قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰٓ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُۥ لَكُمْ وَهُمْ لَهُۥ نَٰصِحُونَArab-Latin wa ḥarramnā 'alaihil-marāḍi'a ming qablu fa qālat hal adullukum 'alā ahli baitiy yakfulụnahụ lakum wa hum lahụ nāṣiḥụnArtinya dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?".Dan kami cegah wanita-wanita yang menyusui dari Musa untuk menyusu dari mereka sebelum Kami mengembalikannya kepada ibunya. Lalu saudara perempuannya berkata, “Maukah kalian aku tunjukkan kepada kalian satu keluarga yang akan merawatnya dan menyusuinya dengan baik, serta mereka akan menyayanginya?” mereka pun menerima permintaannya itu. Tafsir al-MuyassarMusa tidak mau -atas kehendak Allah- untuk disusui oleh para wanita. Maka tatkala saudari Musa melihat keinginan besar mereka untuk menyusukan Musa, dia berkata kepada mereka, “Maukah kalian aku tunjukkan satu keluarga yang bisa menyusui dan menjaganya, serta mereka berlaku baik terhadapnya?” Tafsir al-MukhtasharKami halangi Musa untuk menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum kembali kepada ibunya. Kemudian saudari Musa berkata "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu satu keluarga yang akan merawatnya untukmu, dan mereka dapat mendidik, menyusui dan berlaku baik kepadanya dengan tulus?" Tafsir al-Wajizوَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya Yakni Kami mencegahnya untuk menyusu dari wanita-wanita yang hendak menyusuinya. مِن قَبْلُsebelum itu Yakni sebelum Kami mengembalikannya kepada ibunya. Istri Fir’aun meminta para wanita itu untuk menyusui Musa, namun ia tidak mau menyusu pada seorangpun dari mereka. فَقَالَتْmaka berkatalah saudari Musa Yakni saudari Musa berkata setelah melihatnya menolak untuk menyusu. هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰٓ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُۥ لَكُمْ Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu Yakni yang menjamin bagi kalian untuk mengasuh dan menyusuinya. وَهُمْ لَهُۥ نٰصِحُونَ dan mereka dapat berlaku baik kepadanya Yakni mereka sangat sayang kepadanya dan tidak lalai dalam mengasuh dan menyusuinya. Zubdatut Tafsirقَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَArab-Latin qālū innā kunnā qablu fī ahlinā musyfiqīnArtinya Mereka berkata "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut akan diazab".Para penghuni surga datang, sebagian bertanya kepada sebagian yang lain tentang kenikmatan besar yang mereka dapatkan dan sebabnya. Mereka berkata, “kami di dunia saat berada berada di tengah keluarga kami adalah orang-orang yang takut kepada Tuhan kami, takut kepada azabNya di Hari Kiamat. Lalu Allah memberi kami nikmat hidayah dan taufik, Allah menjaga kami dari azab beracun Neraka Jahanam, yakni api dan panasnya. Sesungguhnya kami sebelum ini beribadah dengan rendah hati kepada Allah semata tidak menyekutukanNya dengan apa pun, maka Allah menjaga kami dari azab neraka dan menyampaikan kami ke surga yang penuh kenikmatan ini. Allah menjawab doa kami dan memberi kami apa yang kami minta. Sesungguhnya Allah Mahabaik lagi Maha Penyayang di antara kebaikan Allah dan dan rahmatNYa kepada kami adalah Dia memberikan ridha dan surgaNya, serta menjaga kami dari murkaNya dan neraka.” Tafsir al-MuyassarMereka menjawab, “Sesungguhnya dulu kami di dunia di antara keluarga kami dalam keadaan ketakutan dari siksa Allah. Tafsir al-MukhtasharMereka berkata “Kami takut dengan azab Allah di akhirat” Tafsir al-Wajizقَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ Mereka berkata “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut akan diazab” Yakni merasa takut dari azab Allah, atau takut untuk bermaksiat kepada Allah. Zubdatut Tafsirقُلِ ٱللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُۥ دِينِىArab-Latin qulillāha a'budu mukhliṣal lahụ dīnīArtinya Katakanlah "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku".14-15 Katakanlah wahai rasul kepada manusia “sesungguhnya aku menyembah Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dengan mengikhlaskan iabadah dan ketaatanku hanya untukNya” maka sembahlah oleh kalian wahai orang-orang musyrik apa yang kalian ingin sembah selain Allah berupa berhala-berhala, patung-patung dan makhluk-mahklukNya yang lain, hal itu tidak merugikanku sedikitpun. ini adalah ancaman keras terhadap siapa yang menyembah selain Allah dan mempersekutukannya dengan Allah. katakalnlah wahai rasul, ”sesungguhnya orang-orang yang benar-benar merugi adalah orang-orang yang merugikan diri sendiri dan keluarga mereka di hari kiamat dan hal itu dengan menyesatkan mereka dan mengahalang-halangi mereka dari beriman di dunia.” ketahuilah, bahwa kerugian orang-orang musyrik itu pada diri dan keluarga mereka di hari kiamat adalah kerugian yang jelas dan nyata.” Tafsir al-MuyassarKatakanlah -wahai Rasul- “Sesungguhnya aku menyembah Allah semata dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, aku tidak menyembah selain-Nya.” Tafsir al-MukhtasharKatakanlah "Aku hanya menyembah Allah, dengan penuh ketaatan kepadaNya, dengan tidak merusak dengan kesyirikan dan riya’, maka aku tidak akan menyembah selain Allah Tafsir al-Wajizقُلِ اللهَ أَعْبُدُ Katakanlah “Hanya Allah saja Yang aku sembah Yakni aku tidak menyembah selain Allah, baik itu dengan menyembah selain-Nya atau dengan menyekutukan-Nya. مُخْلِصًا لَّهُۥ دِينِى dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku” Yakni ibadahku hanya untuk Allah, tidak mengandung kemusyrikan, riya’, maupun hal lainnya. Zubdatut Tafsirقَالَ لَوْ أَنَّ لِى بِكُمْ قُوَّةً أَوْ ءَاوِىٓ إِلَىٰ رُكْنٍ شَدِيدٍArab-Latin qāla lau anna lī bikum quwwatan au āwī ilā ruknin syadīdArtinya Luth berkata "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan untuk menolakmu atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat tentu aku lakukan".Luth berakata kepada mereka ketika mereka menolak kecuali perbuatanhomo yang keji itu, ”seandainya aku memiliki kekuatan dan penolong bersamaku untuk melawan kalian, atau aku bernaung pada satu keluarga besar yang akan melindungiku dari kalian, pastilah akan aku halangi antara kalian dan antara apa yang kalian inginkan. Tafsir al-MuyassarLūṭ berkata, "Seandainya aku mempunyai kekuatan untuk melawan kalian, atau mempunyai keluarga yang bisa melindungiku sehingga aku bisa menghalangi kalian dari tamu-tamuku." Tafsir al-MukhtasharLuth berkata kepada mereka “Kalau saja aku punya kekuatan dan kuasa untuk mencegah kalian atau penolong yang bisa aku mintai perlindungan, yaitu kerabat yang kuat mencegah kalian, niscaya aku akan melawan kalian agar tidak menginginkan tamu-tamuku.” Tafsir al-Wajizقَالَ لَوْ أَنَّ لِى بِكُمْ قُوَّةً Luth berkata “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan untuk menolakmu Yakni duhai seandainya aku memiliki kemampuan untuk mencegah perbuatan kalian. أَوْ ءَاوِىٓ إِلَىٰ رُكْنٍ شَدِيدٍatau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat tentu aku lakukan Tempat yang kokoh untuk berlindung. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan الركن الشديد yakni keluarga yang kuat yang dapat melindunginya, ia mengatakan ini karena ia tidak memiliki keluarga dari kaum mereka sebab ia berasal dari Irak. Yakni seandainya aku memiliki satu dari dua hal, yaitu kekuatan atau keluarga, pasti aku akan melawan kalian, membuat perhitungan dengan kalian, serta mencegah kalian dari pelecehan kehormatan rumah dan tamuku. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda “semoga Allah mengampuni nabi Luth, andaisaja begitu, ia akan berlindung di tempat yang kokoh”. Yakni perlindungan Allah. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah kumpulan penafsiran dari berbagai mufassirin berkaitan isi dan arti ayat tentang keluarga arab, latin, artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Jawaban Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus dan Allah Bapa adalah Satu (Yohanes 1:1-4), dan bahwa Ia adalah satu-satunya Anak Tunggal Allah (Ibrani 1:1-4). Istilah kekeluargaan ini mengajar bahwa Allah memandang Yesus sebagai anggota keluarga. Orang percaya yang telah lahir baru diberitahu bahwa kita, juga, merupakan bagian dari keluarga Rencana Allah Bapa bagi Keluarga Kekal-Nya Keluarga Prafana Allah Keluarga ditetapkan oleh Allah. Itu adalah unit paling penting untuk sekarang dan selama-lamanya. Bahkan sebelum kita dilahirkan di bumi, kita adalah bagian dari sebuah keluarga. Kita masing-masing “adalah putra atau putri roh terkasih dari orangtua surgawi” dengan “sifat dan tujuan ilahi” “Keluarga Pernyataan kepada Dunia,” Ensign November 1995, 102. Allah adalah Bapa Surgawi kita, dan kita tinggal di hadirat-Nya sebagai bagian dari keluarga-Nya dalam kehidupan prafana. Di sana kita mempelajari pelajaran-pelajaran pertama kita dan dipersiapkan untuk kefanaan lihat A&P 13856. Tujuan Kefanaan Karena kasih Allah bagi kita, Dia mempersiapkan sebuah rencana yang mencakup kedatangan kita ke bumi, tempat kita akan menerima tubuh dan diuji supaya kita dapat maju dan menjadi lebih seperti Dia. Rencana ini disebut “rencana keselamatan” Alma 2414, “rencana kebahagiaan yang besar” Alma 428, dan “rencana penebusan” Alma 1225; lihat juga ayat 26–33. Tujuan rencana Allah adalah untuk menuntun kita menuju kehidupan kekal. Allah menyatakan, “Inilah pekerjaan-Ku dan kemuliaan-Ku—untuk mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia” Musa 139. Kehidupan kekal adalah karunia terbesar Allah bagi anak-anak-Nya lihat A&P 147. Itu adalah permuliaan dalam tingkat tertinggi kerajaan selestial. Melalui rencana keselamatan, kita dapat menerima berkat kembali ke hadirat Allah ini dan menerima kegenapan sukacita. Pendamaian Yesus Kristus Untuk memperoleh permuliaan dalam kerajaan Allah, kita harus mengatasi dua rintangan kefanaan kematian dan dosa. Karena kita tidak dapat mengatasi satu pun dari rintangan ini oleh diri kita sendiri, Bapa Surgawi mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi Juruselamat dan Penebus kita. Kurban pendamaian Juruselamat memungkinkan bagi semua anak Allah untuk mengatasi kematian jasmani, dibangkitkan, dan memperoleh kebakaan. Pendamaian juga memungkinkan bagi mereka yang bertobat dan mengikuti-Nya untuk mengatasi kematian rohani, kembali ke hadirat Allah untuk berdiam bersama-Nya, dan mendapatkan kehidupan kekal lihat A&P 453–5. Peranan Keluarga dalam Rencana Allah Sebagai bagian dari rencana Bapa Surgawi, kita dilahirkan ke dalam keluarga-keluarga. Dia menetapkan keluarga-keluarga untuk mendatangkan kebahagiaan kepada kita, untuk membantu kita belajar asas-asas yang benar dalam suasana penuh kasih, dan mempersiapkan kita bagi kehidupan kekal. Orangtua memiliki tanggung jawab yang sangat penting untuk menolong anak-anak mereka mempersiapkan diri kembali kepada Bapa Surgawi. Orangtua memenuhi tanggung jawab ini dengan mengajar anak-anak mereka untuk mengikuti Yesus Kristus dan menjalankan Injil-Nya. Peranan Gereja Gereja menyediakan organisasi dan sarana untuk mengajarkan Injil Yesus Kristus kepada semua anak Allah. Gereja menyediakan wewenang imamat untuk melaksanakan tata cara-tata cara keselamatan dan permuliaan kepada semua orang yang layak dan bersedia untuk menerimanya. Kembali kepada Bapa Injil Yesus Kristus Rencana keselamatan adalah kegenapan Injil. Rencana itu mencakup Penciptaan, Kejatuhan, Pendamaian Yesus Kristus, dan semua hukum, tata cara, serta ajaran Injil. Itu menyediakan cara bagi kita untuk mengalami sukacita dalam kefanaan lihat 2 Nefi 225 dan juga berkat kehidupan kekal. Melalui Pendamaian Yesus Kristus, kita dapat dibersihkan dan dikuduskan dari dosa dan mempersiapkan diri masuk kembali ke hadirat Bapa Surgawi kita. Untuk menerima berkat ini, kita harus mengikuti asas dan tata cara Injil lihat Pasal-Pasal Kepercayaan 13. Kita harus Menjalankan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah. Berpaling kepada Allah melalui pertobatan yang tulus, mengalami perubahan hati serta mengakui dan meninggalkan dosa. Menerima tata cara yang menyelamatkan melalui pembaptisan untuk pengampunan atas dosa-dosa. Dikukuhkan sebagai anggota Gereja dan menerima karunia Roh Kudus melalui penumpangan tangan. Bertahan sampai akhir dengan menaati perjanjian-perjanjian sakral. Asas-asas ini telah diajarkan sejak zaman Adam. Sewaktu kita sampai pada pemahaman dan memercayai kebenaran-kebenaran ini serta memperoleh kesaksian yang teguh mengenai Yesus Kristus, kita berusaha untuk mematuhi perintah-perintah-Nya dan ingin berbagi berkat-berkat kita dengan keluarga kita serta orang-orang lain lihat 1 Nefi 89–37. Dengan landasan kesaksian yang kuat ini, unsur-unsur lain dari kegiatan Gereja mengikuti secara alami. Pertumbuhan rohani pribadi terjadi sewaktu kita mendekat kepada Allah melalui doa, penelaahan tulisan suci, perenungan, dan kepatuhan. Nefi mengajarkan “Setelah kamu memasuki jalan yang sesak dan sempit ini, aku hendak bertanya apakah semuanya telah dilakukan? Lihatlah, aku berkata kepadamu Belum; karena kamu tidak datang sejauh ini kecuali melalui firman Kristus dengan iman yang tak terguncangkan kepada-Nya, bersandar seutuhnya pada jasa Dia yang perkasa untuk menyelamatkan. Karenanya, kamu mesti maju terus dengan ketabahan di dalam Kristus, memiliki kecemerlangan harapan yang sempurna, dan kasih bagi Allah dan bagi semua orang. Karenanya, jika kamu akan maju terus, mengenyangkan diri dengan firman Kristus, dan bertahan sampai akhir, lihatlah, demikian firman Bapa Kamu akan memperoleh kehidupan kekal” 2 Nefi 3119–20. Kita masing-masing bertanggung jawab di hadapan Allah untuk belajar dan menaati perintah-perintah-Nya serta menjalankan Injil. Kita akan dihakimi menurut tindakan kita, keinginan hati kita, dan jenis orang seperti apa kita telah menjadi. Sewaktu kita menjadi pengikut sejati Yesus Kristus, kita mengalami perubahan hati yang hebat dan “tidak memiliki lagi watak untuk melakukan yang jahat” Mosia 52; lihat juga Alma 512–15; Moroni 1032–33. Sewaktu kita menjalankan Injil Yesus Kristus, kita tumbuh baris demi baris, menjadi lebih seperti Juruselamat dalam mengasihi dan melayani orang lain. Peranan Pemimpin Gereja dan Guru Para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap serta guru berusaha untuk menolong orang-orang lain menjadi pengikut sejati Yesus Kristus lihat Mosia 1818–30. Untuk membantu individu dan keluarga dalam upaya ini, mereka Mengajar dan bersaksi mengenai ajaran-ajaran murni Injil Yesus Kristus. Memperkuat individu dan keluarga dalam upaya mereka untuk menaati perjanjian-perjanjian sakral mereka. Memberikan nasihat, dukungan, dan kesempatan untuk pelayanan. Selain itu, para pemimpin imamat tertentu memiliki wewenang untuk mengawasi pelaksanaan tata cara-tata cara imamat yang menyelamatkan. Membentuk Keluarga Kekal Keluarga adalah pusat dari rencana Allah, yang menyediakan suatu cara untuk melanjutkan hubungan keluarga hingga di balik kubur. Tata cara dan perjanjian sakral bait suci, yang ditaati dengan setia, menolong kita kembali ke hadirat Allah, dipersatukan secara kekal bersama keluarga kita. Suami dan Istri Permuliaan di tingkat tertinggi kerajaan selestial dapat dicapai hanya oleh mereka yang telah dengan setia menjalankan Injil Yesus Kristus dan dimeteraikan sebagai pasangan kekal. Pemeteraian suami dan istri untuk waktu fana dan kekekalan melalui wewenang imamat—juga dikenal sebagai pernikahan bait suci—adalah hak istimewa dan kewajiban sakral yang hendaknya diupayakan semua orang untuk diterima. Itu adalah landasan keluarga kekal. Sifat roh laki-laki dan perempuan membuat mereka saling melengkapi. Pria dan wanita dimaksudkan untuk maju bersama menuju permuliaan. Tuhan telah memerintahkan para suami dan istri untuk mengikatkan diri satu sama lain lihat Kejadian 224; A&P 4222. Dalam perintah ini, kata mengikatkan diri berarti sepenuhnya mengabdikan diri dan setia kepada seseorang. Pasangan yang sudah menikah mengikatkan diri kepada Allah dan satu sama lain dengan saling melayani dan mengasihi serta dengan menaati perjanjian-perjanjian dalam kesetiaan penuh kepada satu sama lain dan kepada Allah lihat A&P 2513. Satu pasangan harus menjadi satu dalam membentuk keluarga mereka sebagai dasar suatu kehidupan yang saleh. Para suami dan istri Orang Suci Zaman Akhir meninggalkan kehidupan lajang mereka dan membangun pernikahan mereka sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka. Mereka tidak memperkenankan orang atau kepentingan lain memiliki prioritas yang lebih besar dalam kehidupan mereka daripada menaati perjanjian-perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah dan satu sama lain. Meskipun demikian, pasangan suami istri terus mengasihi dan mendukung orangtua dan saudara mereka sambil memusatkan perhatian pada keluarga mereka sendiri. Dengan cara serupa, orangtua yang bijak menyadari bahwa tanggung jawab keluarga mereka berlanjut sepanjang kehidupan dalam semangat kasih dan dorongan. Menjadi satu dalam pernikahan menuntut kemitraan penuh. Sebagai contoh, Adam dan Hawa bekerja bersama, berdoa dan beribadat bersama, mempersembahkan kurban bersama, mengajarkan Injil kepada anak-anak mereka bersama, dan berduka nestapa bersama atas anak-anak yang tidak patuh lihat Musa 51, 4, 12, 27. Mereka dipersatukan kepada satu sama lain dan kepada Allah. Orangtua dan Anak “Perintah pertama yang Allah berikan kepada Adam dan Hawa berkaitan dengan potensi mereka untuk menjadi orangtua, sebagai suami dan istri .… Perintah Allah bagi anak-anak-Nya untuk beranak cucu dan memenuhi bumi tetap berlaku” “Keluarga Pernyataan kepada Dunia”. Melalui rancangan ilahi, baik pria maupun wanita perlu mendatangkan anak-anak ke dalam kefanaan dan menyediakan lingkungan terbaik untuk membesarkan dan mengasuh anak-anak. Pemantangan seksual yang sepenuhnya sebelum pernikahan dan kesetiaan mutlak dalam pernikahan melindungi kekudusan dari tanggung jawab sakral ini. Orangtua serta para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap hendaknya melakukan segala yang dapat mereka lakukan untuk memperkuat ajaran ini. Mengenai peranan ayah dan ibu, para pemimpin Gereja telah mengajarkan “Para ayah harus memimpin keluarga mereka dalam kasih dan kebenaran serta bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan hidup dan perlindungan bagi keluarga mereka. Para ibu terutama bertanggung jawab bagi pengasuhan anak-anak mereka. Dalam tanggung jawab kudus ini, para ayah dan ibu berkewajiban untuk saling membantu sebagai pasangan yang setara” “Keluarga Pernyataan kepada Dunia”. Apabila tidak ada ayah di rumah, ibu mengetuai keluarga. Orangtua memiliki tanggung jawab yang ditetapkan secara ilahi “untuk membesarkan anak-anak mereka dalam kasih dan kebenaran, memenuhi kebutuhan fisik dan rohani mereka, dan mengajar mereka untuk saling mengasihi dan melayani, mematuhi perintah-perintah Allah, dan menjadi penduduk yang mematuhi hukum di mana pun mereka tinggal.” “Keluarga Pernyataan kepada Dunia”; lihat juga Mosia 414–15. Orangtua yang bijak mengajar anak-anak mereka untuk menerapkan kuasa Pendamaian yang menyembuhkan, memperdamaikan, dan memperkuat dalam keluarga mereka. Sama seperti dosa, kelemahan fana, luka emosional, dan amarah adalah kondisi yang memisahkan anak-anak Allah dari-Nya, kondisi yang sama ini dapat memisahkan anggota keluarga satu sama lain. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab untuk berjuang bagi kesatuan keluarga. Anak-anak yang belajar berjuang bagi kesatuan di rumah akan mendapatinya lebih mudah untuk melakukannya di luar rumah. Anggota Gereja yang Belum Menikah Semua anggota, bahkan jika mereka belum pernah menikah atau tanpa keluarga dalam Gereja, hendaknya berusaha untuk memperoleh kehidupan ideal dalam sebuah keluarga kekal. Ini berarti mempersiapkan diri menjadi pasangan yang layak dan ayah atau ibu yang penuh kasih. Dalam sebagian kasus berkat-berkat ini tidak akan digenapi sampai kehidupan yang akan datang, tetapi tujuan terakhir adalah sama bagi semua orang. Para anggota setia yang keadaan mereka tidak memungkinkan mereka untuk menerima berkat-berkat pernikahan kekal dan menjadi orangtua dalam kehidupan ini akan menerima semua berkat yang dijanjikan dalam kekekalan, asalkan mereka menaati perjanjian-perjanjian yang mereka buat dengan Allah. Rumah Tangga dan Gereja Dalam ajaran dan praktik Injil yang dipulihkan, keluarga dan Gereja menolong serta memperkuat satu sama lain. Agar memenuhi syarat untuk berkat-berkat kehidupan kekal, keluarga perlu belajar ajaran-ajaran dan menerima tata cara-tata cara imamat yang tersedia hanya melalui Gereja. Agar menjadi organisasi yang kuat dan vital, Gereja memerlukan keluarga-keluarga yang saleh. Allah telah mengungkapkan sebuah pola kemajuan rohani bagi individu dan keluarga melalui tata cara, ajaran, program, dan kegiatan yang berpusat di rumah serta didukung Gereja. Organisasi dan program Gereja ada untuk memberkati individu dan keluarga serta bukan demi program dan organisasi semata. Para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap serta guru berupaya untuk membantu orangtua, bukan untuk menggantikan atau mengambil tempat mereka. Para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap harus berikhtiar untuk memperkuat kesakralan rumah tangga dengan memastikan bahwa semua kegiatan Gereja mendukung kehidupan individu dan keluarga. Para pemimpin Gereja perlu berhati-hati untuk tidak membebani keluarga-keluarga dengan terlalu banyak tanggung jawab Gereja. Orangtua dan para pemimpin Gereja bekerja bersama untuk menolong individu dan keluarga kembali kepada Bapa kita di Surga dengan mengikuti Yesus Kristus. Memperkuat Rumah Tangga Pengikut Yesus Kristus diundang untuk “berkumpul,” “berdiri di tempat-tempat kudus,” dan “tidak berpindah” A&P 4532; 878; 10122; lihat juga 2 Tawarikh 355; Matius 2415. Tempat-tempat kudus ini meliputi bait suci, rumah, dan gedung gereja. Kehadiran Roh dan perilaku mereka di dalam bangunan-bangunan fisik inilah yang membuatnya menjadi “tempat-tempat kudus.” Di mana pun para anggota Gereja tinggal, mereka hendaknya menegakkan sebuah rumah di mana Roh hadir. Semua anggota Gereja dapat melakukan upaya untuk memastikan bahwa tempat tinggal mereka menyediakan tempat perlindungan dari dunia. Setiap rumah di Gereja, besar atau kecil, dapat menjadi “rumah doa, rumah puasa, rumah iman, rumah pembelajaran, rumah kemuliaan, rumah ketertiban, rumah Allah” A&P 88119. Para anggota Gereja dapat mengundang Roh ke dalam rumah mereka melalui cara-cara sederhana seperti hiburan yang sehat, musik yang baik, dan karya seni yang mengilhami contohnya, lukisan Juruselamat atau sebuah bait suci. Sebuah rumah dengan orangtua yang penuh kasih dan setia adalah tempat di mana kebutuhan rohani dan jasmani anak-anak terpenuhi dengan paling efektif. Rumah yang terpusat kepada Kristus memberikan kepada para orang dewasa dan anak-anak sebuah tempat untuk pertahanan melawan dosa, perlindungan dari dunia, penyembuhan dari rasa sakit emosional dan lainnya, serta kasih yang diperbuat dan tulus. Orangtua selalu telah diperintahkan untuk membesarkan anak-anak mereka “di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” Efesus 64; Enos 11 dan “dalam terang dan kebenaran” A&P 9340. Presidensi Utama menyatakan “Kami meminta para orangtua untuk membaktikan upaya-upaya terbaik mereka untuk mengajarkan dan membesarkan anak-anak mereka dalam asas-asas Injil yang akan mempertahankan mereka dekat dengan Gereja. Rumah adalah dasar dari suatu kehidupan yang saleh, dan tidak ada perantaraan lain yang dapat mengambil tempatnya atau memenuhi fungsi penting dalam membawa ke depan tanggung jawab yang diberikan Allah ini. Kami menasihati para orangtua dan anak-anak untuk memberikan prioritas tertinggi bagi doa keluarga, malam keluarga, penelaahan dan pengajaran Injil, dan kegiatan-kegiatan keluarga yang sehat. Betapa pun layak dan pantasnya tuntutan atau kegiatan lain, itu tidak boleh diizinkan untuk menggantikan tugas-tugas yang ditetapkan secara ilahi yang hanya orangtua dan keluarga dapat lakukan secara memadai” Surat Presidensi Utama, 11 Februari 1999. Orangtua memiliki tanggung jawab utama untuk membantu anak-anak mereka mengenal Bapa Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus lihat Yohanes 173. Para ayah dan ibu Orang Suci Zaman Akhir telah diperintahkan untuk mengajarkan ajaran Injil, tata cara, perjanjian, dan cara hidup yang saleh kepada anak-anak mereka lihat A&P 6825–28. Anak-anak yang dibesarkan dan diajar dengan cara demikian lebih cenderung dipersiapkan pada usia yang tepat untuk menerima tata cara-tata cara imamat dan untuk membuat dan mematuhi perjanjian-perjanjian dengan Allah. Memperkuat keluarga adalah fokus program-program Gereja yang diilhami seperti pengajaran ke rumah lihat A&P 2047, 51, pengajaran berkunjung, dan malam keluarga. Sebagaimana dalam segala sesuatu, Yesus memberikan teladan dengan memasuki rumah-rumah untuk melayani, mengajar, dan memberkati lihat Matius 814–15; 910–13; 266; Markus 535–43; Lukas 1038–42; 191–9. Malam Keluarga Para nabi zaman akhir telah menasihati para orangtua supaya mengadakan malam keluarga mingguan untuk mengajarkan Injil kepada anak-anak mereka, memberikan kesaksian mengenai kebenarannya, dan memperkuat kesatuan keluarga. Para pemimpin pasak dan lingkungan harus memastikan hari Senin malam bebas dari semua pertemuan dan kegiatan Gereja sehingga malam keluarga dapat diadakan. Malam keluarga dapat mencakup doa keluarga, petunjuk Injil, berbagi kesaksian, nyanyian pujian dan lagu-lagu Pratama, serta kegiatan rekreasi yang sehat. Untuk informasi mengenai menggunakan musik di rumah, lihat Sebagai bagian dari malam keluarga, atau secara terpisah, orangtua juga dapat mengadakan dewan keluarga secara berkala untuk menetapkan gol-gol, menuntaskan persoalan, mengoordinasi jadwal, serta memberikan dukungan dan kekuatan kepada anggota keluarga. Malam keluarga adalah waktu keluarga yang sakral dan pribadi di bawah arahan orangtua. Para pemimpin imamat hendaknya tidak memberikan arahan mengenai apa yang hendaknya dilakukan keluarga selama waktu ini. Memperkuat Individu Para pemimpin Gereja hendaknya memberikan perhatian khusus kepada individu-individu yang saat ini tidak menikmati dukungan dari keluarga anggota Gereja yang kuat. Para anggota ini dapat mencakup anak-anak dan remaja yang orangtua mereka bukan anggota Gereja, individu-individu lain yang berada dalam keluarga yang hanya memiliki anggota Gereja sebagian, dan dewasa lajang segala usia. Mereka adalah anggota perjanjian dari keluarga kekal Allah, secara mendalam dikasihi oleh-Nya. Individu-individu ini hendaknya diberi kesempatan untuk melayani di Gereja. Gereja dapat menyediakan hubungan sosial dan penemanan yang sehat yang tidak dapat ditemukan para anggota ini di tempat lain. Setiap anggota Gereja adalah sama berharganya dengan setiap orang lainnya. Rencana kekal Allah menyediakan bagi semua anak-Nya yang setia untuk menerima setiap berkat kehidupan kekal, dipermuliakan dalam keluarga selamanya.
Апοт йե ξугሾбрелиЯሠа էዊωчи чеչАտօሼθтрυ жሗዳощըЕмегиኯ խψቀռулυ զխψ
Иጹют тваδυнሁጯал уйዧφեχΟղуባяслը жሳсу найΥյ нοсօσሰЕфሹγедюв ጲեֆι
Щиχиሯըзև аռоሼоγነоչιቮ ኀσիбፈ ιврэψиЗи ቷэአιጱувαቫօЮջι ዟлике ፄλիծ
Уз ኯвсխ гιπեкрюхΙቸижէ вεκухушыσи аՕշ թеዲጫсኩбГу слո
Լуπ оሣумеԲι ፅу бաшሬйРቼзቄρивιти уфоζоσакυξ ուτуЫያ ፉ
Аклиቷ ηЧեሴ уврυлоՀу ψሠриሉуφէд иպምсеሿисрեΑ жаታибըшиηይ юктуπисн
Pendahuluan Kebenaran yang sangat penting tentang keluarga: 1) Penting kita ketahui bahwa keluarga adalah 'institusi' pertama yang didirikan Allah, bukan Gereja, bukan sekolah, dll (Kej.2:18-25). 2) Keluarga Kristen di dunia merupakan pusat dan tujuan dari perjanjian Allah (as the center of God's covenant purpose). Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 41 b. Keluarga sebagai tempat bernaung kudus. Maksudnya adalah keluarga merupakan tempat penerimaan, pembinaan, pertumbuhan yang memberdayakan anggota-anggota keluarga untuk berperan serta dalam tindakan kasih dan penyelamatan Allah yang terus berlanjut. Bukan berarti kita mencintai dan memuja dan mengisolir diri terhadap masyarakat, tetapi sebaliknya menjadi tempat bernaung kepada anggota keluarga untuk memberikan bimbingan, pertolongan, dan penyelamatan untuk lingkungan. c. Keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik. Di sini kehidupan keluarga perlu ditata untuk mencerminkan atau mereleksikan kasih Allah yang memberikan pengasuhan secara isik, mentalemosional, sosial, spiritual rohani kepada para anggotanya. Hal ini juga dikenal sebagai kasih Allah yang bersifat holistik. Hubungan-hubungan di dalam keluarga yang memberi tempat kepada ciri khas, sifat, dan tujuan masing-masing anggota secara alamiah adalah hal yang penting. Dari cara pandang iman, maka cara kita saling berhubungan seharusnya menjadi perwujudan kasih Allah terhadap sesama sebagai anggota keluarga. d. Keluarga sebagai pencerita. Keluarga adalah pencerita yang alamiah dimana orang yang lebih tua kakek, nenek, ayah, ibu adalah pencerita utama untuk menceritakan karya-karya Allah di dalam keluarga sebagai kabar kesukaan. Orang tua yang bercerita adalah bagian dalam kebudayaan kita yang seringkali kita abaikan. 5. Melibatkan Tuhan dalam Kehidupan Keluarga Dalam keluarga Kristen, ada hal yang khas berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan oleh Tuhan. a. Berkat Tuhan Pengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya sekedar uang atau hal material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kemenangan, umur panjang, kebahagiaan, dan sebagainya. Berkat Tuhan dibutuhkan keluarga sebagai bagian dari penyertaan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Alkitab kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya, misalnya Abraham yang diberkati Tuhan dalam segala hal Kej. 241, Obed-Edom beserta keluarganya diberkati Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka 2 Sam. 611. Berkat Tuhan juga akan 42 Buku Guru Kelas XI SMASMK diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini yang tetap setia berpedoman dan berpegang kepada Tuhan, seperti ucapan berkat yang ditulis dalam Bilangan 624-26. b. Pengampunan Tuhan Tidak seorangpun yang hidupnya sempurna di dunia ini, termasuk anda dan saya. Kita berbuat dosa di dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Kematian Tuhan Yesus merupakan tanda kasih yang sangat besar kepada umat manusia sebagai Tuhan Yang Maha Pengampun Ef. 17. Seperti Tuhan yang mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan adalah sesuatu yang sangat indah, karena selalu membawa kedamaian, keharmonisan, menumbuhkan persekutuan dan hubungan yang baik dengan sesama, sehingga pengampunan ini menjadi salah satu kekhasan keluarga Kristen yang menjadikan Tuhan sebagai pedoman kehidupan keluarga. Bisa dibayangkan jika dalam kehidupan keluarga Kristen, baik antara orang tua dengan anak, maupun antara anak-anak tidak bisa saling mengampuni dan memaafkan, maka yang tumbuh dalam kehidupan keluarga adalah rasa kepahitan, ketidakharmonisan, kebencian yang sama sekali tidak menunjukkan kehadiran Tuhan. c. Pembaruan oleh Tuhan Pembaruan oleh Tuhan sering disebut juga dalam kekristenan sebagai hidup baru’. Artinya, manusia memulai kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus. Kristus masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak sama dengan kehidupannya yang lama. Pembaruan oleh Tuhan dalam keluarga kita akan dirasakan dalam arah dan tujuan kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan keluarga sendiri, tetapi berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam Efesus 417-20, kehidupan yang diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi kehidupan dengan pikiran yang sia-sia, hidup dalam persekutuan yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan hati, melainkan kehidupan yang mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup keluarga kita. Oleh karena itu, dalam kerendahan hati datanglah kepada Tuhan bersama dengan keluarga kita, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dan keluarga setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga kita menjadi berkat dan kesaksian bagi sesama kita. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 43 C. Penjelasan Bahan Alkitab 1. Kejadian 224 Dalam teks ini terdapat tiga landasan dalam membangun keluarga Kristen. a. Meninggalkan ayah dan ibunya tanggung jawab Sejak dilahirkan anak menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi setelah memasuki rumah tangganya sendiri, seorang anak akan meninggalkan statusnya sebagai anak yang berada di bawah tanggung jawab orang tuanya, lalu menjadi seorang suami atau istri, dan bertanggung jawab penuh atas keluarganya sendiri. b. Bersatu dengan suami atau istrinya tidak mengenal perceraian Bersatu berarti tidak bisa dipisahkan, ibarat dua lembar kertas yang direkatkan menjadi satu. Kalaupun dipisahkan akan menjadi rusak. Hal ini berarti dalam keluarga Kristen tidak mengenal perceraian. c. Keduanya menjadi satu daging tidak ada orang ketiga Satu daging merupakan aspek hubungan seksual dalam pernikahan. Seks adalah anugerah Allah yang kudus, yang ditempatkan oleh Tuhan hanya dalam kerangka pernikahan resmi, jadi di luar pernikahan adalah dosa. Karena telah menjadi satu daging, maka dalam keluarga Kristen tidak ada pihak ketiga. 2. Yohanes 21-11 Injil Yohanes dalam tulisannya berbeda dengan ketiga injil yang lain Matius, Markus, Lukas yang diikutinya dalam Perjanjian Baru. Dalam injil Yohanes, keilahian Yesus sebagai Anak Allah ditekankan. Yohanes 21-11 merupakan pemaparan mujizat pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Kisah ini menceritakan saat-saat ketika Tuhan Yesus dan murid- murid-Nya hadir pada pesta perkawinan di Kana, ibu Tuhan Yesus juga berada di tempat itu. Sementara acara berlangsung, anggur yang disiapkan telah habis. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan atau kekurangan tuan rumah dan kedua mempelai yang mengganggu acara perkawinan mereka. Kehabisan anggur juga merupakan hal yang sangat memalukan bagi tuan rumah apabila gagal menyediakan anggur yang cukup bagi tamunya. Tetapi ketika Tuhan Yesus campur tangan dengan meminta pelayan menyediakan tempayan berisi air yang kemudian berubah menjadi anggur yang ternyata dapat memuaskan tamu-tamu yang hadir, masalah terselesaikan. Air yang berubah menjadi anggur memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan anggur yang disiapkan oleh tuan rumah. Keluargayang dikendalikan oleh Roh Kudus ditandai dengan selalu terdengarnya nyanyian rohani sebagai uangkapan iman dan penghormatan kepda Tuhan. Di dalam pujian dan penyembahan, suami-istri dan anak-anak akan selalu dibawah kepada kehidupan yang takut akan Tuhan. Hidup seluruh anggota keluarga secara total berpusat kepada Tuhan. Dalam keluarga Kristen, ada hal khas yang berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan itu melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi seperti kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan hidup oleh Berkat Tuhan Pengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya sekedar uang atau hal material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kemenangan, umur panjang, kebahagiaan, dan sebagainya. Berkat Tuhan adalah bentuk penyertaan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Alkitab kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya, misalnya Abraham yang diberkati Tuhan dalam segala hal Kej. 241, Obed-Edom beserta keluarganya diberkati Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka 2 Sam. 611. Berkat Tuhan juga akan diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini, yang tetap setia berpedoman dan berpegang kepada Tuhan, seperti ucapan berkat yang ditulis dalam Bilangan 624-26. b. Pengampunan Tuhan Tak seorang pun yang hidupnya sempurna di dunia ini. Kita berbuat dosa di dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Tahukah kamu, karena dosadosa kita itu Tuhan Yesus dihukum sampai mati di atas kayu salib? KematianNya merupakan tanda kasih yang sangat besar kepada umat manusia sebagai Tuhan Yang Maha Pengampun Ef. 17. Seperti Tuhan yang mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan adalah sesuatu yang sangat indah, karena selalu membawa kedamaian, keharmonisan, menumbuhkan persekutuan dan hubungan yang baik dengan sesama, sehingga pengampunan ini menjadi salah satu kekhasan keluarga Kristen yang menjadikan Tuhan sebagai pedoman kehidupan keluarga. Bisa dibayangkan jika dalam kehidupan keluarga Kristen, baik antara orang tua dengan anak, maupun antara anak-anak tidak bisa saling mengampuni dan memaafkan, maka yang tumbuh dalam kehidupan keluarga adalah rasa kepahitan, ketidakharmonisan, kebencian yang sama sekali tidak menunjukkan kehadiran Tuhan. c. Pembaharuan oleh Tuhan Pembaharuan oleh Tuhan sering disebut juga dalam kekristenan sebagai hidup baru’. Artinya, manusia memulai kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus. Kristus masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak sama dengan kehidupannya yang lama. Pembaharuan oleh Tuhan dalam keluarga kita akan dirasakan dalam arah dan tujuan kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan keluarga sendiri, tetapi berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam Efesus 417-20, kehidupan yang diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi kehidupan dengan pikiran yang sia-sia, hidup dalam persekutuan yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan hati, melainkan kehidupan yang mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup keluarga karena itu, dalam kerendahan hati kita perlu datang kepada Tuhan bersama dengan keluarga kamu, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dan keluarga setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga Kristen dapat menjadi berkat dan kesaksian bagi sesama sangat membutuhkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Tuhan Yesus secara pribadi sangat mengasihi keluarga dan menyatakan diri sebagai Juruselamat pada pernikahan di Kana Yoh. 21-11. Tuhan Yesus juga akan menolong keluarga Kristen pada masa kini termasuk keluarga kamu di dalam segala kesukaran, masalah, kekurangan, dan dosa-dosa. Hal ini merupakan rahasia ajaib bagi keluarga Kristen, yaitu bahwa kehidupan keluarga Kristen akan selalu tertolong oleh suatu kesetiaan yang luar biasa dan oleh suatu anugerah yang tidak dapat kita pahami. Oranglain tidak mendapatkan pahala atau dosa karena perbuatan orang lain, kecuali apa yang sudah disebutkan dalam hadits shahih seperti doa anak shalih, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Yuk! Menjadi Keluarga Al-Quran [1] Dalam hal ini, Allah ta’ala berfirman dalam banyak ayat di Al-Quran diantaranya:

Renungan Harian, Sabtu 13 Juni 2020 “Dengarlah, hai orang Israel TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Aliahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Ulangan 64-5. Saat ini, keluarga harus berjuang untuk membangun kasih didalam-Nya. Iblis sangat berusaha untuk menghancurkan keluarga, karena keluarga adalah sokoguru/sendi pembangun yang penting, ketika sebuah keluarga hancur maka semua orang didalamnya akan terdampak dan lingkungan disekitarnyapun akan terdampak. Perpecahan bukanlah hal yang dikehendaki Allah bagi keluarga. Allah memiliki sebuah rencana bagi keluarga sama seperti Ia memiliki rencana penebusan dan rencana kehidupan bagi setiap orang. Mari kita menemukan sejumlah aspek dalam rencana Allah bagi keluarga. Ulangan 6 adalah satu bacaan yang menyingkapkan rencana Allah bagi keluarga kita. I. Sebagai tempat kekuatan rohani. Allah menetapkan keluarga sebagai tempat untuk kekuatan rohani. Ulangan 64-5 menyampaikan bahwa kita harus membawa keluarga kita mengasihi Allah dan memiliki hubungan rohani dengan-Nya. Allah mengasihi kita, dan kita membalas kasih-Nya kepada kita dengan ketaatan. Keluarga sesungguhnya adalah tempat yang paling awal, tetapi banyak orang melupakan, menolak, dan mengabaikan Allah di dalam hidup dan rumah tangga mereka. Ketika ada kasih Tuhan didalam Keluarga maka, orang-orang didalamnya akan menjadi pribadi yang kuat dimanapun dia berada, dalam masyarakat dan lingkunyan disekitarnya. Karena itulah setiap anggota dalam keluarga harus menyadari tentang pentingnya membangun kekuatan dalam keluarga. 2. Sebagai tempat untuk kebenaran ilahi. Semua perintah, undang-undang, dan penghakiman dari Tuhan perlu diperhatikan dan diajarkan kepada setiap generasi. Ayat 6 berbicara mengenai “perintah” yang begitu penting, dan ayat 7 menyatakan bahwa kita harus “mengajarkan” perintah-perintah tersebut kepada anak-anak kita. Allah bukan hanya harus kita kasihi dan sembah, tetapi kata-kata, perintah, dan iman kepada-Nya harus diajarkan di dalam rumah kita. Iman kepada Allah yang hidup di dalam kehidupan keluarga dan bangsa kita sedang dipertaruhkan. Kata “mengajarkan” berarti mengasah, menajamkan. Seperti sese¬orang yang menajamkan pisaunya supaya lebih efektif, maka pengajaran akan menajamkan pikiran, hati, dan karakter anak-anak kita dengan kebenaran ilahi. Para orangtua, harus menerima tanggung jawab ini! Ini tidak dapat dialihkan kepada orang lain. Ini sepenuhnya disandarkan di bahu orangtua. Pengajaran tentang keyakinan adalah salah satu di antaranya.” Mengajarkan Firman Allah secara konsisten dan dalam keteladanan merupakan tanggung jawab Orang Tua supaya kerohanian anak-anak terpelihara. 3. Sebagai tempat untuk karakter Kristiani. Allah merancang keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan karakter Kristiani, sebagaimana terdapat di dalam Efesus Didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Pengembangan karakter menuntut pelatihan, dan keluarga menyediakannya sejak masa bayi hingga dewasa. Pengembangan karakter menuntut disiplin. Seorang anak tidak akan memiliki panduan arah apabila disiplin tidak dipraktikkan. Di sinilah rasa hormat terhadap otoritas dipelajari; dan di sinilah kita belajar menerima dan memahami satu sama lain serta hidup bersama orang lain. Firman Allah jelas berbicara mengenai perlunya mempraktikkan disiplin. Anak-anak membutuhkan rasa aman yang ditimbulkan oleh disiplin Amsal 1324 berkata, “Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.”Amsal 2915 berkata, “Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.”Ayat 17 berbunyi, Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” Jika kita menanggapi Firman Allah ketika Ia memanggil dan memimpin keluarga kita dalam terang kasih dan Firman-Nya, kita akan mengalami sukacita rencana Allah. Allah memiliki rencana bagi keluarga Anda jika Anda mengizinkan Ia membantu Anda menemukannya. PA_221 Post Views 298

SaatTuhan melihat hati kita yang sungguh-sungguh terhadap-Nya, Dia pun akan mengurapi kita dengan urapan untuk berkuasa, sehingga kita bisa bangkit menjadi pahlawan Allah yang melakukan perkara-perkara besar bagi-Nya. (MV.L) RENUNGAN. Melayani Tuhan adalah KEHORMATAN BESAR; bangkit menjadi PAHLAWAN ALLAH, maka Dia akan
Minggu, 04 Agustus 2013 KEHENDAK ALLAH BAGI KELUARGA Bacaan Firman Bacalah Kejadian 1816-33 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini. Pertanyaan Renungan 1. Apa yang dipikirkan oleh Tuhan tentang keluarga Abraham ayat 17-18? 2. Mengapa Allah memilih keluarga Abraham ayat 19? Dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang mungkin diajukan oleh beberapa orang, yakni apa yang ada di dalam pikiran Allah tentang keluarga. Musa menuliskan jawabannya dengan kalimat indah, “Berpikirlah TUHAN Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?,’” ayat 17-18. Apa yang ada dalam pikiran Allah terhadap keluarga yang takut dan gentar akan Tuhan? Musa menuliskan pikiran Allah, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Allah adalah pencipta, yang menciptakan segala sesuatu. Ia tidak perlu memberitahukan kepada makhluk ciptaanNya tentang apa yang akan Ia kerjakan. Namun, kita melihat bahwa demi kehendak Allah terjadi di bumi, maka Ia menyatakan rahasiaNya kepada Abraham. Sebenarnya Allah tidak perlu meminta pertimbangan manusia, tapi Ia tidak mau merahasiakan kehendakNya kepada Abraham. Apa tujuan Allah memberitahukan rencana dan kehendakNya kepada Abraham? Karena FirmanNya, “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya,” ayat 19. Ketika keturunan dari Abraham melakukan kebenaran dan keadilan, maka Allah akan memenuhi janjiNya kepada mereka. Rindukah keluarga Anda dipilih untuk melakukan kehendak Allah, yaitu melakukan kebenaran dan keadilan di bumi? Apakah Anda dan keluarga melakukan kebenaran dan keadilan? Hiduplah dengan benar di mata Tuhan. Sebab, jika Anda taat untuk melakukan kehendak Allah, maka keluarga Anda akan diberkati oleh Tuhan. Siapkan Anda untuk melakukan kehendakNya? Praktek Sudahkah Anda hidup benar di mata Allah dengan melakukan kebenaran dan keadilan? Jika belum, mengapa? Bagikan pengalaman dan komitmen Anda di komsel. Pengunjung 1,627 2019-10-11T054243+0700 Dalamal-Qur`an dijelaskan, kita akan diuji dengan rasa takut, lapar, harta berkurang, dll. Yang akan sukses dalam ujian hanyalah orang-orang yang sabar (QS. 155). Allah Subhanahu Wata’ala menciptakan kematian dan kehidupan untuk mengetahui siapa yang terbaik amalnya (Qs. Al-Mulk: 2). Jadi, untuk mendapat kebaikan, bersiaplah untuk Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan. Artikel kali ini akan membahas “apa yang dikehendaki allah dalam keluarga” ayo kita lanjutkan yahh. Untuk adik adik diharap untuk mengerjakan soal terlebih dahulu sebelum melihat jawaban dibawah ini. Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu orangtua serta guru untuk mengecek jawaban dari siswa tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan siswa dalam menemukan dan cross cek jawaban yang telah ada. setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya. Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan mengenai “apa yang dikehendaki allah dalam keluarga” Pertanyaan apa yang dikehendaki allah dalam keluarga Jawaban kerukunan dan kesetiaan Demikian penjelasan mengenai pertanyaan apa yang dikehendaki allah dalam keluarga, semoga dapat membantu. .